Sesampai dihotel, saya berjalan dengan cepat agar mencapai lift secepat mungkin namun sialnya saya ketemu dengan kedua kampret ini siapa lagi kalau bukan restu dan dika

"woy bro lo darimana tengah malam gini dan apa tuh yang lo beli?" tanya dika seraya terus mengintip pada kantongan yang ku sembunyikan di belakang ku

"mau tau aja, sana lo" ucap ku yang berjalan mundur kearah lift

"Kondom ya" tuduh restu, ya ampun nih anak mulutnya, untung nih lobby sepi kalau tidak bisa saya gibeng nih kepalanya semua

"Emang kondom berlaku sekarang? Sana lo jangan ganggu malam pertama gue" ucap ku yang sudah berada didalam lift dengan melempar tatapan mengejek ke kedua kampret ini

"waa kampret lo ya fai, woyyy" teriaknya mereka semua dengan keras bersamaan dengan pintu lift tertutup

Sesampai didalam kamar, saya melihat keadaan kamar ini kosong, dimana clau

"clauuuu, clauuuuu" teriak ku dipenjuru kamar ini dengan keras

"dikamar mandi kakak" jawabnya seraya mengeluarkan kepalanya di balik pintu kamar mandi

"hey apa kamu buat didalam kamar mandi" tanya ku penasaran

Ku lihat ia tersenyum kecil kearah ku "nunggui kakak bawa tuh pesan saya" jawabnya dengan santai

"dasar kamu ya mau buat saya malu, malah saya minta tolong ke karyawannya untuk dicarikan pantas aja dia heran, ambil ini besok-besok saya nggak akan belikan kamu lagi sesuatu yang macam-macam" kata ku kesel sambil melemparkan tuh barang ke arahnya

"kalau nggak ikhlas ya nggak usah nanti saya suruh kakak restu belikan" katanya yang juga marah, tau ah saya nggak mood nih malam

"terserah, saya capek" jawab ku yang masa bodoh dan berjalan ke tempat tidur, karena sebenarnya ya kubutuhkan saat ini adalah tempat tidur

Perasaan udah lama gue baring kenapa clau nggak keluar dari kamar mandi dan ya pembalutnya juga masih didepan pintu kamar mandi apa dia tersinggung.

" clau ...." teriak ku seraya bangun dan turun dari tempat tidur seraya berjalan kearah kamar mandi, loh kom nggak di jawab

"hey keluar saya minta maaf ya" ucap ku bujuk dia agar mau keluar seraya terus mengetomengetuk pintu kamar mandi tapi ia tetap tidak menjawab panggilan ku, apa saya masuk aja daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan

Klekk...

Diluar dari fikiranku disaat ku buka pintu kamar mandi yang memang tidak terkunci ku lihat ia sudah posisi duduk dilantai dengan padan yang disandarkan ke tembok

"astaga clau, bangun hey" ucap ku panik seraya terus menepuk-nepuk pipinya

"mmm" erangannya

"clau kamu bisa bangunkan?" Tanya ku lagi

"dingin" ucapnya sambil mendekat kearah dan memelukku

"Kamu bangun dulu dan pakai pembalutnya" kataku

"itu...." ucapnya seraya menunjuk kearah wastafel dan disana saya bisa melihat pakaian dalamnya, apa ia sadar masa ia saya yang harus pakaikan dia itu sih bisa-bisa adik kecil ku malah meminta lebih

"kamu bangun dulu saya nggak tau pasangnya" ucap ku sambil membangunkannya dan menyandarkan dia ditembok kembali

"ini pembalunya, kamu pasang dan pakai ya saya membelakang" ucap ku kedia dan dia nurut

"ud..ah" ucapnya dengan lemas dan cepat ku gendong ia

Kubaringkan ia ditempat tidur sebelah ku dan menyelimutinya, sampai ku dengar rancauan yang dingin sehingga membuat ku berbalik dan membawanya ke pelukan ku dan mengikutinya bergelut dengan sang mimpi.

With LoveeWhere stories live. Discover now