duapuluhsembilan

13.2K 1.3K 154
                                    


Sudah 3 berlalu semenjak Sera masuk ke universitas. Gadis itu sangat bahagia karena bisa masuk ke universitas yang ia inginkan. Yaitu Universitas Konkuk yang merupakan salah satu dari sekian universitas terbaik di Korea Selatan.

Ia merasa bangga karena bisa masuk dengan nilai yang cukup memuaskan. Padahal ia sempat merasa down saat ujian karena ia tidak mengerti apa-apa. Apalagi pelajaran eksak.

Tapi berterimakasihlah pada Jimin dan Taehyung yang dengan senang hati dan penuh kesabaran membantu dirinya belajar.

Siang hari ini, Sera baru saja kembali dari kampusnya setelah pagi-pagi sekali ia berangkat untuk bertemu dengan dosen.

Kemarin Sera sempat sakit. Hal itu membuat Sera harus ketinggalan satu mata kuliah. Jadi hari ini ia memutuskan akan bertemu dengan dosen yang bersangkutan untuk bimbingan sekaligus mengumpulkan tugas. Ia tidak mau ketinggalan satu mata kuliah pun.

Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, pada keluarganya, pada Jimin untuk menjadi mahasiswi yang baik dan rajin. Gadis itu tidak ingin siapapun kecewa dengannya.

Sera memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Kepalanya masih sedikit pusing dan perutnya mual. Ini memang kesalahannya karena ia sempat tidak makan seharian penuh karena tugas.

Gadis itu berjalan menuju kamarnya. Ia ingin segera rebahan dikasurnya yang empuk. Tetapi saat di tengah jalan ia berhenti.

Ia mencium bau makanan yang ia yakini berasal dari dapur.

Karena penasaran, ia mengubah niatannya untuk segera istirahat dan memilih untuk ke dapur.

"Bang Tae??" Panggil Sera. Ia tidak mendapat jawaban apapun.

Saat sudah menginjakan kaki di dapur, ia sedikit terkejut mendapati Jimin dengan memakai celemek pink bunga-bunga miliknya sedang berkutat dengan semua peralatan dapur.

"Jim, kamu dari kapan disini?" Tanya Sera. Gadis itu menghampiri Jimin yang sekarang sedang memotong bawang.

"Dari tadi pagi." Jawab Jimin. Pandangannya masih tertuju pada bawang yang ia potong dan wajahnya sangat serius. Takut-takut malah jarinya yang terpotong.

Setelah berhasil, Jimin memasukkan seluruh bawang yang ia potong kedalam penggorengan.

"Aku dateng jam 8 tadi. Eh kamunya udah pergi. Jadi dari pada aku balik lagi ke rumah, mending aku disini nungguin." Ujar Jimin sambil terus menumis bawangnya. Sekarang yang ia lakukan adalah memasukan semangkuk nasi ke penggorengan tersebut.

Yap, Jimin membuat nasi goreng. Karena hanya itu yang dia bisa.

"Oh, aku tadi ketemu sama dosen buat bimbingan sama ngumpulin tugas. Jadi harus pagi banget."

Setelah mengatakan itu, Sera memeluk Jimin dari belakang lalu menyandarkan kepalanya di punggung pria yang akan menjadi suaminya nanti /ea.

"Ngapain kamu bimbingan dosen? Emang kamu ga masuk kemaren?" Tanya Jimin lagi.

"Iya. Kemaren sakit."

Jimin menghentikan pergerakan tangannya. Pria itu berbalik menghadap Sera dengan tatapan kesal.

Bagaimana bisa gadis itu tidak memberitahunya kalau ia sakit?

"Kenapa ga bilang? Taehyung tau kamu sakit?"

"Engga hehe."

Jimin menghela nafasnya.

Sera tinggal sendirian dirumah ini. Seharusnya jika ia sakit, kabari siapapun yang dekat dengannya. Setidaknya kalau bukan Jimin, kabari Taehyung yang merupakan anggota keluarganya untuk mengurusnya.

chatting ;  om jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang