Tujuh

109 21 11
                                    

Hongbin berjalan melewati ruang tamu dan tanpa sengaja melihat Taekwoon sedang duduk sembari meminum secangkir kopi.

"Kau baru bangun?" Tanya Taekwoon sesaat setelah meminum kopinya.

Hongbin mengangguk. "Aku masih mengantuk." Ucap Hongbin kemudian meminun air putih yang baru saja dia tuang ke dalam gelas.

"Hyung akan berangkat?" Hongbin membawa gelasnya dan mendekat ke arah Taekwoon.

"Hari ini aku mengambil libur." Taekwoon kemudian sibuk dengan handphonenya.

"Aku akan pergi ke suatu tempat." Taekwoon tidak menatap Hongbin.

Rasa penasaran menelusup dalam diri Hongbin. "Hyung mau kemana?"

"Menemui Nao." Ucap Taekwoon kemudian beranjak.

Hongbin termenung mendengar pernyataan Taekwoon. "Perlu aku temani Hyung?" Tawar Hongbin.

Taekwoon menggeleng. "Aku hanya sebentar bertemu dia." Ucap Taekwoon.

"Baiklah, kalau terjadi sesuatu hubungi aku."

Taekwoon mengangkat tangannya tanda 'oke'.

***

Taekwoon duduk sembari melihat orang-orang yang berlalu lalang di depan kafe. Taekwoon melirik jam tangan yang melingkar indah ditangannya.

"Oppa, apa kau sudah lama menunggu?" Seorang gadis kemudian menarik kursi dan duduk didepan Taekwoon.

"Aku sudah menunggumu beberapa menit yang lalu." Taekwoon tersenyum tipis.

"Aku berharap Oppa akan datang ke pernikahanku." Gadis bernama Nao itu mengangsurkan sepucuk undangan berwarna peach ke arah Taekwoon.

Taekwoon melirik undangan bertuliskan Park Nao dan Lee Jaehwan itu. Taekwoon tersenyum getir.

Taekwoon mengambil undangan itu. "Aku usahakan datang." Ucap Taekwoon.

"Aku berharap Oppa datang." Nao tersenyum. Nao menarik tangan Taekwoon. "Oppa harus hidup bahagia, semua bukan kesalahan Oppa. Jadi, aku harap Oppa melupakan kejadian itu. Jaehwan sudah kembali." Nao tersenyum.

"Kau juga harus hidup bahagia." Ucap Taekwoon.

Nao melepaskan tangannya. "Jangan melakukan hal-hal bodoh lagi."

"Aku tidak akan melakukannya." Taekwoon tersenyum.

"Oppa, aku pergi dulu." Nao beranjak dari duduknya.

"Hati-hati." Ucap Taekwoon.

Lalu, Nao berjalan meninggalkannya. Nao melambaikan tangannya.

***

Taekwoon berjalan menyusuri jalanan kota Seoul yang cukup senggang. Kejadian beberapa tahun yang lalu membuatnya selalu diliputi penyesalan.

Hari itu Nao menunggunya disebuah kafe. Namun, Taekwoon sengaja tidak datang dan pergi bersama saudara perempuannya.

Hari itu ketika dia ceroboh dan akan menyeberang dia tidak tahu bahwa sebuah truck siap menghantamnya. Hanya saja tiba-tiba seseorang mendorongnya menjauh dari hantaman truck itu. Seseorang menggantikannya. Taekwoon tahu orang itu adalah Lee Jaehwan. Lee Jaehwan menggantikannya terkapar dijalanan.

Taekwoon membeku ditempatnya, ketika Nao menjerit dan menangis Taekwoon tidak berbuat apapun. Dia hanya terpaku ditempatnya.

Setiap hari Taekwoon diliputi rasa bersalah, terlebih enam bulan lebih Jaehwan berada di dunia antara hidup dan mati dan selama itu pula dia melihat Nao menangis.

Sejujurnya Taekwoon memendam rasa pada Nao. Hanya saja, dia tidak bisa mengekspresikannya dan jatuhnya dia terlihat mengabaikan Nao.

