Didalam mobil yang gelap , duduklah seseorang yang tengah melipat kedua tangannya dengan angkuh menatap lokasi kejadian tabrakan tersebut

“inilah pembalas yang sebenarnya, jadi nikmatilah suguhan yang aku persiapkan buat kalian” senyum devilnya sangat tergambar jelas diwajahnya dibarengi dengan tertawa licik yang siapa pun yang mendengarnya serasa ingin menonjoknya

Diruang tunggu duduklah kedua lelaki paru baya tersebut menatap nanar kedepan pintu ruangan tersebut, mereka larut dalam pemikirannya masing-masing sampai terbukannya pintu ruangan tersebut

“dok gimana keadaan anak saya?”  tanyanya dengan sangat khawatir takut akan terjadi yang tidak diinginkan

“maaf pak roy dia bukan rifai tapi dia anak anda pak frendo, restu” ucap dokter tersebut, dan kedua pria tersebut langsung luluh kelantai disaat mendengar berita kalau orang tersebut adalah anak kandung dari frendo, perasaannya kini telah hancur seperti dunia mereka runtuh.

“RESTUUUUU” teriaknya frustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya dengan kasar

“semua akan baik-baik do, restu bukan anak yang lemah kau tau itu” bijaknya menenangkan saudranya, memberinya kekuatan walaupun dia sangat tidak kuat tapi dia sangat mengerti kalau dsini yang paling terluka adalah saudaranya.

“dad om roy dimana restu?” tanya orang tersebut dengan panik dan sudah tergambar jelas telah ada guratan ketakutan, penyesalan dan kekhawatiran disana menjadi satu

“dia akan dibawa keruang operasi sekarang” jawab dokter tersebut dan pergi meninggalkan ke-3 pria beda generasi

Ditempat berbeda clau yang digopong oleh leo karena pingsang didalam lift sekarang dibawa masuk kedalam mobilnya karena mengalami syok berat.

“fren banguun” ucap yira membangun clau yang ikut gimana rasanya mendapat kabar yang menyakitkan

“al coba cari minyak angin di dalam tas frenda” perintah leo ke al dan al langsung mengambil tas clau untuk mencari minyak angin dan ketemu

“nih ir , dekatkan dihidung fren” ucap al memnyerahkan minyak angin ke yira, tak lama clau sadar dan langsung histeris

“byy” tangis clau yang baru sadar dari pingsangnya

“uuzzztt suami lo pasti baik-baik fren, kita berdoa ya” bujuk yira menenangkan clau

“tidak ada yang baik-baik lo nggak dengar kalau mobilnya hancur ir” bantah clau seraya menatap yira

“tapi setidaknya lo optimis fren kalau hal yang lo fikirkan pasti tidak akan terjadi itu kan lo selalu katakan” ucap al menguatkan clau

“gue takutt “ ucapnya diiringi tangisannya

Sesampai dirumah sakit clau langsung berlari ke dalam ugd dengan sekuat tenaga dengan menahan rasa sakit yang teramat dia rasakan, mendapat kabar yang sangat menyedihkan itu adalah mimpi terburuh yang perna dia alami, didepan ugd sudah berdiri para pengawal fai dan pengawal keluarganya

“dimana suami saya” tanya clau ke dokter yang diugd

“tuan sudah dibawa ke ruang operasi nona” ucap seseorang dari belakang clau tak lain adalah pengawal pribadi dari keluarga wijaya yang memanggil clau dengan sebutan nona, tanpa berfikir panjang clau langsung berlari keruang operasi

Dilorong rumah sakit banyak yang menatap clau heran dan khawatir karena keadaanya yang sudah pucat dan ditambah perutnya yang sudah membesar, dibelokan terakhir clau mengumpulkan tenaganya untuk menghadapi kenyataan yang akan dia hadapi bentar lagi

With LoveeWhere stories live. Discover now