13. Ask Me!

76 20 18
                                    

@SIH – Jongwoon's Room

"Kembalilah ke tempatmu!" Titah Jongwoon melenggang masuk ke ruangannya, tanpa sadar Sahyun juga ikut masuk bersamanya.

"Apa yang kau lakukan?" Jongwoon menyadari keberadaan Sahyun. "Kau tidak mendengar perkataanku?" dinginnya, tapi Sahyun dengan santai mengambil kotak P3K yang tersedia di sana.

"Aku akan pergi dan beristirahat, setelah menyelesaikan pekerjaan terakhirku." Sahyun telah berdiri di hadapan Jongwoon, dan dengan isyaratnya ia meminta Jongwoon duduk. "Aku akan mengobatimu Chief, dan aku akan pergi!" terangnya karena Jongwoon tak paham dengan isyaratnya.

"Tidak perlu! Pergilah!" titah Jongwoon namun tak urung duduk di hadapan Sahyun. Dengan lincah tangan Sahyun mulai membersihkan luka di sudut bibir Jongwoon, mengoleskan salap dan antiseptic disertai ringisan kecil dari Chief-nya itu.

"Kenapa kau tidak mengejar Chanrin eonni?" tanya Sahyun disela-sela kegiatannya, sedikitpun tak berani menatap Jongwoon yang justru sebaliknya tengah menatapnya lekat. "Chanrin eonni pasti sangat kecewa dan akan semakin salah paham padaku!" jujur Sahyun menimbulkan tanda tanya di wajah tampan itu.

"Dia tidak akan menyukainya!"

"Dari mana kau tahu?" Sahyun kali ini memberanikan diri menatap Jongwoon membuat eyes kontak di antaranya terjalin. "Apa kau pernah mencobanya?" selidiknya.

"Anniy." Jujur Jongwoon. "Itu hanya pendapatku. Setelah tenang aku akan menemuinya." Sahyun hanya memutar bola matanya saat mendengar pengakuan Jongwoon. "Tapi apa maksudmu Chanrinku akan semakin salah paham denganmu?"

"Tentu saja salah paham. Dia pasti mengira ada sesuatu antara kau dan aku! Berapa kali dia melihatku sedang bersamamu, sementara kau sangat jarang menghabiskan waktu bersamanya!" ungkap Sahyun dan justru membuat Jongwoon tertawa sambil menahan sakit di sudut bibirnya.

"Apa maksudmu Chanrinku cemburu padamu?"

"Mungkin saja! Dan itu wajarkan?" santai Sahyun. "Sejujurnya aku setuju dengan namja yang tadi memukulmu!" ungkapnya membuat Jongwoon menghentikan tawanya.

"Kau suka melihatnya memukulku?" sinis Jongwoon merasa harga dirinya kembali terluka. "Tsk!"

"Anniya, bukan itu maksudku!" tahan Sahyun. "Aku setuju saat dia memintamu menyusul Chanrin Eonni." Terangnya. "Kau tahu saat emosi para wanita sering mengatakan yang bertentangan dengan isi hatinya." Sambungnya.

"Saat ia mengatakan tidak itu artinya IYA. Saat ia bilang tidak ingin melihatmu sejujurnya ia merindukanmu. Saat ia bilang membencimu artinya ia masih sangat mencintaimu. Saat ia bilang jangan menemuinya artinya ia ingin kau di sisinya." Terang Sahyun membuat Jongwoon speechless.

"Apa ini bagian dari pengalamanmu nona Lee?" komen Jongwoon. "Kenapa wanita begitu rumit dan sulit dipahami." Bingungnya.

"Sebenarnya berapa lama kalian berkencan? Mengapa kau sama sekali tidak memahami apa dan bagaimana dia?" bingung Sahyun. "Yah Tuhan kenapa aku terjebak diantara kalian." Protesnya berdiri. "Aku sudah selesai Chief. Permisi!" pamitnya.

Sepeninggalan Sahyun, Jongwoon tampak merenungi semua yang disampaikan Juniornya itu. Sesekali ia tertawa dengan tetap meringis, saat mengingat bagaimana Sahyun menceramahinya, menasehatinya dengan berbagai petuah, seolah ia telah hidup jauh lebih lama dari dirinya dengan jutaan pengalaman mengenai cinta dan kehidupan.

~Healing Love~

@Kyunghee University

"Bum."

"Oppa! Ki-Bum oppa!" titah namja tampan dengan sejuta pesona yang belakangan sering menghabiskan waktu bersama Shinyeong, juga yang belakangan hampir tidak pernah absen menjemput dan mengantarnya.

Healing LoveWhere stories live. Discover now