HALLO JUNGKOOK

5.1K 485 47
                                    


"Ada yang menolak untuk dewasa sebab takut tak dapat bahagia. Karena yang dewasa saja kadang tak mampu membendung luka."



"Ka-kau masih hidup hyung? hiks~ Aku khawatir padamu, aku hiks~ aku  merindukan mu." Ucap Hoseok tersendat sendat karena isakannya.

"Bodoh! Aku lebih khawatir. Kenapa kau sampai seperti ini?"

"Aku aahhh aku sangat merindukanmu hyung." Hoseok terus meraung tak sama sekali berniat untuk menjawab pertanyaan Seokjin

"Hoseok-ahh. Tenanglah! Sekarang kami ada di dekatmu, tidak usah merasa kesepain lagi. Jika kau butuh perhatian, kami akan selalu ada di sisimu"

"Hyung tenanglah" Ucap Jungkook lembut dengan tangan menggenggam hangat tangan Hoseok, pemuda bergigi kelinci itu tersenyum mambuat Hoseok mereda. Perlahan Hoseok semakin tenang, ia tak lagi meraung kencang walau memang masih meneteskan air mata. Jung Hoseok, laki laki humoris dan ceria itu tak pernah segan menangis jika dirinya benar benar terluka. Kini ia lega, setidaknya teman temannya kembali di saat ia benar benar butuh sebuah kehangatan. Hoseok melonggarkan dekapannya pada Seokjin lalu beralih meraup kedua tangan Jungkook

"Terima kasih Jungkook. Janjimu dulu benar benar kau tepati. Kau membawa mereka semua kembali padaku. Terima kasih" Hoseok mengusap air matanya yang masih mengalir walaupun bibirnya mengulas senyum, kini tangisnya bukan lagi menggambarkan luka melainkan sisi lain dari perasaan bahagia. Jungkook tersenyum, menghapus air mata harunya, mendekap sekilas tubuh Hoseok lalu tersenyum lebih lebar memamerkan gigi kelincinya

"Ini bukan janjiku yang ku tepati, ini adalah insting hati untuk membahagiakan jiwa yang tengah tertatih mencoba untuk bangkit berdiri" Semua mata tertuju pada Jungkook, semuanya terpana akan apa yang baru saja terlantun dari mulutnya, bagaimana bisa bocah usil polos tak sopan seperti Jeon Jungkook menjadi sepuitis itu. Dan juga rasa heran mereka pada keduanya, mereka terlihat begitu akrab seperti tak asing dan sudah bertemu beberapa kali. Namun pada kenyataannya, mereka semua tak tau tentang satu hal. Tepat pada hari yang sama saat Jungkook pertama kali bertemu Seokjin, hari itu pula Jungkook bertemu dengan namjoon dan Hoseok. Hanya saja kejadian pertemuan mereka tidak berkisah sama. Pada namjoon Jungkook hanya melihat dari kejauhan lalu pergi, sedangkan pada Hoseok, Jungkooklah yang menemukan laki laki itu sekarat akibat overdosis, terkapar tak berdaya di sebuah trotoar jalan dengan busa yang mencuat keluar dari mulutnya.


#Flashback bagian Hoseok#


Jungkook berlari tergesa mencari rumah sakit terdekat dengan tubuh Hoseok yang terkulai lemas tak berdaya di balik punggungnya. Tak lama Jungkook menemukan sebuah rumah sakit, Jungkook sempat ragu untuk membawa Hoseok masuk kedalam namun ia berhasil menolak mentah mentah rasa ragunya, dengan yakin ia berjalan menuju ruang gawat darurat meminta pertolongan

"Tolong! Tolong dia sekarat!!" Jerit Jungkook berhasil mendatangkan beberapa perawat yang membawa sebuah bangkar, Jungkook mendaratkan Hoseok pada bangkar lalu terengah engah, ia mengatur napasnya yang tersendat akibat berlari

"Sebaiknya anda tunggu disini." Tungkas seorang suster menghentikan langkah Jungkook yang ingin ikut masuk

"Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkan cucu anda kakek" Lanjut suster itu yang perlahan hilang dibalik pintu ruang UGD, Jungkook termenung, kakek? Apa yang suster itu maksud? Masih tak mengerti akhirnya bocah itu duduk lemas menyandarkan punggungnya pada kursi diruang tunggu, perlahan ia menoleh kearah etalase kaca tak jauh dari tempatnya duduk, dari sana ia dapat melihat pantulan dari tubuhnya, matanya melebar dan mulutnya menganga tak percaya, hampir saja Jungkook berteriak jika saja tangannya tak repleks membekap mulutnya. Jungkook kaget, ia tak tau harus berkata apa yang jelas ia tak mengerti akan apa yang tengah ia lihat sekarang

THE REASON || JEON JUNGKOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang