Part 4 (Our Time)

Start from the beginning
                                    

"Dari siapa?" Tanyaku. Dia mengangkatkan bahunya sambil menyodorkan ponsel. "Thanks." Aku kemudian naik, dengan kondisi basah kuyup.

"Hello... Who is?"

"What, kamu sudah lupa?" tanya seseorang di seberang sana.

"Mmm... tunggu, siapa ya?"

"Please deh Logie,,, kamu sudah melupakan teman lamamu. Sedihnya aku."

"Beneran ini siapa?" Tanyaku penasaran.

"Oke, aku Lily teman SMPmu yang tinggal di Beverly hills. Sekarang kamu ingat kan?"

"Lily,,, oh ya aku ingat. Maaf aku lupa lagi suaramu, soalnya kita sudah lama nggak ketemu."

"Oya logie, aku ingin ketemu sama kamu. Sekalian kita temu kangen. Bisa kan?"

"Kapan?" Tanyaku.

"Sekarang."

"Mm.. Sory Ly, aku nggak bisa. Aku sudah ada janji dengan teman hari ini."

"Ooh... gitu. Terus kapan ya bisanya?"

"Aku nggak bisa memastikan, jadwal syutingku masih padat."

"Ya sudah kalau begitu, nanti aku kabari kamu lagi, eh simpan nomerku ya!"

"Oke.." Jawabku singkat. Padahal aku belum tentu menyimpan nomer ponsel dia. Aku baru ingat Lily adalah teman SMPku bersama Dean juga. Dia salah satu cewek yang pernah mendekatiku waktu itu, dia cantik, baik, periang, lumayan smart juga. Tapi aku masih menyimpan sikap dinginku pada dia.

***

"Sayang,,, boleh mama masuk." Suara Mama terdengar di balik pintu.

"Oh, iya ma.." Jawabku sambil merapikan baju.

Ku buka pintu dan mempersilakan Mama masuk.

"Mmm... Anak mama yang ganteng mau kemana? Sudah rapi dan wangi."

"Hari ini break, Logie mau ke toko buku dulu Ma ."

"Tapi kamu sarapan dulu sayang.."

"Yeah." Jawabku.

Lalu kami menuju ke ruang makan. Aku menyantap sandwich stroberi fresh buatan Mama dengan segelas susu tawar. Memang enak makanan buatan Mama, sehingga aku nggak pernah merasa bosan akan menu yang di sajikannya. Ku lihat sandwich yang sedang ku makan terlihat jelas potongan stroberinya, terbesit otakku teringat Anna yang jika aku usilin dia dengan secepat itu matanya membulat dan menatap tajam ke arahku apalagi sambil memakan buah stroberi, terlihat di sederetan giginya merah ketika dia memarahiku, haha.. lucu memang, sepintas dia mirip anak kecil. Aku tersenyum-senyum sendiri, mungkin Mama heran melihatku.

"Kamu kenapa sayang? Ada yang salah dengan sandwichnya?"

Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum dan melirik ke Mama. Lalu aku bergegas menyantapnya, karena waktu sudah menunjukkan pukul 9.45 am. Aku berpamitan ke Mama sambil mencium keningnya.

Anna Pov

Di lorong novel, tampak sederet buku-buku karangan sang novelis. Nampak Logie dengan topi hitam dan earphone di telinganya sedang mencari buku, entah buku apa yang dia cari. Aku yang baru masuk ke Oops book store, mempercepat langkahku menuju lorong psikologi. Aku sebenarnya tidak bermaksud untuk menemuinya, tapi kenapa hati kecilku berkata aku kangen dia, kangen melihat senyumnya. Aah... dammit! Sambil melihat-lihat buku, dan akhirnya buku itu ku temukan juga.

Aku mempercepat langkahku menuju kasir tanpa menengok kanan kiri dan BUKKK aku menabrak seseorang, kita saling bertatapan dan ternyata yang aku tabrak itu adalah Logie. Uuh.. yang tadinya aku nggak mau ketemu sama dia, tapi sial aku malah menabraknya, dasar aku memang ceroboh. Wajahku sepertinya memerah, aku membulatkan mataku. Dia malah tersenyum. "Akhirnya kita ketemu juga." Bisiknya. Aku pura-pura tidak mendengarkan ucapannya. Aku menghadap ke kasir dan membayar buku yang aku beli. Tak lama Logie pun menghadap kasir. Dengan langkah santai aku pergi mendahului Logie.

The Curse Of LoveWhere stories live. Discover now