6. Hadirnya Gaara

Start from the beginning
                                    

'Uchiha Sasuke, kenapa ayam kampung itu yang muncul.'

Sakura tak mengerti kenapa eksistensi Sasuke -lengkap dengan lolipop bodohnya- semakin sering muncul dalam khayalannya. Semenjak ciuman maut saat senja itu, ia semakin tidak bisa menghilangkan barang sedetik saja wajah sok tampan seniornya itu.

"Akira... argh!! Berhenti memikirkannya, Sakura!" Racaunya. Hatinya kembali berdenyut ketika memorinya mengulang kilasan kedekatan Sasuke dengan Akira.

Sakura kemudian memejamkan mata. Mencoba menikmati setiap detik waktu yang ingin ia rasakan ditemani hembusan angin khas sore hari.

Sebentar lagi musim dingin, bahkan udara dinginnya sudah terasa saat ini. Sakura merapatkan jaket levis-nya. Kampusnya akan meliburkan diri dipertengahan bulan nanti dan ia akan menghabiskan hari-harinya didekat perapian rumah ditemani segelas coklat panas atau lemon tea hangat.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Ia sedikit mengernyit bingung.

Uchiha Sasuke

Udara mulai dingin. Hanya orang gila yang masih didanau saat hari mulai gelap. Pulanglah!

Hei, darimana dia tau Sakura di danau?

Sakura mengedarkan pandangannya kesekeliling tapi nihil. Tidak ada siapapun disini. Hanya ada dia sendiri.

'Lalu... darimana dia tahu posisiku?'

Sakura melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. 'Benar juga. Sudah sesore ini.' Pikirnya.

Ia kembali membaca pesan singkat dari Sasuke. Entah kenapa ia merindukan laki-laki itu terutama setiap tatapan tajamnya dan juga -ehem- ciuman mautnya.

Fak!

'Kenapa aku jadi seperti wanita yang haus belaian begini sih?'

Sakura memutuskan pulang kerumah menggunakan taksi yang sudah ia pesan.

*****

Sasuke melajukan mobilnya setelah memastikan Sakura sampai dirumahnya, oh ralat ia memastikan Sakura masuk kerumahnya dengan utuh dan selamat. Entah sudah berapa banyak lolipop yang ia makan selama menunggui Sakura. Dua? Atau tiga? Sepertinya empat.

Katakan ia pengecut karena hanya bisa bersembunyi tanpa berniat menawarinya tumpangan. Oh bahkan Sasuke yakin gadisnya itu tidak tahu bahwa Sasuke sudah mengintainya sejak beberapa jam yang lalu.

Ia melepas asal kemejanya dan membuangnya kesegala arah. Tubuh seksinya kini hanya berbalut kaos lekbong putih yang sangat pas membentuk tubuhnya. Oh lihat dadanya yang bidang itu, ia membayangkan bibir Sakura menyentuh dadanya. Ah berbicara bibir, Sasuke benar-benar ingin merasakan bibir gadisnya yang manis semanis jahe itu. Ah~ kenapa suasana kamarnya mendadak jadi panas begini?

Hari ini dengan bodohnya ia menunggui Sakura yang terdiam berjam-jam didanau membaca buku yang entah apa itu. Dan makin bodohnya lagi, ia hanya bisa mengamatinya dari jauh. Satu kebodohan lain dari seorang Uchiha adalah membiarkan Sakura pulang menggunakan taksi padahal bisa saja ia lewat didepannya dan menawari tumpangan padanya.

Baru sadar bahwa dirimu bodoh, Sas?

Sekitar dua minggu lagi akan masuk musim dingin dan kampus akan diliburkan. Ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor cabang Uchiha Foundation.

Itachi masuk ke kamarnya tanpa permisi. Sasuke mendelik menatap sang kakak.

"Yo, adik!" Sapanya dengan cengiran yang cukup konyol dimata Sasuke.

Lollipop's LoveWhere stories live. Discover now