Secret

2.7K 275 29
                                    

GET READY....!!!

.

.

SHOWTIME....!!!!

.

.
_Disaster_

Junhoe berkali mengacak - acak rambutnya yang terasa lepek karena keringat. Entahlah saat pagi menjelang, ia segera melepas kompleks instan yang dipasang pada dahi. Melirik ke arah samping ranjang dan tak menemukan namja mungil yang kemarin tidur bersamanya.

Tunggu...

Tidur..??

Bersama..??

Junhoe sontak melebarkan matanya. Ia kembali meraba tempat kosong disebelah. Mengingat kembali kejadian apa yang berlangsung kemarin malam saat mereka bersama.

Oh tidak, Junhoe hanya demam tadi malam akibat kehujanan. Dan dipastikan ia tak melakukan hal yang aneh - aneh pada Jinhwan. Ya, tidak mungkin.

Pagi ini ia terpaksa tidak sekolah karena kesiangan. Lagipula ia juga kurang enak badan kemarin, namun sekarang badannya sudah cukup baikan.

Sejenak sebelum ia beranjak dari ranjang, matanya melirik ke arah nakas. Junhoe sontak mengambil sesuatu yang ada di nakas tersebut.

Satu buah sandwich coklat bersama satu gelas air dan obat.

Junhoe berpikir sejenak. Jinhwan perhatian juga.

Entah apa yang mendorong Junhoe untuk tersenyum di pagi ini. Ia senang melihat kertas putih yang tergeletak bersamaan dengan sandwich itu. Satu kalimat ya membuat hati Junhoe tak karuan.

"Makanlah dan minum obatnya, itupun jika kau mau"

Setalah membaca kalimat itu Junhoe segera memakan makanannya. Ia senang setidaknya Jinhwan tak meninggalkannya secara percuma.Sesekali ia terbayang wajah Jinhwan yang kemarin tertidur bersamanya. Ohh, ia bisa gila sekarang.

Dan saat sandwich itu telah habis. Ia segera meminum obat tersebut. Kali ini ia menurut pada seseorang selain Daddynya.

Junhoe itu memang aneh, dia sering membully Jinhwan, namun disisi lain ia juga menginginkan Jinhwan.

Entah apa maksud menginginkan disana.

Hanya Junhoe dan Tuhan yang tahu.
.

.

.

Langkah namja mungil itu dibawa menuju ruang guru yang berada di lantai bawah. Ia sedikit meringis kala buku yang ia bawa sungguh banyak juga berat.

Sebenarnya mengantarkan buku tugas ini bukalah tugas dirinya. Jinhwan menghela napas panjang saat ia berusaha menuruni tangga. Ia sebenarnya belum boleh untuk melakukan aktifitas yang berat. Namun ia juga tak punya pilihan selain menurut, atau ia akan jadi bahan bullyan nanti.

Saat ia berjalan menuju koridor. Entah perasaannya saja atau memang benar. Seseorang nampaknya sedang mengikutinya. Ia menoleh ke belakang namun tak ada siapapun disana. Dan saat ia berbalik lagi seseorang mengagetkannya membuat buku - buku yang ia pegang berhamburan ke lantai.

"Aishhh, mian..mian" Ujar seseorang itu yang tak Alain adalah Hanbin.

"Kau mengagetkanku" Ujar Jinhwan sambil membereskan kembali buku - buku tersebut.

"Mianhe, aku kira kau tak akan menjatuhkan buku - buku ini" Ujarnya sambil membantu Jinhwan.

Jinhwan kembali membawa buku tersebut. Sedangkan Hanbin mencoba untuk mengambil alih apa yang dibawa Jinhwan.

[END] Disaster/JUNHWAN/BINHWAN/YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang