five (landmark)

51 0 0
                                    


Persyaratan untuk menjadi seperti wanita normal lainnya tetap dijalani Rayya. Sibuk dengan urusan organisasi, pertemuan dengan media partner berbagai acara, ikut rapat panitia, hingga hangout dengan teman seangkatannya. Semua berjalan seperti biasa. Namun wanita ini membentuk sekat pada ruang sendirinya. Dimana waktu akan benar-benar ia sisakan untuk berdiam diri. Menyelesaikan rutinitas yang memang tidak bisa ditinggalkan. Alhasil, tidak ada yang benar-benar sadar dirinya hilang di tengah keramaian. Beberapa mata sempat menyorot, kemudian sengaja abai. Tanda mereka mengerti.

Untungnya wanita yang kini berjalan sendiri berada pada lingkungan yang tidak begitu banyak mengurusi hidup orang lain.

Hah! Harusnya kau tau banyak tentang cerita hidupku sekarang. Harusnya kau menjadi salah satu bagian di dalamnya. Satu tawaran lagi untukmu. Hidupku mulai menarik, bagaimana?

***

"oh oke, terimakasih mas,"

Samar-samar Rayya mendengar percakapan kecil diruangan itu. Tiba-tiba seorang laki-laki jalan menuju tempat duduknya.

"Ray, ini gimana? Bagian kamu belum sepenuhnya clear dibahas di rapat terakhir," laki-laki itu memulai sembari membongkar banyak kertas-kertas didalam tas.

Rayya masih menatap laki-laki yang datang lalu spontan berbicara kepadanya. Dengan tatapan...

Laki-laki itu kemudian mengangkat kepalanya. Menyadari bahwa omongannya belum mendapat tanggapan dari wanita yang diajaknya bicara. Heran dengan tatapan Rayya.

"Harus ya di bicarain disini, Jer?" mata Rayya menyipit.

"loh? Why not? Bukannya lebih santai ya kalo kita obrolin disini?"

Are you sure? Tatapan Rayya mulai berbicara.

"Here's not yours,"

"hah? Maksudnya?" Jery laki-laki yang hampir tidak mampu membaca kepribadian Rayya. Sedikit saja.

"oke, kita bicarain di basecamp sekarang."

Rayya beranjak dari tempat duduk. Lalu berjalan lebih dulu keluar pintu sambil menyandang ranselnya.

Rayya benci di ganggu privasinya. Sekalipun tempat ia berpijak adalah milik umum. Itulah kekuatan pribadi didalam diri seorang Rayya. Mampu menyekat membentuk kotak agar tidak terlihat.

Bagaimana kau mengerti aku, tidak sebaik yang mereka lakukan untuk berusaha memahamiku. Tolong ajari mereka. Agar aku terbiasa. Agar rasa sadar itu muncul bahwa kau benar-benar tidak disini. Bukan menggantikan. Hanya sedikit mengurangi. Bolehkah?




#31HariMenulis

old tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang