Years With(out) You - The 5th Chapter

617 60 3
                                    

  Suasana di ruangan itu terasa panas. Ms. Cha dibiarkan kebingungan melihat kedua orang di hadapannya itu kini berbicara dengan kata - kata dan nada yang sedikit tidak pas. Setelah CEO itu memanggil nama Yuri dan berbicara seakan ia mengenalnya, Ms. Cha kembali dibuat bingung dengan Yuri yang dengan 'tidak sopan' menyebut pria itu.

  "Mianhae, mungkin sebaiknya saya undur diri. Yuri, jangan lupa obatmu."

  Ms. Cha menutup pintu ruangan itu cepat. Pria itu masih menatap kedua mata Yuri tajam sedangkan Yuri menatap Minyoung yang masih terbaring."Oh.. jadi dia putrimu?" tanya Yuri dingin. Tatapan mata pria itu berubah. Kakinya mundur selangkah akibat terkejut dengan pertanyaan Yuri.

  "Dialah anak itu.. anak yang diberi nama Minji," jawab Kyuhyun sama seperti Yuri, dingin. Raut wajah Yuri berubah secara mendadak. Tatapan matanya berubah drastis menjadi tatapan marah, benci, dan kesal terhadap dirinya juga anak itu; Minyoung.

  "Aku membuang waktuku menyayangi sosok yang menghancurkan hidupku," kata Yuri sambil tertawa sendiri.

  "Jika saja kau tidak keras kepala pada saat itu, maka dia tidak akan menghancurkan hidupmu!" ucap Kyuhyun emosi sambil menunjuk Yuri. Wajah Yuri yang dingin dan datar itu menghadap ke Kyuhyun. "Jika kau tidak berselingkuh di belakangku ketika pernikahan kita akan menginjak usia satu tahun, maka kau juga tidak akan menghancurkan hidupku!" sahut Yuri sambil menunjuk-nunjuk Kyuhyun.

  Pria itu diam. Memang benar apa yang dikatakan Yuri barusan. Jika ia tidak berselingkuh di balik Yuri, maka Kyuhyun tak perlu hidup seperti ini. Mengorbankan segalanya karena emosi sesaat pada waktu itu, lima tahun yang lalu.

  "Aku membencimu dan juga gadis yang menghancurkan hidupku!" ucap Yuri penuh penekanan sebelum meraih tasnya di sofa lalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan rasa benci yang sangat. Airmatanya mengalir deras membasahi pipi. Kakinya terasa berat untuk menopang tubuhnya sendiri agar bisa berdiri tegap.

  Pria itu menoleh ke arah Minyoung lalu melihat keadaan putrinya itu. "Kau baik - baik saja?" tanya Kyuhyun ke Minyoung yang baru saja membuka matanya. Minyoung mengangguk lemah. "Dimana mommy? Aku ingin bersama mommy. Aku seperti mendengar suara mommy. Namun perasaanku.." 

  "Waeyo, Minyoung?"

  "Sepertinya mommy sedang marah dan juga kecewa. Entah mengapa perasaanku berkata seperti itu dad."

  Kyuhyun diam terpatung mendengar apa yang diucapkan Minyoung. "Dad, itu yang diatas meja obat mommy. Aku ingat!" ucap Minyoung pelan. Pria itu menoleh ke arah meja lalu kembali ke Minyoung.

  "Mommy berkata bahwa tanpa obat itu, mom bisa jatuh sakit kapan saja." sambung Minyoung. Pria itu dengan cepat mengambil obat itu dan memeriksa tulisan yang tertempel di kemasannya. Diminum pukul enam sore, baca Kyuhyun dalam hati. Ia melihat jam tangan mahalnya dan terdiam.

  "Enam lima belas. Kwon Yuri, kenapa kau begitu bodoh?",  rutuk pria itu di dalam hati. "Minyoung, tunggu disini. Daddy akan kembali setelah mengembalikan obat ini," ucap pria itu. Kyuhyun meninggalkan ruangan itu dan berlari ke sekeliling rumah sakit, mencari Yuri yang mungkin saja masih ada disini.

