Animal

2.4K 238 42
                                    

GET READY..................!!!

.

.

SHOWTIME........!!!

.

.
.
.

Hati - hati banyak NC😝😝😝

.
.
.
.

_Disaster_

Sudah beberapa jam lamanya Junhoe mondar - mandi di dalam rumah besar tersebut. Ia resah, saat tiba di rumah ia tak mendapati Jinhwan dimanapun. Membuatnya terus berpikir dimana Jinhwan sekarang. 

Ponselnya yang terus menghubungi Jinhwan tak diangkat oleh sang pemilik. Junhoe sangat khawatir apalagi tak ada pesan apapun saat ia pergi dari rumah. Jangankan pesan, Jinhwan sendiri yang bilang jika dirinya akan terus dirumah sampai ia pulang. Karena jarang juga namja mungil itu keluar malam - malam seperti ini. Tapi nyatanya saat dirinya pulang Jinhwan tak ada di manapun.

Junhoe sudah bertanya pada pegawai di rumah ini. Namun tak ada satupun orang yang mengetahui. Junhoe berdecak, mungkin tubuh Jinhwan yang mungil membuatnya sulit terlihat.

"Ishh Jinhwan kau dimana" Ujarnya resah sambil mencengkram kuat ponselnya. Berpikir keras tempat - tempat yang mungkin Jinhwan dapat kunjungi. Tapi mengingat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ia menjadi aneh sendiri. Sangat tidak mungkin jika Jinhwan pergi semalam ini. 

Lantas saat itu juga ia mulai menghubungi Bobby untuk ikut dengannya mencari Jinhwan. Meskipun rasanya ia tak enak sendiri pada sahabatnya, namum siapa lagi yang dapat mengorbankan diri untuknya. Hanya Bobby seorang, sahabatnya meski namja pemilik gigi kelinci itu cukup menyebalkan. 

Tanpa menunggu lama Junhoe segera melesat mengambil kunci mobil. Berjalan menuju garasi dan segera menjalankan mobilnya keluar dari pekarang rumah.

.

.

.

.

Dengan gemetarnya ia merasakan sengatan saat dirasa titik sensitif-nya terus - menerus dijamah oleh seseorang. Jinhwan dapat merasakan matanya ditutup dengan sebuah kain hitam. Membuatnya tak dapat melihat apapun selain gelap, namun tetap ia dapat merasakan setiap sentuhan dan deru napas seseorang di atasnya. Mungkin hanya sekelebat Jinhwan melihat siapa orang itu. Fokusnya saat ini bukan pada hal tersebut, namun ia hanya ingin disentuh, lebih dan lebih...

Seseorang yang tidak diketahui membuat Jinhwan tersentak kuat atas apa yang ia lakukan. Menekan titip sensitif-nya hingga berkali - kali ia mendesah gusar. Tanpa ampun seseorang itu membuat hawa panas yang berasal dari tubuhnya menguar, ditambah dengan napas berat yang berhembus tepat ditelinganya. Jinhwan tak tahu kenapa ia menjadi seperti ini.

Jinhwan menengadah, merasakan sakit di area bawahnya saat dirasa sesuatu yang keras dan tumpul menerobos masuk lubangnya tanpa ampun. 

"Ouhh, emmhh~" Desahnya ditengah cahaya lampu yang temaram, meski ia hanya dapat melihat kegelapan saja. 

Terus ia mengikuti alur yang terjadi. Mengalunkan desahan terus menerus seraya mencengkram kuat bahu seseorang tersebut. Merasakan sakit pada lubangnya yang terasa panas akibat hentakan kuat dan dalam dari seseorang. 

Saat itu Jinhwan tak bisa berpikir jernih, lebih mengutamakan apa yang diinginkan tubuhnya namun tidak dalam hatinya. Jantung itu berdetak kuat saat cairan hangat memenuhi lubangnya saat itu. Apalagi saat bibir mereka menyatu dan seseorang itu mulai mengangkatnya dan memposisikan dirinya untuk berdiri, bertumpu pada sebuah meja kaca disana. 

[END] Disaster/JUNHWAN/BINHWAN/YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang