Part 1

28 2 0
                                    

Logie Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Logie Pov

"Action" begitulah teriakan sang sutradara Frederick Combo ketika memulai take... dan... "oke"..

suasana break sejenak dalam pembuatan film. Para pemain serentak bubar untuk istirahat.

"Hai Anna, bolehkah aku gabung denganmu?" Sapaku.

Anna hanya menatap biasa sambil bergeser, seolah memberikan ruang untukku duduk disampingnya.

"Hari yang sangat melelahkan ya?" Aku memulai pembicaraan.

"Ya, resikonya seperti itu" sahut Anna

"Oya kamu nanti pulang sama managermu?"

"Hari ini managerku ada acara keluarganya, jadi nggak bareng pulang, lagipula kita nggak searah." Jawab Anna sambil memakan bekal lunchnya...

"Kamu selalu bawa bekal ya?" Tanyaku sambil sesekali kuperhatikan dia, dia memang terlihat cantik bukan dari kejauhan saja. Ku lihat dia mengangguk.

"Kamu mau?" Dia menawarkan bekal lunchnya. Sepintas ku lihat ada sayuran yang berwarna hijau bergerombol seperti rambut kribonya Bryan teman SD ku dulu. Terasa mual di ulu hatiku melihat sayuran itu, tapi aku lekas memasang muka manis depan Anna, karena memang aku nggak mau terlihat sebal melihat bekal lunchnya.

"Oh, nggak...Aku sudah lunch tadi." Aku terpaksa berbong, padahal aku memang belum lunch. Hanya sepotong sandwich buatan Mama dan segelas susu tawar menemani breakfastku.

"Kamu tahu tidak, makanan buatan sendiri itu lebih sehat dari yang disajikan di sini ataupun di resto, tapi bukan berarti aku nggak pernah makan di luar. Ya paling tidak jangan keseringan aja." Dia terlihat seperti seorang dokter yang menasehati pasiennya. Ya dokter yang cantik di hatiku.

Anna yang selalu menjaga kondisinya biar tetap fit. Meski usianya jauh lebih tua dari Logie, badannya masih tetap segar bugar seperti yang berusia 18 belas tahun. Karena setiap hari Anna tidak lepas dari yoga. Bahkan kalau ada waktu rehat lebih lama dia sempatkan waktu untuk yoga di lokasi syuting. Logie menatap mata indah Anna yang berwarna biru keabuan tanpa berkedip, dia merasakan ada sesuatu yang luar biasa pada diri Anna. Dengan senyuman cutenya Logie mendengarkan Anna yang sedang bicara. Anna mulai tersadar bahwa Logie memperhatikannya.

"Hey,, kamu kenapa menatapku seperti itu?" Dia melambaikan tangannya di depan wajahku. Ku lihat wajahnya memerah.

"Anna, kamu sungguh cantik.. Matamu sangat indah." Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku. Padahal aku sama sekali tidak merancang sebelumnya. Aku seperti sedang berada pada scene film yang aku mainkan bersamanya, atau memang sengaja aku imfrovisasikan agar chemistri kami lebih kuat. Entahlah, yang jelas memang faktanya dia memiliki mata yang indah dari sekian cewek yang aku lihat sebelumnya.

"What?... hello boys, apa kamu sedang bermimpi?" Kata-katanya membuyarkan imajiku. Aku lemparkan senyuman cuteku, mungkin dengan ini aku bisa menutupi rasa maluku. Ku lihat wajahnya memerah, namun semua itu tak berlangsung lama karena sang sutradara sudah melambaikan bendera kotak-kotak, pertanda kita harus memulai take.

The Curse Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang