KAPAL PESIAR

Mulai dari awal
                                    

Ify sedikit tak suka kebisingan seperti ini, sedaritadi ia tak bisa bertemu dengan Rio, suaminya sedang sibuk berbincang dengan beberapa orang-orang penting kenalan papa-nya. Ify tidak ingin menganggu.

Ify berjalan ke pingir kapal, menikmati angin malam yang menerpa wajahnya, dingin dan menyegarkan. Pikiranya masih sedikit kacau, ia masih bingung dengan yang dialaminya tadi. Jujur, semua itu terasa begitu nyata.

"Eheemmm.. Bertemu lagi dengan Tuan Puteri"

Ify tersentak mendengar suara itu, yan sangat familiar bagi telinganya. Ify menggerakan kepalanya 90 derajat, melihat siapa yang disampingnya.

Kedua mata Ify terbuka sempurna, menemukan seorang pria yang sangat ia kenal. Ariel!

"Kok lo bisa disini?" tanya Ify bingung.

Ariel tersenyum kecil,

"Papa gue rekan kerja dari yang punya pesta ini, dan gue sangat nggak nyangka ternyata lo adalah anak dari yang punya pesta ini"

"Menakjubkan!" puji Ariel

Ify berdecak pelan, pria ini tak juga berupa. Kedua sudut Ify terangkat, tersenyum kecil. Ia tiba-tiba teringat akan tingkah gila Ariel yang selalu mengejarnya tanpa menyerah dan selalu menghiburnya ketika ia bertengkar dengan Rio. Jujur, Ify sudah menganggap Ariel seperti teman cerita.

"Gue denger lo udah hamil?" tanya Ariel basa-basi. Matanya menerawang ke depan sembari meminum gelas soda ditanganya.

Dua kali Ify dibuat kaget, bagaimana pria ini bisa tahu?. Ify tersenyum canggung. Tak berniat menjawab.

"Main gas aja tuh suami lo tiap malam" goda Ariel masih dengan suara datar tanpa intonasi.

Ify melirik Ariel tajam, kedua pipinya memanas merasa sangat malu dengan pernyataan Ariel barusan. Ify hanya bisa mendecak sinis. Ia sudah terbiasa dengan sifat Ariel yang asal ceplos tanpa pikir.

Keheningan terjadi diantara mereka untuk beberapa menit.

"Fy..." panggil Ariel memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Apa?" ketus Ify.

"Gue belum bisa move-on dari lo!" ucap Ariel sembari menoleh, menghadap ke Ify.

Ify mematung, tak berani membalas menatap Ariel. Ia tak menyangka pria itu akan mengungkapkan sebuah kalimat yang teramat sakral seperti itu.

"Gue harus gimana?" lanjut Ariel semakin menatap Ify lekat.

Ify berpikir sebentar, ia tidak boleh panik. Ariel sengaja memancingnya! Ify tau itu.

"Ya... Lo buka hati untuk cewek lain" ucap Ify santai.

Ariel tersenyum sinis, menatap ke depan kembali.

"Nggak ada yang seperti lo!" jawab Ariel pelan.

Desahan berat keluar dari hidung Ariel, ia mendekat satu langkah ke sisi Ify. Menatap Ify kembali.

"Lo nggak ada rencana cerai sama suami lo? Gue nggak apa-apa dapat istri janda, asalkan lo!"

"Kan lagi jaman tuh punya istri janda" ucap Ariel datar. " Janda muda lagi"

"LO GILA!!!" teriak Ify tanpa sadar membuat beberapa orang menatap mereka berdua.

Ify menatap Ariel tajam, pria ini sepertinya sudah tidak waras. Sedangkan Ariel puas dengan ledakan tawanya karena ekspresi Ify yang tidak biasa.

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang