Bagaimana rasanya jika allah itu memang menyimpankan takdir itu seperti cerminan diri kita? menyimpankan takdir sebaik baik takdir? menyimpankan doa yang selalu terselip dalam sholat kita lalu mengabulkannya? memang jalannya rumit tapi tidak ada yan...
Tak terasa hari ini sudah hari sabtu saja, dan tepat hari ini dina dan haris akan ijab kabul. Keluarga besar keduanya sudah datang dan berada dirumah dina mulai kemarin. Ijab kabul akan dilaksanakan dirumah dina hari ini jam 09:00 dan setelah itu ada acara keluarga digedung untuk teman-teman jauh ayah dina dan papahnya haris dan besok untuk teman-teman keluarga dan undangan 1000 orang sudah disebar termasuk kantor dina kerja, sampai saat ini dina masih dicutikan.
Bismillah ya allah aku hari ini akan melaksanakan ijab kabul dengan haris,lancarkan semuanya ya allah amin, hati ku tidak berhentinya berdetak kencang. Seusai sholat subuh aku harus didandani oleh temannya bunda.
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara haris berada dirumah nya karena keluarganya masih ada yang dirumahnya dan sisanya dirumah dina. Ijab kabul hanya dihadiri 2 keluarga besar tersebut. dan penukaran cincin nanti akan diadakan di gedung.
"Ris kamu makan ya nak,jangan gugup bismillahin aja" ucap mamanya haris
"Iya mah"
Jam menunjukkan pukul 08:00 Banyak keluarganya yang menyemangatin haris untuk tidak gugup. Selesai memakai baju haris dan keluarga langsung menuju kerumah dina karena rumah dina dan haris hanya membutuhkan waktu 30 menit.
-
Ini dina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Din jangan gugup ya kamu harus tetap disini dengan ama" ucap bundanya lalu meninggalkan dina dengan ama
Ama yang sudah dirumah dina mulai pagi dengan rangga karena om irvan mengasih ama cuti dan memberitahu ama bahwa om irvan adalah adik papah haris tapi ama tetap merahasiakan kepada dina bahwa haris sebagai ceo di perusahaan mereka. Ama menemani dina sementara rangga berada diluar dengan keluarga dina.
"Din jangan gugup ya tetap doain haris aja,aku juga kemarin gugup" semangat ama
"Iya ma, aku tetap doain mas haris agar lancar"
"Haris masih diperjalanan din" ucap ama yang mengetahui itu
Dina hanya berdiam setelah di dandani dan berdzikir berdoa. Banyak keluarga dina dan haris masuk kekamar dina dengan menyemangati dina dan memuji dina karena dina sangat 'manglingi'
