11. The Oracle

18.7K 2K 275
                                        

11. Werewolf Addicted
The Oracle


Yash masih belum dapat menghapus kemarahannya pada Xien. Kejadian dua hari lalu--awal pertengkaran mereka--masih menjadi salah satu alasan mengapa dia tidak sudi keluar dari kantor.

"Apakah Eugene sudah menceritakan semuanya?"

"Apa yang ingin kau pastikan, Xien?" Yash melipat tangan, memberikan tatapan tidak menyenangkan pada Elder yang selalu membuatnya sebal.

"Dia tidak memberitahumu semuanya."

"Bagian yang mana?"

Xien terdiam sejenak. "Jika aku memberitahumu apa yang kulihat. Apakah kau akan mempercayaiku?"

Yash balik bertanya, "Apa yang kau lihat, Xien?"

Mulut Xien terbuka dan menutup beberapa kali. Lalu seakan dia tidak memiliki kemampuan untuk bicara, pria itu malah tidak mengatakan apapun.

Yash menggeram jengkel. "Cepat katakan padaku apa yang ingin kau katakan!" Yash bisa merasakan kalau serigalanya mulai mengambil alih. Dia, sama seperti Yash, juga sebal.

"Apakah kau masih ingat kelompok Serenity?" Yash tidak menjawab. "Kau tidak akan percaya dengan apa yang kukatakan, tapi dalam kepala anak itu, aku melihat bahwa calon Alpha merekalah yang melakukan tindakan menjijikan itu."

Yash terkejut. "Itu tidak mungkin, Xien. Kau tahu benar--"

"Dan kau ingin tahu lagi apa yang kulihat setelahnya?" Xien memotong sebelum Yash bisa melanjutkan. Dia yang memulai topik itu, dia harus menyelesaikannya. "Aku melihat Rein menolong Eugene. Aku melihat anakmu mengontrol sesuatu yang menakutkan. Aku melihat puteramu melakukan sesuatu pada Eugene. Dia bahkan berhasil menemukan lokasi kaum fae dan--"

"Jangan berbohong padaku, Xien!" potong Yash dengan geram. Suaranya tiba-tiba menjadi kasar dan tidak menyenangkan. "Rein seorang manusia! Apa kau bermaksud menuduh puteraku membunuh satu kawanan serigala? Seorang manusia?"

"Lalu, apa kau menuduhku berbohong? Atau kau bermaksud menyampaikan bahwa kenangan Eugene sudah dimanipulasi? Aku melihat dari sudut pandang Eugene." tantang Xien. "Manusia atau tidak, Rein adalah tersangka pembantaian kelompok Serenity."

"Beraninya kau, Elder!"

Xien mundur begitu mata Yash menguning dan udara di sekitar mereka bergetar saat dia berteriak marah padanya. Pria bermata hijau itu menelan ludah, tapi dia menahan diri untuk tetap di tempatnya saat Yash memegang kerah bajunya.

"Jika saja kau bukan temanku, maka aku sudah pasti akan merobek lehermu," geram Yash dengan suara gemetar dan nyaris berbisik. "Sekarang, dengarkan ini baik-baik. Puteraku seorang manusia. Rein bahkan sudah--meninggal--karena Rion merobek lehernya. Jika aku masih mendengarmu menuduh puteraku yang melakukan ini, aku akan membunuhmu."

Jantung Xien memacu cepat. Mereka berdua bisa mendengar kalau serigala Xien mendengking perlahan, berniat untuk meminta maaf. Tapi, Xien menelan perasaan itu bulat-bulat. Xien tahu apa yang baru saja dia lihat,  dia akan mengurus serigalanya nanti.

"Kau menutup kebenaran yang bisa dibuktikan dengan mengundang Sire--"

Yash meninjunya sekuat tenaga. Xien tersungkur ke lantai. Tangan Yash mengepal, berdenyut menyakitkan sementara ada darah di buku-buku jarinya.

Alpha AddictedWhere stories live. Discover now