06 | Where Are You?

8.1K 382 16
                                    


"Halo sayang" ucap seorang wanita dengan suara centilnya.

"Marinka? Untuk apa kau kemari?" balas Rizky dengan nada tajam.

Rizky sangat muak melihat wanita di dihadapannya, dulu wanita itu selalu menjadi benalu bagi hubungannya dengan Candy dan setelah lama menghilang kini dia kembali memperlihatkan batang hidungnya.

"Aku kira kau sudah mati?" decih Rizky yang kini sudah bangkit dari kursi kebesarannya.

"Oh come on darling, aku tidak akan mati sebelum aku mendapatkan mu"

Marinka kembali melangkah mempertipis jarak dengan Rizky dan baru berhenti kurang dari satu meter. Wanita itu menatap Rizky begitu lekat terlihat dari sorot matanya yang bergejolak. Pria itu tak ingin kalah hanya karena Wanita itu dan membalasnya dengan tatapan membunuhnya.

"Kau akan merasakan apa yang aku rasakan Rizky" ucap Marinka pada akhirnya karena dia sadar wanita itu tak akan pernah dapat membalas tatapan Rizky.

"Rasakan? Bagian mana yang harus aku rasakan dari apa yang kau rasakan? "

Jemari Marinka mengepal di sisi tubuhnya karena merasa dipermainkan oleh pria dihadapannya " Kau iblis bukan manusia, kau pergi meninggalkan ku di pesta pernikahan kita dan kau juga membunuh ayahku! "

"Aku memang meninggalkan mu di pernikahan kita tapi jika masalah ayahmu yang mati, apa itu salahku? Ck. Ayahmu mati karena serangan jantung yang tidak bisa menerima pernikahan anaknya batal"

"Semua terjadi karena dirimu!"

"Aku? Kau yang memaksa ku untuk menikahimu dengan cara licikmu"

"Tetap saja itu terjadi karena dirimu! Kau akan merasakan kesakitan yang aku rasakan selama ini" amarah Marinka mulai memuncak dan setelah mengatakan itu wanita tersebut pergi dari ruangan Rizky.

"Datang tak diundang pulang tak diantar. Dasar jelangkung! "

Tok.. Tok..

"Masuk"

"Pak ada kabar jika kepulangan David akan diundur untuk satu bulan kedepan" ucap Roni sekretaris Rizky.

"Diundur? Apa ada masalah?" tanya Rizky bertanya-tanya.

"Saya kurang tahu hanya saja Pak David mengirimkan surat ijin, itu saja"

"Baiklah, kembali ke ruangan mu"

Roni mengangguk kemudian melakukan intruksi dari atasannya. Rizky sedikit heran pada sahabatnya bukankah dia menugaskan nya ke Belanda hanya satu bulan, apakah David sangat nyaman disana membuat dia tak ingin pulang ke tanah airnya kembali.

Rizky kemudian berpikir untuk memberi tahu kepada adik iparnya, karena dia tahu pasti jika sahabatnya tidak mungkin berani untuk megatakan langsung pada Dinky.

Rizky menggapai dompet serta kunci mobilnya yang berada diatas meja. Kemudian dia meninggalkan ruangannya untuk menemui adik iparnya.

🌹🌹🌹

"Adik kamu dimana?" tanya Sarah pada Candy.

"Dia ada di kamarnya" jawab Candy sambil memasukan makanan ke mulutnya.

Sarah mengangguk. Dia senang sekali jika kini anak-anak nya dapat berkumpul kembali tinggal bersamanya. Setelah mendapat kabar yang sungguh membahagiakan datang dari Candy Sarah menyarankan bagi anaknya untuk tinggal di rumahnya. Sarah takut jika terjadi hal buruk pada kandungan Candy.

"Baiklah habiskan makanan mu kemudian minum vitamin yang sudah diberikan oleh dokter" ucap Sarah kemudian bangkit dari duduknya dan pergi ke arah kamar Dinky. Sarah sangat khawatir pada anaknya karena setelah mendengar kabar jika David tidak pulang sebulan yang lalu dia sering mengurung diri di kamarnya. Ini adalah bulan kedua semenjak kepergian David membuat anaknya semakin frustasi, sarah berpikir mungkin Dinky benar-benar merindukan kekasihnya.

Hurt [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang