Sembilan belas~

150 24 12
                                    

"Namanya?" Chrysan memegangi kepalanya.

"Namanya?" Chrysan menggelengkan kepalanya.

"Namanya?" Chrysan mulai menangis

"Aku tidak ingat namanya, Aku tidak ingat." Chrysan mulai menangis sembari memegang kepalanya.

"Hongbin-aa, aku tidak ingat namanya. Aku sama sekali tidak bisa mengingatnya."Chrysan mulai histeris.

"Gwenchana, Gwenchana." Hongbin meraih Chrysan dalam pelukannya.

"Ingatlah pelan-pelan, Gwenchana." Hongbin mengusap punggung Chrysan.

Chrysan sedikit lebih tenang ketika Hongbin mengusap punggungnya.

"Aku berdosa padanya. Aku bahkan melupakan namanya." Chrysan memeluk erat tubuh Hongbin.

"Semua itu bukan salahmu." Ucap Hongbin sembari memegang dua pipi Chrysan. "Kau sama sekali tidak bersalah."

Chrysan kembali memeluk Hongbin dan membenamkan wajahnya di dada Hongbin.

Hongbin mengusap punggung Chrysan, agar gadis itu merasa tenang.

***

Kepada kenangan burukku, bisakah kau memaafkanku atas segala kesalahanku? Bisakah kau pergi dan tak kembali.

Bisakah kau memberiku ruang baru untuk merasakan hal bernama kebahagiaan?

***

Chrysan turun dari mobil Hongbin, Gadis itu hanya berdiam diri dengan kepala tertunduk.

"Ayo masuk, ini rumahku." ucap Hongbin sembari meraih tangan Chrysan dalam genggaman jemarinya.

"Ada siapa dirumah?" tanya Chrysan. Hongbin menoleh diiringi senyum manis yang menampakkan lesung pipinya.

"Aku tidak tahu harus bagaimana jika bertemu orang tuamu atau saudaramu." Chrysan melingkarkan tangannya dilengan Hongbin.

"Tidak ada siapapun, aku tinggal bersama Taekwoon Hyung." jelas Hongbin

"Orang tuamu?" tanya Chrysan

"Orang tuaku ada di Busan." Hongbin mengacak pelan rambut Chrysan.

Chrysan mengangguk-angguk pelan tanda mengerti. "Kau duduklah." Hongbin menyuruh Chrysan duduk di sofa ruang tamu. Tapi, Chrysan tidak melepaskan tangannya dari lengan Hongbin.

"Duduklah, aku akan mengambilkanmu minum." ucap Hongbin.

"Aku akan ikut denganmu." Chrysan semakin mengeratkan pegangannya.

"Tch." decih Hongbin kemudian tertawa.

Hongbin membuka Kulkas. Chrysan melepaskan pegangannya dan melihat isi kulkas. Gadis itu berjongkok didepan kulkas.

"Tidak ada susu pisang?" tanya Chrysan masih dengan mata menjelajah isi kulkas.

Hongbin berjongkok dibelakang Chrysan. "Tidak ada." ucap Hongbin sambil meletakkan dagunya di pundak Chrysan.

SomedayDär berättelser lever. Upptäck nu