Jangan Sakit [Park Jimin]

3.6K 429 28
                                    

sequel good bye?

Beberapa minggu setelah berhenti berstatus sebagai pacar Jimin, aku mulai bangkit. Walaupun malam terasa begitu sesak, dan aku harus bangun dengan mata bengkak, tidak apa-apa.

Hari ini aku melihatnya di televisi, ia dengan surai lucu berwarna merah muda. Masih dengan senyum hangat yang membuat matanya menjadi garis lurus, aku rindu.

Dering ponselku mengacaukan segalanya, tanpa melihat siapa yang menelepon, aku mengangkatnya.

"Halo?"

Suara di ujung sana sungguh berisik. "(y/n), kamu sibuk?"

Aku terdiam dan melihat siapa pemilik suara itu. Oh, Kim Namjoon. Ia memanggilku beberapa kali karena aku tidak menjawab pertanyaannya. "Nggak, ada apa?"

"Jimin sakit, dia ngeluh nggak bisa tidur dan sakit leher akhir-akhir ini. Kamu bisa jenguk?"

Ada sesuatu yang menghantam dadaku kala itu. Terlalu khawatir, Jimin tidak terlalu sering sakit, dan artinya ia sudah di titik lelahnya. Aku benar-benar khawatir. Tanpa memikirkan hal lainnya, aku mengiyakan ajakan Namjoon.

Aku tidak pernah separah ini. Aku benar-benar tidak memikirkan apapun selain sampai di tempat mereka secepatnya. Tanganku seperti bekerja dengan tepat karena sekarang aku sudah berada di dapur untuk membuat makanan kesukaannya.

Lima belas menit kemudian, aku sudah berlari dan menjalankan mobilku keluar dari rumah. Apapun itu, asal aku sampai dengan cepat. Tanpa sadar, napasku menjadi cepat setelah sampai di depan dorm mereka.

"Eh, (y/n)?"

Aku menggigit bibir bawahku, tidak menjawab Seokjin yang bingung. Tetapi setelahnya, sepertinya ia mengerti, ia membawaku ke kamar Jimin. Lelaki itu sedang tertidur, katanya.

Aku masuk dengan perlahan, benar-benar berusaha untuk tidak membuat suara apapun. Ia tertidur dengan damai. Beberapa koyo terlihat menempel di leher dan bahunya, ia pasti kelelahan. Tangan kananku dengan kurang ajar sudah mengelusi surai merah mudanya, begitu halus.

Melihatnya tertidur layaknya malaikat, membuat aku memutar beberapa memori kebersamaan kami di kepala. Semuanya begitu sempurna. Mataku mulai buram karena cairan, dan akhirnya pertahananku runtuh. Entah untuk keberapa kalinya, aku menangis untuk diriku sendiri dan lelaki ini.

"(y/n)? Kamu beneran manusia, kan?"

Aku mengangguk. Ia langsung duduk dan menatapku dengan sendu. Wajah itu, raut yang sama ketika aku memandangi foto kami, raut rindu.

"Aku kangen." Ia tidak berkata apa lagi dan memelukku, hidungnya ia biarkan berada di leherku dan mengendus-endus.

Tidak ada hal yang bisa aku lakukan, aku rindu padanya, sangat. Tangan kecilku akhirnya melingkar di perutnya. Membenamkan wajah di lehernya adalah tempat ternyaman, dan air mataku kembali turun.

"Kamu kenapa? Hey, kok nangis?"

Aku menatapnya. "Kamu jangan sakit."

Ia tersenyum. "Apa aku harus sakit dulu supaya kamu mau balik sama aku?"

Aku menggeleng sekuat tenaga. Tetapi melihatnya sakit, benar-benar membuat aku tidak ingin pergi lagi. "Aku minta tolong, kamu jaga kesehatan."

Jimin mengangguk, masih tersenyum.

"Aku bawain kamu makanan, dimakan ya." Aku membuka kotak bekal yang cukup besar, dan mengeluarkan minumannya sekalian. Tetapi ia tidak bergerak sedikitpun. Kebiasaan. Dengan cekatan, aku mengambil sendok dan mulai menyuapinya.

"Apa aku sering sakit aja ya biar kamu  balik lagi?"

"Nggak usah."

Ia menyerngit bingung.

"Asal kamu janji nggak bikin aku khawatir gini, aku ... aku. Ah, kamu makan aja."

Lelaki itu tidak menjawab lagi, hampir saja mulut bodohku ini mengajaknya kembali. Bukan tidak mau, tapi aku perempuan.

Setelah selesai, aku menyuruhnya untuk kembali beristirahat, karena ini sudah malam dan aku harus pulang. "Jaga kesehatan."

"Hey."

Aku menoleh, menatapnya yang masih duduk menandangiku. "Kita nggak bisa balik kaya dulu lagi, ya?" Jimin terdiam dan menggenggam tanganku. "Aku janji nggak bikin kamu khawatir lagi. Aku maunya kita balikan, titik."

Dan selanjutnya, aku bisa merasakan bibirnya menempel pada bibirku, dan kupu-kupu yang beterbangan di perutku.

--
jimin jngn skt:")

FULLY FLUFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang