[22] : Lamaran?

1.4K 84 0
                                    

"Maaf, Ri, gue gabisa," ucap Ainayya setelah Ari mengungkapkan perasaannya.

Detik itu pula dunia Ari sekan runtuh, melebur bagaikan besi yang dilalap oleh api, bagaikan kertas yang berubah menjadi debu lalu tertiup oleh angin. Sirna.

"Ma-maksud lo?" tanya Ari.

Ainayya melihat wajah Ari dengan wajah sembab, air mata tak berhenti mengalir dari mata Indah Ainayya.

"Maksud gue, gue gak akan pernah bisa nolak lamaran lo, Ri!" ucap Ainayya sambil tersenyum.

Dan di detik itu juga dunia Ari sudah kembali. Hatinya sangat senang, mungkin jika ada yang melihat hati Ari, sekarang di hati Ari ada bunga bunga yang bermekaran sangat Indah.

"Makasih, makasih lo udah mau nerima lamaran gue! So, lo mau kan jadi ibu dari anak-anak gue?" tanya Ari sekali lagi.

Ainayya mengangguk sambil tersenyum. Dia kembali menangis, karena dia sangat terharu dengan lamaran yang tak terduga ini.

"Yes, i will," jawab Ainayya.

Lalu Ari membawa Ainayya kepelukannya. Ainayya membenamkan kepalanya di dada Ari sehingga ia bisa mendengar jantung Ari yang sedang berdebar.

Dan di detik selanjutnya, mereka kembali makan malam dengan perasaan yang amat bahagia.

💦💦💦

"Jadi, kedatangan aku kesini sama bunda dan papa mau ngelamar Ainayya. Apakah Umi dan Abi menginginkan?" tanya Ari.

Umi dan Abi Ainayya tersenyum. Lalu, detik selanjutnya mereka mengangguk menandakan setuju.

"Iya, umi dan abi sangat menyetujuinya. Jadi pernikahan kalain akan dilangsungkan kapan?" tanya Abi.

Ari dan Ainayya menundukkan kepalanya malu. Apalagi wajah Ainayya kini sudah memerah seperti tomat matang.

"Bagaimana kalo di langsungkannya setelah kalian wisuda saja? Atau mungkin mau satu Bulan lagi?" usul bunda Ari.

Ari menggeleng, "Ih bunda, kalo udah wisuda kelamaan, tapi kalo satu Bulan lagi kecepetan. Bunda mah," ucap Ari melu-malu.

Semua tertawa. Lalu Abi mengusulkan, "Baiklah bagaimana kalo setelah wisuda saja? Jika kalian menikah dengan keadaan kalian masih kuliah, takutnya abi tidak mendapatkan cucu karena kalian sibuk kuliah," ucap Abi sambil tergelak.

Semua pun tertawa. Sedangkan Ari dan Ainayya hanya senyum senyum dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat.

"Bagaiman? Setuju tidak?" tanya papa Ari.

Ainayya dan Ari hanya mengangguk. Dan malam itu dihabiskan dengan dua keluarga yang asik bersenda gurau hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.







TBC

Maaf kalo isi part nya pendek-pendek, soalnya pengen banget dibanyakin part tapi isinya sedikit gitu. Ehe.

VOTE+COMMENT nya mana?

Don't forget to follow me on IG : @dailyfangirl04

Pai~

Minggu 09 April 2017 // 9:05 a.m.

[2]  When Mr Badboy Love Miss Muslimah • AriirhammOnde histórias criam vida. Descubra agora