  Ke toilet, paviliun, lorong, dan lobby. Yuri tak kunjung ditemukan olehnya. "Jangan sampai kau sudah menyetir di dalam mobil, Yuri. Kau bisa mati!" ucap pria itu panik. Matanya lalu tertuju ke taman di depan ruangan Minyoung. Seorang wanita dengan pakaian kerja seperti milik Yuri. Kaki pria itu berlari ke arah wanita itu.

  "Yuri! Kau tidak apa - apa?" tanya Kyuhyun sambil menatap kedua mata Yuri. Tangan kanan Yuri menggenggam rantai tas hitamnya erat sebelum menatap Kyuhyun kosong. Wajahnya pucat. Ia berusaha menepis tangan Kyuhyun namun gagal dan akhirnya jatuh pingsan. 

  Pria itu langsung menopang tubuh Yuri cepat dan meminta bantuan perawat dan dokter yang melintas. "Siapa dokter yang biasanya memeriksa keadaannya?" tanya dokter yang tadi membantu Kyuhyun. "dr. Hwang dari SNU." jawab Kyuhyun cepat. "Perawat, cepat hubungi dr. Hwang SNU, lantai 3! Dia sedang praktek saat ini." ucap dokter itu cepat.

***

"Lagi dan lagi.. mantan istrimu ini sangat susah diatur."

  dr. Hwang menatap Yuri yang masih terbaring lemah di atas kasur. "Ini pasti karenaku.." ucap Kyuhyun pelan. Pria itu menoleh. "Jika aku tak memarahinya dan mengungkit tentang masalah yang menyebabkan kita bercerai, dia tak mungkin semarah itu hingga lupa dengan obatnya dan juga stressnya.." sambung pria itu.

  "Kyu.. kau tahu, aku mengenal Yuri begitu baik. Dia adalah sosok yang ceria dan penyayang. Wanita itu begitu penuh kasih sayang dan penyabar. Coba kau pikirkan.. lima tahun yang katanya 'bercerai' darimu walau tidak sah, ia sama sekali belum memiliki yang baru. Kau pikir dia kenapa?" tanya dr. Hwang sambil menatap pria itu.

  Kyuhyun hanya diam. "Tentu saja karena dia masih mencintaimu. Kau membahas masalah yang menyebabkan kalian bercerai. Apakah kau pikir itu tidak menyakitkan bagi dirinya yang masih mencintaimu?" tanya dr. Hwang, lagi.

  Dokter itu meninggalkan ruang inap itu. Terisi dua pasien; Yuri dan Minyoung saat ini. 

  "Daddy, aku sangat merindukan mommy,"

  "Kenapa kau panggil kepala sekolah SMP itu dengan sebutan mommy, Minyoung?"

  Minyoung hanya diam.

  "Mommy adalah sosok yang baik dan ramah. Ia senang tersenyum walau sejak hari ini sikapnya berubah kepada orang-orang disekitarku. Selain itu, aku juga tidak tahu bagaimana rasanya mempunyai ibu, dan dia menceritakan banyak hal mengenai seorang ibu. Lalu, Minyoung selalu dapat merasakan perasaan mommy. Contohnya kemarin saat daddy  pergi makan malam dengan para guru. Minyoung bisa merasakan bahwa mommy benar - benar sedang sakit dan marah."

  Minyoung mulai bercerita panjang lebar mengenai Yuri, membuat Kyuhyun benar-benar tak bisa berkata-kata lagi. Dibalik itu, Yuri yang sudah terbangun sejak tadi tidak disadari oleh ayah dan anak itu. Telinganya panas mendengar apa saja yang diceritakan oleh Minyoung kepada Kyuhyun, mantan suaminya dan sekaligus ayah dari gadis itu.

  Pria yang pernah mengkhianatinya dan berselingkuh secara terang - terangan. Membawa pulang seorang bayi ke rumah dan dengan santai mengatakan bahwa anak itu adalah anaknya dari wanita lain, meminta Yuri mengurusnya.

  Ia marah.

  "Mommy.... sedang marah sepertinya saat ini.."

  Kyuhyun diam lalu menoleh ke Yuri yang membelakanginya saat ini sehingga ia tidak bisa memastikan apakah Yuri sudah terbangun atau belum.

To Be Continued.

Years With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang