Prolog

420 41 37
                                    


Hidupku ini...

Entah bagaimana aku harus menjelaskannya

Kehidupanku yang memuakkan

Muak dengan kebohonganku sendiri

Muak dengan senyuman palsuku sendiri

Muak dengan betapa sakitnya hati

Mungkin,

Jika boleh memilih

Aku ingin hidup tanpa hati dan perasaan

Supaya tak peka atas sayatan kata orang

Bisa kah?

-
-
-

Aku ingin bangkit dari kegelapan ini. Ya, aku memang harus bangkit. Tapi semua mengurungku untuk tetap di sini. Kehidupan sulit yang kujalani, kesepian yang selalu menjadi sahabat sejatiku, air mata yang selalu membuat mataku sembab, kesedihan yang sendu, canda tawa yang dusta, senyum yang 'tampak' bahagia di atas hancurnya hati, dan entah ada berapa lagi.

Cahaya itu, aku belum bisa menemukannya. Meskipun aku sudah mencarinya. Jadi di sinilah aku. Sendirian, menunggu cahaya itu menemukanku. Cahaya yang akan menerangiku, menjadikan dunia di depan lensa mataku memiliki warna indah yang selama ini tak bisa ku lihat.

Cahaya itu, aku yakin akan menjumpainya nanti. Karena cahaya itu seolah membisikkan padaku
'Yang mencari pasti akan menemukan yang menunggu... karena aku mencarimu'

-

Kupandang bayangan diriku di cermin. Masih sama saja, mata yang sembab ini selalu sama sejak - entahlah. Aku tidak pernah mengingatnya sejak kapan. Rasanya waktu terlalu cepat meninggalkan hatiku di belakang.

Tapi masa itu selalu saja bermain-main dalam pikiran ini. Simpang siur bak kereta super cepat yang terus berada dalam jalur edarnya. Masa itu, orang bilang namanya adalah masa lalu. Masa bodoh dengan apa namanya itu. Tapi jika orang lain mengatakan itu indah untukku, BODOH! Anata wa baka desu! Ahh! Tapi tentu saja aku tak bisa mengatakannya pada kalian jika itu adalah kebohongan ku.

Biarlah kalian melihat apa yang kalian lihat. Lagipula itu yang kalian inginkan dariku, kan? Ahh, jika kalian tau, pun kalian tidak juga menjadi peduli.

Jadi biarlah aku menjadi hujan.
Hujan, hujan itu bukan sebatas tetesan air yang berebut jatuh ke bumi dan membasahi semuanya.
Tapi hujan itu,-

Seperti diriku

***

Yahhhhh.!! Konbawa readers ;) ini cerita pertamaku di wattpad yaa, entah ide dari mana bisa sampe published cerita The Introvert ini. Cerita masih banyak rancu. Maklum masih penulis pemula.

Author harap readers menikmati cerita ini yaa  :) Tunggu episode selanjutnya

NB: SLOW UPDATE 🙇 GOMENN

Love

A

The Introvert Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang