Sakit

4.9K 298 0
                                    

Perhatian!!!
Jika suka dengan cerita ini harap vote , jika tidak suka tinggalkan
Mohon hargai saya yang membuat cerita ini , butuh mengumpulkan ide banyak buat cerita ini , jadi mohon hargai saya

Happy Reading

Cahay matahari masuk di celah horden kamar ini , kamar yang dihuni oleh sepasang suami istri yaitu Kris dan Ming

Ming terbangun dari tidurnya dia merasakan ada tangan kokoh yang berada di perutnya , siapa lagi jika bukan Kris Wu , hampir 2 bulan mereka menjalani rumah tangga dan setiap paginya pasti Ming mendapat tangan Kris Wu yang terlingkar rapi di perutnya , ada rasa bahagia juga tapi ada rasa sedih juga , hubungannya bersama Kris selama 2 bulan ini sama seperti awal menikah , dingin , tegang , canggung.

Ming adalah orang yang penyabar , namun tidak semua orang punya kesabaran yang besar , pasti dimana dia akan merasa muak dan akhirnya pergi. Ming bertekad akan mempertbaiki hubungannya dengan Kris , Ming dengan tulus melayani Kris , menyiapkan baju kerja Kris sarapan pagi Kris , manyiapkan makan siang dan malam untuk Kris .. semua dia lakukan karena dia sudah berjanji untuk mentaati dan mengabdi pada suaminya

Tapi apakah Kris bisa melihat ketulusan Ming , apa Kris akan menutup mata dan hati selamanya untuk Ming? Entah.. tunggu takdir yang memulai

------------

Ming membalikan badanya menghadap Kris yang berkulumbub di balik selimut , dia memerhatikan wajah Kris dari hidung mata bibir , perfect husband!!

Ming membranikan diri untuk memegang hidung mancung Kris, perlahan tangan Ming ingin menyentuh hidung Kris , tapi kedua mata milik Kris telah terbuka , Ming langsung mengembalikan lagi tangannya dan berusaha untuk tidak menatap Kris

"Morning" sapa Ming tidak berani menatap Kris. Tidak di balas oleh kris , kris membalikan badanya dan melihat jam , "oh shit!"
Jam menunjukan pukul 07:30
Kris beranjak dari kasurnya dan tiba tiba

"Aww.. awww" Kris memegang kepalanya dan berbaring kembali di kasurnya
"Kris , kamu kenapa" Ming panik sangat panik , bagaimana tidak Kris Tiba2 langsung mengerang kesakitan di bagian kepalanya
"Gk tau .. kepala aku pusing" Kris memegang kepalanya yang berat , membuka mata saja tidak sanggup
Ming memegang dahi Kris , Ming langsung mengangkat tanganya , Kris ternyata deman , suhu tubuh Kris terasa panas semua

Ming segera berlari ke kamar mandi dan mengambil baskom kecil dan handuk kecil , untuk mengompres Kris , agar suhu tubuh Kris turun

Ming menaruh handuk basah itu di dahi Kris , Kris merasa nyaman dengan semua perhatian Ming , namun Kris tidak tahu bagaiman dia harus bersikap selayaknya suami yang baik , walaupun Kris sudah memenuhi kebutuhan Ming dengan memberikan uang bulanan.

"Apa agak enakan?" Ming mengompres kembali Kris
"Lumayan" singkat , Yap!
"Aku buatin bubur dulu ya , kamu jangan kemana2 dulu , masih di kompres"
"Ya" Ming segera berlalu ke dapur untuk membuat bubur untuk Kris siapa tahu memakan bubur Kris akan lebih baikan

Ming membawa semangkuk bubur dan segelas air putih , Ming berjalan menuju Kris yang berbaring memejamkan matanya
"Kris , apa Pusingnya masih?" Ming menaruh mangkuk bubur itu di nakas samping Kris
"Masih"
"Ini buburnya sudah jadi, mau makan sendiri apa aku suapin"
"Makan sendiri" Ming menyerahkan mangkuk bubur itu kepada Kris, kris menyambut dengan tangan gemetar
"Udah aku aja yang suapin" Ming menarik lagi mangkuk itu , Kris hanya bisa diam saja rasanya masih tidak bisa melakukan apapun

Ming menyuapi Kris dengan rasa tulus , penuh perhatian

Mangkuk itu habis , rupanya Kris sangat lapar , Ming memberi gelas yang berisi air putih kepada Kris , air putih itu habis setengah gelas

"Apa mau aku panggilin dokter" tanya Ming hati hati
"Gk usah , palingan Ntr malam udah enakan" Kris kembali memejamkan matanya

"Baiklah , kamu istirahat aja , aku mau beres2 rumah" Ming beranjak dari kasur dan menyelimuti Kris , Ming berbalik Tiba2 tanganya di cekal oleh Kris

"Terima kasih" Kris mengucapkan terima kasih
"Sama sama, sudah kewajiban aku" Kris melepas cekalan itu dan kembali memejamkan matanya

---------------

Malam hari

Ming masuk kedalam kamarnya , berniat untuk melihat kondisi Kris , namun orang yang dicari tidak ada

Ming mengelilingi rumah besar ini tidak dapat hasilnya , dia mencoba ke ruang kerja Kris , Ming mengetok pintu kerja Kris

Tok Tok ..

Ming membuka pintu itu dan mendapat Kris yang tengah serius menatap laptopnya , Ming tidak habis Fikir dengan seorang Kris Wu Yen ini , masih sakit saja selalu mementingkan perkerjaan , apa dia tidak mengingat kondisinya

Ming langsung mendatangi Kris ke mejanya
"Kris, kamu itu masih sakit , jangan dulu berkerja , apa kamu tidak ingat kondisi mu" Ming sudah habis kesabaran bagaimana tidak , sudah tau fisik masih lemah dengan sok tegar masih berkerja

Kris langsung menatap Ming dingin
"Apa masalahmu" Kris manatap Ming dingin
"Masalahnya , kamu itu masih sakit , tapi memaksan diri untuk berkerja, kamu harus ingat Kris , kamu itu butuh istirahat" kali ini Ming dengan berani menatap Kris , tak kalah ngeri juga tatapan Kris
"Kamu gk usah ikut campur perkerjaan aku" Kris menaikkan suaranya "lebih baik kamu keluar dari ruangan aku" Kris mengusir Ming

"Aku hanya mengingatkan mu saja , Kris Wu Yen" Ming keluar dengan marah yang berkaca , apa Kris tidak tahu bahwa dia sangat mengkhawatirkan kondisi Kris

Kris kembali menatap laptopnya
Dia tidak Habis Fikir dengan Ming, menyuruhnya istirahat padahal pekerjaan ini masih sangat banyak

--------

Ming terbangun dari tidurnya merasakan ada suara orang yang kedinginan , Ming membalikan tubuhnya dan mendapat Kris yang memegang selimut dengan erat , Kris seperti orang kedinginan padahal suhu AC di kamar ini sangat rendah

"Kris , ya Allah badan kamu panas bgt" Ming mencoba dahi Kris dan betapa terkejutnya Ming suhu badan Kris makin panas
"Aku panggil dokter" Ming langsung mendial nomer HP dokter pribadi keluarganya
"Ming , tidak usah aku masih kuat , besok pagi udah mendingan" Kris mengucapkan dengan rasa menggigil
" oh c'mon Kris , kamu mau menyakiti diri mu , kamu gk tau kamu itu demam tinggi , kamu harus di periksa oleh dokter , harus, kamu gk boleh bantah" kali ini Ming sudah sangat geram , tanpa pikir panjang Ming mendial nomer dokter itu

----------

Setelah dokter itu memeriksa Kris , dia berbicara pada Ming bahwa Kris terkena penyakit Tipes , hanya penyakit Tipes ringann? Tidak harus sampai ke rumah sakit .

"Bagaimana dok, keadaan suami saya" Ming menatap dokter yang bernama Hans itu
"Suami mu terkena Tipes ringan, tidak apa apa , tidak perlu ke rumah sakit, cukup resep dari saya"
"Alhamdulillah , Beneran kan dok , Kris tidak apa2 " Ming memastikan
"Iya , tapi saran saya , jangan terlalu memforsir tenaga , jangan telat makan, ini resep saya di tebus di apotek deket sini ya"
"Makasih dok"
"Sama2 saya pulang dulu"

Ming mengantarkan dokter itu , dan mendatangi Pak satpam rumah ini , untuk meminta tolong kepada pak satpam membelikan obat dari resep dokter Hans tadi

---------------

Yohooo up capter baru

Maaf kalo ada Typo karena tidak di edit
Maaf kalo penulisan cerita jelek dan absurd
Maaf kalo cerita tidak jelas karena baru pemula

Vote&Coment

Firna.

Perjodohan (Kris Wu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang