14. Badai itu datang

7.1K 210 8
                                    

Malampun tiba
"Mas ayo makan dulu" teriak dina dari bawah karena suaminya masih berada dikamar

"Iya sayang mas otw" ucap haris

"...harumnya sayang sampai didalam kamar keciuman" sambung haris setelah menyampiri istrinya dan langsung memeluk istrinya

"Mas duduk aja ya biar aku siapain" ucap dina sambil membelay suaminya yang sedang memeluknya dari belakang

"Mas nanti mau bicara serius sayang habis makan ya" dina penasaran mendengar ucapan haris

"Iya mas"

Setelah selesai menyiapkan makanan untuk suaminya dina lansung menghampiri haris dan mereka makan sampai habis

"Alhamdulillah ya mas, dina bersihin dulu ya mas bentar"

"Jangan lama-lama sayang" ucap haris dengan manja

Tidak lama dina membersihkan piring dan gelas langsunglah disuruh haris duduk disampingnya

"Sini sayang mas kangen nih" manja haris keluar

"Iya mas katanya mau bicara serius nih?" Tanya dina tapi haris malah tetap memeluk dina dan mengatakan "mas ada tugas dari rumah sakit buat layanin masyarakat dikampung daerah bandung sayang, mas gak mau kamu sendirian dirumah, mas mau nolak tapi gimana sayang"

"Mas kalau tugas harus dipenuhi, walaupun mas gak perlu uangnya tapi pasti banyak yang membutuhkan mas sebagai dokter disana" dengan perasaan yang penuh cinta dina menenangkan hati suaminya

"Tapi mas gak mau pisah dari kamu sayang,baru 2 bulan kita nikah sayang udah harus mas tinggalin, ikut mas yuk sayang" tawaran haris kepada istrinya

"Mas disana tugas bukan untuk bulan madu, kalau sama dina nanti mas maunya dirumah terus,lagian dina mau kerja mas dina gak mau diam dirumah gak ada kerjaan mas" ucap dina

"Tapi kamu harus ada yang temenin ya sayang, nanti mama mas telpon buat temenin kamu ya sayang" celoteh haris yang khawatir dengan istrinya

"Iya mas,kapan mas berangkatnya dan sampai kapan?"

"Besok jam 9 sayang maafin mas ya mendadak, mas takut kamu gak bolehin sayang, mas juga takut kamu nangis kangen sama mas, selama 1 bulan mas disana sayang gakpapa kan" dengan muka kusutnya haris mengatakan itu

"Mas dina gak gitu, istri harus taat sama suaminya sedangkan suami tidak boleh taat pada istrinya mas, itu juga tugas mas bukan kehendak mas lagipula gak apa-apa juga mas yang penting mas disana gak boleh sakit sama telat makan dan ibadah" sambil membelay kepala suaminya dina menenangkan hati haris

"Tapi sayang gak boleh macem-macem ya mas gak ada" canda haris

"Mas aku gak berani macem-macem soalnya aku cuma punya bapak haris rahman pratama"

"Sayang ya udah berani gombali mas, mas gak bisa nahan nih sayang ayo kita bikin anak mah" dengan candanya haris langsung menggendong dina

"Mas emang dina gak berat ya?" Tanya dina yang membuat haris tidak tahan

"Gak sayang mas kuat buat anak kita" haris yang makin semangat menggendong dina hingga kamarnya, mereka berwudhu dan melakukan sholat sunnah selepasnya haris meminta hak nya sebagai suami dalam hubungan yang diridhoi allah.

***

Haris yang diantar kebandara oleh mamahnya dan istrinya buat tugas sebagai dokternya

"Mas nanti hubungin dina terus ya kabarin dina terus" ucap dina yang melepas haris saat dibandara
"Iya sayang,mah jagain dina ya" celoteh haris kepada mamahnya

Me, my husband and my futureWhere stories live. Discover now