Eron mengurai pelukan nya, lalu tangan nya menangkup wajah Dean. "Lo gakpapa De?" Tanya Eron khawatir.

"Gue gakpapa"

"Pasti kepala lo pusing. Kita ke UKS yaa?" Kata Eron dengan sebelah tangan yang mengusap kepala Dean lembut.

Al yang melihat adegan layaknya mereka sepasang kekasih, menghembuskan nafas kasar lalu bangkit dari duduk nya. "Gue pergi." Pamit Al lalu melangkah lebar keluar kelas.

Dean dan Eron sama-sama menatap kepergian Al yang sangat tergesa-gesa. Eron duduk di kursi depan Dean sambil terkekeh pelan. Lantas Dean menatap kearah Eron sambil mengerutkan dahi nya, bingung dengan sikap Eron.

"Tuh anak pasti cemburu"

"Sok tau lo" Sewot Dean seraya mengalihkan pandangan.

"Yaelah De, percaya deh sama gue. Ngapain coba dia pamit pake buru-buru gitu? Ya pasti karna dia gak mau ngeliat adegan mesra kita lah"

"Adegan mesra apaan! Sinting ya lo!" Geram Dean dengan mata melotot ke arah Eron.

"Ya terus kenapa dia buru-buru gitu?"

"Kebelet berak kali" Jawab Dean asal.

•••••

Al dengan langkah lebar menuju ke kelas nya dengan wajah yang sangat datar dan pandangan tajam. Ale, Reno, dan Arif sedang duduk santai di kursi koridor depan kelas mereka, melihat Al yang jalan terburu-buru dan wajah yang menyeramkan.

Al langsung duduk di samping Ale. Dengan penasaran Reno dan Arif berdiri sambil menunduk di depan Al.

"Kenapa bro?"

"BRENGSEK!" Geram Al dengan tangan yang meninju kursi yang ia duduki. Reflek Reno dan Arif menjauh dari hadapan Al.

"Nih anak kenapa sih?" Tanya Arif penasaran.

Al menghela nafas terus menerus untuk meredakan amarah nya. Al heran bisa-bisa nya ia cemburu padahal ia sekarang tidak punya hubungan lagi dengan Dean. Ia juga menyesal sudah memutuskan Dean, karna ia tidak ada hak untuk ngambek dengan apa yang Dean lakukan.

Saat ini ia sangat kesal dengan Eron. Dengan seenaknya ia memeluk dan menyentuh Dean seperti itu. Dan ia juga kesal dengan Dean karna Dean tidak sama sekali merasa risih atau menghindar dengan apa yang dilakukan Eron.

Rasanya ia ingin sekali menonjok Eron saat Eron dengan gampangnya memeluk Dean, tetapi untung saja Al bisa menahan diri. Jika tidak, mungkin saat ini Eron sudah babak-belur karna nya.

"Kenapa sih lo?" Ale yang sedari tadi hanya memperhatikan Al, akhirnya bersuara.

"Eron." Jawab Al singkat tanpa ingin mejelaskan.

Beberapa saat mereka terdiam seolah sedang berfikir maksud dari ucapan Al. Mereka bertiga saling tatap. Lalu Reno tertawa terbahak-bahak saat ia menyadari maksud dari ucapan Al.

"Bukannya itu mantan nya Dean yaa?" Tanya Arif membuat Ale menganggukan kepala.

"Jadi, lo cemburu?" Ledek Reno seraya menahan ketawa nya.

"Diem lo."

Reaksi yang di tampakan Al membuat Reno kembali tertawa. Namun saat ini bukan hanya Reno saja, melainkan Arif dan Ale juga ikut tertawa. Tertawa mereka mengundang para mahasiswa yang lewat memandang kearah mereka.

"Puas kalian ketawa?." Mata Al menatap tajam kearah mereka satu per satu. Tetapi bukan nya takut dengan tatapan Al yang menyeramkan, justru mereka tambah tertawa kencang membuat Al makin kesal dan memutuskan beranjak dari duduk nya lalu pergi entah kemana.

Possessive BoyfriendDär berättelser lever. Upptäck nu