17. Decision

150 29 39
                                    

@Kyunghee University

Kyuhyun menatap Junhee yang tengah berkutat dengan tugas yang diberikannya. Tugas itu hanya alasan bagi Kyuhyun agar bisa menahan Junhee lebih lama bersamanya. Kyuhyun berniat membicarakan hubungan mereka, namun Junhee tidak menangkap sinyal yang diberikannya dan itu membuat Kyuhyun frustasi. Sejak beberapa hari lalu Kyuhyun bersikap mengabaikan Junhee. Celakanya itu justru memberi peluang pada Kibum untuk berdekatan dengan Junhee.

"Sudah selesai?" interupsi Kyuhyun memastikan bahwa Junhee mendengarkannya.

"Ajig-yyo!" jawab Junhee tanpa mengalihkan fokusnya dari sejumlah diktat di hadapannya. Hampir tiga jam lebih ia terjebak di ruang itu bersama Kyuhyun, dan tak ada hal lain yang bisa dilakukannya selain menghadapi layar TFT 14 inch.

"Belakangan kau terlihat akrab dengan Kim-Kibum. Apa kalian berkencan?" Junhee mengepalkan jemarinya –geram-, dua kali dalam sepekan ia mendapat pertanyaan yang sama pertama Shiyeong dan sekarang Kyuhyun. Entah dosa apa yang telah diperbuatnya hingga terjebak dengan kakak beradik ini.

"Anniy. Justru kau dan Shinyeong juga terlihat semakin akrab belakangan ini."

Krik-krik krik-krik

Detik berikutnya Junhee menyesali kalimatnya, alih-alih membalas pertanyaan Kyuhyun, justru ia terjebak dengan kalimatnya sendiri. Bukan sesuatu yang aneh jika Shinyeong dan Kyuhyun terlihat dekat dan akrab, bagaimanapun mereka bersaudara.

"Maksudku, aku belum pernah melihat kalian begitu dekat dan akrab, malah terkadang seperti dua orang asing." Kilah Junhee.

"Itu karena Shinyeong, dia tidak ingin orang lain tahu bahwa aku oppanya." Jujur Kyuhyun, meski tak mengerti keinginan adiknya itu, Kyuhyun tetap mengikuti kehendaknya sambil terus memantau Shinyeong dari dekat.

"Geure. Pantas kalian terlihat seperti orang asing yang tidak saling mengenal."

"Sudahlah itu tidak penting." Potong Kyuhyun. "Jika kalian tidak berkencan, lalu apa yang kau lakukan bersamanya, ku dengar setiap hari kau pergi bersamanya!" selidik Kyuhyun, entah sudah berapa lama ia menahan diri untuk tidak bertanya, namun pada akhirnya ia menyerah pada hasrat ingin tahunya.

"Kau mendengarnya dari Shinyeong?" tebak Junhee. Ia tak sadar bagaimana akhirnya ia bisa masuk dan terjebak dalam lingkaran setan antara Kibum dan Kyuhyun ini.

"Tidak penting dari mana aku mendengarnya, kau hanya perlu menjawabnya!"

"Kenapa aku harus menjawabnya?" tuntut Junhee polos membuat Kyuhyun speechless dan memasang tampang cengo.

"YAH!" Frustasi Kyuhyun kehilangan kata. "Sebenarnya bagaimana aku di matamu?" tuntutnya tak peduli dengan statusnya sebagai Dosen Junhee.

"Prof.. waegeure?" bingung Junhee.

"Prof? Apa aku hanya sebatas Dosen bagimu?" Junhee mengangguk dalam ragu, sedikit takut karena Kyuhyun berjalan mendekat padanya. "Hanya itu arti diriku?" tuntutnya dan Junhee kembali mengangguk.

"Berapa kali kita berciuman?" tuntutnya berniat mengingatkan Junhee mengenai hubungan mereka.

"Du-dua kali." Ingat Junhee ragu.

"Lalu apa arti ciuman itu?" tuntut Kyuhyun membuat Junhee memutar bola matanya –berfikir-. "Ciuman itu adalah ungkapan perasaan yang bisa langsung sampai dan menyentuh hati dan pikiranmu." Jawab Kyuhyun melihat Junhee tak kunjung memberinya jawaban yang diinginkannya.

"Apa kau mengerti?" tanya Kyuhyun –lagi- karena Junhee tak meresponnya.

"Joeseonghamnida prof, tapi ku pikir itu hanya sekedar ciuman.."

Healing LoveWhere stories live. Discover now