Si angkuh dan Si Penganggu !

375K 22K 287
                                    



Wajah Rio menunjukkan ekspresi terkejut yang sesaat namun sedetik kemudiannya kembali D2, datar and dingin.

"Uang"

Ucap Ify menjulurkan telapak tangannya kedepan, Rio mengernyitkan keningnya, menautkan kedua alis. Batinnya bertanya-tanya, apa lagi yang di inginkan gadis penganggu ini.

"Lo ngemis? "

Mulut Ify setengah terbuka, tangannya ia turunkan berganti terkepal. Ia mencoba untuk sabar dan tidak emosi dengan ucapan pria di depannya tersebut. Tak menyangka dengan statement tak masuk akal itu. Hanya perlu sebentar untuk sabar! Ify benar-benar menahannya.

"Gue pinjem uang! " jelas Ify dengan nada sedikit frustasi. Rio terdiam sebentar.

"Buat?"

"Taxi di depan" jawab Ify singkat padat dan jelas. Yang terpenting dapat menjabarkan seluruh situasinya saat ini.

"Kalau gue nggak mau?"

Ify tak bisa lagi untuk disuruh sabar kali ini. Ia menatap Rio dengan tajam. Matannya membulat sempurna.

"Gue akan lapor polisi"

Rio tertawa sinis,

"Lo ngelaporin gue ke polisi?"

"Yes!! "

"Atas tuduhan??"

"I—, Itu—, I, berbuat tidak senonoh kepada anak dibawah umur"

Kini giliran Rio yang membelakakan matannya dan melebar sempurna.

"Lo gila!! "

"Gue nggak ngapa-ngapain lo!"

"Lo pergi da—"

"Lo nyiuum gue! "

Upss—, keduannya terdiam mendadak. Mata Ify mencari pandangan lain dimanapun asal tidak menatap ke arah mata Rio, sedangkan Rio sendiri mengacak-acak rambutnya furstasi. Ini adalah hari liburnya, ia hanya ingin tenang tapi kenapa gadis ini terus mengusik hidupnya.

" Berapa?"

Mengalah! Hanya itu yang bisa Rio lakukan, biar gadis ini cepat pergi dari hadapannya.

"80 ribu"

Rio mengarahkan telunjuknya ke Ify dengan penuh penekanan seolah berkata lo tunggu disini!! . Setelah itu ia masuk kembali untung mengambil dompetnya di dalam kamar.

Tak perlu menunggu lama, Rio sudah keluar kembali dengan uang 100 ribu ditangannya dan langsung ia lemparkan dihadapan Ify.

"Lo kira gue pengemis" kesal Ify di puncaknya. Uang berwarna merah yang jatuh tak berdosa diatas lantai tersebut menjadi sasi bisu bagaimana kejadian ini berlanjut.

"Lo emang ngemis kan" balas Rio tak kalah tajam. Sudut bibir kanan Ify terangkat, alisnya naik setengah senti.

Ify melangkahkan kakinya mendekat ke Rio, menarik bagian atas baju Rio dengan kasr membuat Rio kaget dan sedikit kualahan.

"Lo—, apa yang lo lakuin! "

"Lepaskan!!" Rio mencoba menyingkirkan tangan Ify.

Ify melepaskan kaos Rio. Ia menghelakan nafas berat. Tatapannya perlahan mengarah ke arah bawah. Mendengarkan saja ucapan Rio yang semakin angkuh dan tajam.

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang