Maaf pak.

1.3K 109 11
                                    

Yah lagi-lagi aku berpapasan dengan pak Eko, dan aku baru ingat kalau hari ini ada pelajarannya pak Eko.

Aku memilih untuk berhenti dulu, dan membiarkan agar pak Eko yang duluan masuk kedalam kelas, tapi bukannya duluan dia kini malah ikutan berhenti, sehingga membuatku dan dia saling tatap dari kejauhan. aduhhh benar-benar bikin setres aja, dan lagi-lagi ini jantung enggak bisa diajak kompromi bawaannya berdebar mulu kalau lihat pak Eko.

Pak Eko memasukan tangannya kesaku celananya, menatapku. Omggg ini guru kok makin bikin baper aja, bukannya masuk ini malah terus berdiri disana, aduhhh rasanya pengen nyamperin terus gandeng tangannya terus bawa masuk deh kedalam kelas terus bilang sama teman-teman kelas kalau aku sama pak Eko udah jadian, yaelahhhh halu lagi kan aku jadinya..

" Nadia, Masuk " dan akhirnya pak Eko mengeluarkan suara dinginnya, lagi-lagi dia kembali seperti semula.

Aku heran, dia itu seperti enggak ada dosa aja sama aku, sikapnya biasa seakan tidak pernah terjadi apa-apa antara aku dan dia. Ohhh dasar orang dewasa, mungkin sikap nya kayak itu semua ya.

" Iya " jawabku pelan lalu mulai melangkah masuk.

*

Seperti biasa aku duduk di deket tembok paling ujung, alasanya agar bisa bersender dan main hp saat jam pelajaran, dan hari ini sepertinya aku absen dulu deh untuk ambil fotonya pak Eko, karena apa? Karena aku masih kesel sama dia. Huu dan sepertinya aku berubah pikiran, aku harus mengambil fotonya walaupun cuma satu.

Aku mengambil ponselku bersamaan buku paket yang nantinya aku jadikan tameng penutup Hp ku, aku mengawasi keadaan sekitar seperti biasanya, dan ketika sudah aman barulah aku bidik sebanyak mungkin, hahaha, satu mah mana cukup, iya enggak :-).

Ketika fotonya aku rasa cukup, aku pun kembali memasukan ponsel ku dan kembali fokus ke mukanya pak Eko, ehh maksudnya pelajaran.

Ini lah aku, aku harus terlihat pintar saat pelajaran nya pak Eko, ya iyalah harus, alasanya agar aku bisa jadi pusat perhatian pak Eko dan biar pak Eko enggak ilfil.

" Saya pak " ujarku menawarkan diri disaat pak Eko menyuruh salah satu muridnya untuk mengerjakan soal Matematika yang ada di papan tulis.

*

" Yaudah, Maju " jawab pak Eko, bukan apa-apa masalahnya hanya Nadia yang berani mengajukan diri.

Nadia tersenyum senang, lalu ia pun dengan langkah PD nya maju kedepan kelas dan mengerjakan semua soal, dan untungnya dia dapat menyelesaikannya.

" Pak Ud... " ucapan Nadia terhenti begitu ada yang mengetuk pintu kelas.

" Selamat Siang " sapa salah satu dari ketiga guru yang ada.

Pak Eko berdiri dari duduknya " siang " jawabnya " silahkan masuk buk "

Ketiga guru itu pun masuk, sementara Nadia , Nadia masih tetap berdiri didepan kelas, dan ia tak menyangkah bahwa sekarang pak Eko telah berdiri di sebelahnya. Sehingga membuat jantung gadis itu pun kembali berdetak cepat.

Salah satu guru maju satu langkah kedepan, menatap seisi kelas, dan biasanya kalau sudah seperti itu pasti ada pengumuman yang akan disampaikan.

" Ok, Semuanya silahkan maju kedepan, SEKARANG. Dan tanpa ada gerakan apa pun " Tegas guru itu.

Semua siswa jadi panik sendiri sekarang, karena semua siswa disuruh maju kedepan kelas dan kalau sudah seperti itu biasanya ada pemeriksaan.

" Cepat nak, Cepat " seru salah seorang guru.

Semua siswa pun lantas langsung maju kedepan kelas, dan tentunya yang ada macam-macamnya didalam tas mereka, pasti raut wajah mereka panik, terutama Nadia yang sekarang gelisah sendiri, dikarenakan hp nya ada di dalam tas dan lebih parahnya lagi disana ada Foto serta Vidio nya pak Eko disaat mengajar.

I Love my Teachers ( Selesai )Where stories live. Discover now