Hari dimana dengan bodohnya Taekwoon mengiris pergelangan tangannya adalah hari dimana Nao terlihat benar-benar membencinya.

"Oppa, sekarang aku membencimu."

"Oppa, kau boleh mengabaikanku. Tapi, jangan abaikan orang yang menggantikanmu."

"Oppa, aku tidak bisa kehilangan dia."

"Aku memilih kehilanganmu daripada Jaehwan."

Ketika mendengar semua kalimat itu Taekwoon sangat hancur, Taekwoon tahu saat itu juga bahwa semua perasaan Nao untuknya sudah tidak ada lagi. Taekwoon patah hati sebelum memulai kisahnya.

Namun waktu mengubah semuanya. Dia dan Nao memang tidak bersama tapi, Taekwoon bahagia melihat gadis yang selama ini dia cintai namun disia-siakan itu bahagia.

***

Cheonsa menguap beberapa kali karena semalam dia tidak bisa tidur. Cheonsa meletakkan kepalanya diatas kamus bahasa inggris yang cukup tebal.

Cheonsa hampir saja memejamkan matanya. Sialnya, getaran handphone membuatnya membuka mata begitu saja.
 
Cheonsa dengan malas menggeser lockscreen handphonenya. Cheonsa menegakan badannya ketika nama 'Dokter Jung Tampan' tertera jelas pada layar handphonenya.

"H-hallo." Cheonsa sedikit tergagap

"Kau dimana? Apa kita bisa bertemu?" Cheonsa hampir tidak bisa bernafas mendengar ajakan Jung Taekwoon.

"A-aku di kampus dokter, Ah. . Maksudku Oppa." Cheonsa memukul kepalanya pelan karena terlihat bodoh sekarang.

"Kapan pelajaranmu selesai?" Tanya Taekwoon.

"SUDAH SELESAI DOKTER!!!" Cheonsa berteriak sambil berdiri.

"Apa aku perlu menjemputmu?" Mendengar pertanyaan Taekwoon. Cheonsa berpikir sejenak.

"Kita bertemu ditempat saja, dimana aku harus menemui dokter?" Tanya Cheonsa lebih tenang.

"Love Letter Cafe yang ada diseberang kampus." Ucap Taekwoon.

"Baiklah, tunggu aku dok--Oppa. Aku akan segera kesana." Kemudian Cheonsa memutus panggilan.

***

Hongbin mengetukan telunjuknya diatas kemudi. Dari jauh dia melihat Taekwoon dan Cheonsa sedang tertawa. Membuat hatinya terasa panas. Hongbin menimbang-nimbang apakah akan turun dan menghampiri mereka atau tetap duduk di dalam mobil dengan hati yang terbakar cemburu.

Hongbin tidak suka jika Taekwoon tertawa lepas seperti itu didepan orang lain. Hongbin cemburu. Terdengar gila memang, Tapi perasaan cintanya untuk Taekwoon muncul begitu saja.

Hongbin suka jika Taekwoon menepuk punggungnya atau mengusap kepalanya. Bahkan, dia seperti gadis yang berbunga-bunga hanya dengan hal-hal sederhana seperti itu.

Hongbin selalu ingin mengatakan bahwa dia mencintai Taekwoon. Tapi, itu tidak akan dia lakukan karena Taekwoon akan pergi dari sisinya.

Hongbin memang memiliki kelainan seksual. Namun, perasaan berbunga-bunga dan bahagia itu hanya dirasakan saat dia berada didekat Taekwoon. Pada laki-laki lain itu tidak terjadi.

Hongbin bahkan tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi dan mengapa hanya pada Jung Taekwoon. Mengapa harus pada orang yang dianggapnya kakak? Hongbin tidak mengerti!

Hongbin mencengkeram setirnya saat melihat Taekwoon mengusap bibir Cheonsa dengan ibu jarinya.

Hongbin dalam mode terbakar cemburu.

***

To be continue ...

Selamat sore 😄😄😄 vote dan komen ditunggu 😆😆

SomedayWhere stories live. Discover now