My First and Last

2K 203 37
                                    


GET READY......!!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SHOWTIME........!!!!

.

.

.

.

.

Sebelum membaca diharapkan bisa mengikhlaskan segala bentuk tindakan yang aku tulis disini. Tanpa unsur menjelek-jelekkan tokoh juga dan jika sudah selesai membaca jangan kutuk si penulisnya, aku cuma ingin kalian vomment doang say.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

_Disaster_

Tak ada seseorangpun yang menginginkan untuk berpisah dengan sang anak beberapa tahun saja meski ia bisa sesekali menjenguk. Luhan sebenarnya kurang yakin dengan keinginan Yifan yang seolah ingin memisahkannya dengan sang anak, meskipun pada dasarnya hal itu jelas hanya imajinasinya semata. Yang jelas dirinya masih menimang, apa harus menyetujui atau tidak.

Ya, namja cantik itu hanya takut dirinya tak memiliki waktu pergi ke Kanada untuk mejenguk Jinhwan. Tahu bukan jika di Korea saja ia hanya memiliki sedikit waktu untuk Jinhwan, apalagi jika Jinhwan di Kanada nanti. Dilema menyerangka kala itu. Mungkin menahan egonya sejenak untuk kesembuhan sang anak berlaku sekarang.

Yifan menunggu jawaban Luhan atas keinginannya tersebut. Meski Luhan akan menolak namun tetap saja jika demi kesehatan Jinhwan dirinya akan melakukan apapun, meski harus memaksa.

"Aku hanya ingin Jinhwan sembuh" Luhan menghela napas berat sambil membelai surai anaknya lembut. Sejak tadi Jinhwan belum juga sadar dan hal itu semakin membuat Luhan khawatir. Ia takut kejadian beberapa tahu lalu terulang kembali, saat Jinhwan mengalami komanya beberapa bulan.

"Baiklah, aku anggap kau setuju dengan tawaranku. Meski kau menolak namun tetap aku akan membawa Jinhwan ke Kanada" Tukas Yifan bersikukuh untuk itu. Ia lantas menghubungi suruhannya untuk mengurusi keberangkatannya ke Kanada. Tak memperdulikan jawaban Luhan nampaknya Yifan sudah sangat menginginkan Jinhwan pergi bersamanya ke Kanada.

Sehun yang ada disana hanya bungkam. Jika seperti ini ia tak bisa andil sedikitpun. Mungkin -Yifan- sebagai ayah kandung berhak sepenuhnya terhadap Jinhwan. Dan Sehun pun tak bisa menolak, lagipula ini juga demi kesembuhan Jinhwan.

Dan akhirnya Luhan menyerah saat dirinya menyetujui keinginan Yifan. Ia pun tak bisa menolak, demi anaknya, disaat peralatan di Kanada lebih lengkap dari pada di Korea maka ia akan memilih Jinhwan untuk ikut bersama Yifan.

"-Aku ingin keberangkatannya di percepat" Ucap Yifan penuh rasa lega.
Luhan mengangguk, ia tersenyum ke arah Jinhwan yang masih terlelap sebelum mengecup dari itu perlahan. Hanya beberapa tahun saja, dan yang Luhan inginkan hanya melihat senyuman anaknya kembali.

[END] Disaster/JUNHWAN/BINHWAN/YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang