#14: Jatuh Bangun

Start from the beginning
                                    

kalau begitu, sudah berapa kali ia bersikap labil dengan mengorbankan jimin......... dan juga seokjin? hhh tak perlu ditanya. karena sudah pasti tak terhitung jumlahnya.

"tak tahu harus menjawab apa, hm?" jimin menantang. biarlah sekali ini saja jimin melakukan apa yang dirasanya benar, meskipun mungkin harus menyakiti perasaan sahabatnya.

"asal kau tahu, park jimin! aku hanya ingin terbebas dari masalah ini! dan aku juga ingin mengakhiri drama yang tak pernah ada ujungnya, seperti sekarang ini!" taehyung menjawab dengan lantang. ia kepalkan kedua tangannya demi menyalurkan emosi yang terus ia tahan.

"oh, maksudmu....... kau mau bunuh diri? lari dari masalah seperti pengecut? silahkan! aku tak melarangmu! lagipula tak ada yang membutuhkan orang egois seperti dirimu!" jimin tertawa remeh. menurut kalian apa ini adalah sebuah candaan? tidak. kalian memang tak salah dengar. semua yang dikatakan jimin sungguhlah berasal dari lubuk hatinya paling dalam.

taehyung kembali menunduk sambil memukul-mukul dada kirinya. ia terisak pelan.

"apa yang kau butuhkan? silet? pisau? obat tidur? atau... aku perlu mengantarmu ke rooftop agar kau mudah untuk melompat? hn? ayo cepat katakan!" emosi jimin semakin menjadi. nafasnya kian memburu, hingga tanpa sadar bulir-bulir keringat pun berhasil membasahi dahinya. eum.. hal itu terjadi bukannya tanpa alasan. faktanya, secara tiba-tiba tenaga jimin seperti terkuras habis ketika ia harus menghadapi ulah taehyung.

"sssh... sudah. kalian tenanglah" seokjin akhirnya membuka suara. setelah mendengar perdebatan panas tersebut, pria yang berprofesi sebagai dokter muda itu langsung bangkit dari duduknya dan menarik pelan lengan jimin. membawa pemuda itu kembali ke sofa dengan tujuan untuk melerainya.

"ya tuhan. tidak semudah itu hyung! hhhh.... lebih baik kita turuti saja permintaan orang egois seperti dia!" jimin masih menatap tajam sahabatnya. kalau boleh jujur, seluruh rasa kesal yang jimin pendam selama ini sukses melebur menjadi satu. mengakibatkan emosinya meledak hebat saat itu juga.

"dia tak pernah memikirkan bagaimana sulitnya kita menghadapi situasi ini! yang ada di kepalanya hanya jungkook dan kepentingannya sendiri! baiklah. mulai sekarang, terserah apa yang akan ia lakukan. aku tak peduli! toh semua perkataanku hanya dianggap sebagai angin lalu!"

"tidak... bukan begitu... maksudku..."

"jadi apa?"

taehyung menelan salivanya gugup. kenapa rasanya ia semakin terpojok? bukan. bukan situasi seperti ini yang ia inginkan. apa yang terjadi sekarang, sangatlah jauh dari apa yang ia bayangkan.

"kau tahu? perilakumu saat ini tak ada bedanya dengan sosok jungkook yang ada di pikiranmu. kau........ juga menyakiti kami. tak pernah sadar dengan hal itu?" jimin melunak. setidaknya ia sudah bisa mengontrol emosinya, meskipun sorot mata tajamnya belum sepenuhnya menghilang.

"taehyung-ah........ jiminie benar. kau tak boleh selalu berpikiran buruk seperti itu. kita bisa berbicara kembali untuk mencari jalan keluarnya" seokjin mengeluarkan pendapatnya. beruntunglah pria berkemeja putih itu tak ikut terbawa emosi, sehingga ia bisa sedikit meredam keributan.

"jalan keluar? seperti apa? aku sudah menghabiskan waktu hampir satu tahun bersama kalian, dan tetap tidak menemukan jalan keluar yang kau maksud!"

"kau pikir, hanya dirimu saja yang merasa tertekan? hanya kau sendiri yang ingin mengakhiri masalah terkutuk ini, eoh? hh sadarlah kim taehyung! kami juga terlibat dalam masalah kalian!"

".......memikirkan masalah ini, aku juga merasakan stress yang luar biasa!" jimin mengacak rambutnya kasar. menunjukkan bahwa ia juga mengalami frustasi yang tak berkesudahan. sampai kapan taehyung terus berkutat dengan pikiran-pikiran buruknya, eoh? jika jimin lemah, bukan hanya taehyung saja yang ingin menyerah... jimin pun ingin melakukannya. karena bagaimanapun juga... di lihat dari sisi manapun, seorang park jiminlah yang berperan besar dalam kehidupan taehyung yang suram ini. harus diakui pula.. jimin ialah sosok terkuat yang senantiasa menjadi penopang taehyung, ketika masalah tak henti-hentinya menerpa sang sahabat. jimin yang selalu memberikan kekuatannya pada taehyung. jika jimin menyerah, siapa yang akan menguatkan taehyung?

Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now