5. Soulmate

22.7K 2.2K 230
                                    

The beautiful Eryn. 
Buat yang masih bingung usia mereka:
Eryn lebih muda 3 tahun dari Rein dan lebih muda 5 tahun dari Rion dan Alfie
Rion/Alfie beda usia 2 tahun dengan Rein. Dan Egor lebih tua 1 tahun dari Rein.

Alfie deg-degan.

Besok dalah hari ulang tahunnya. Tengah malam nanti, saat dia berusia 18 tahun, dia akan mengenali mate-nya. Rasanya dia tak sabar menunggu tengah malam nanti.

Xien sedikit tak senang. Sementara Faye sedikit khawatir.

"Beberapa bulan ini dia pacaran dengan Rein," Faye menyikut Xien, "Bagaimana kalau Rein bukan mate-nya? Apa Rein akan menerimanya?"

Xien memijit dahi. "Rein tahu mengenai hal itu. Jangan khawatir."

"Tapi," Faye berhenti, "aku sangat berharap bahwa Rein adalah mate-nya. Rein selalu membuatnya bahagia."

"Sayang, kita tak bisa melawan ikatan takdir. Siapapun mate-nya Alfie nanti, dia pasti orang yang bisa membahagiakannya."

Suara tangisan bayi terdengar dari atas. Faye segera beranjak dari tempatnya. Bayi kecil mereka sepertinya mulai lapar setelah tidur siang.

Namun saat sampai ke kamar, Rein sudah ada di sana, menggendong Avlan sambil menepuk-nepuk punggungnya.

"Sepertinya dia mengalami mimpi buruk," kata Rein memberikan Avlan padanya. "Aku sama sekali tak bisa mendiamkannya."

"Kenapa kau ada di sini? Mana Alfie?"

Rein tertawa kecil. "Dia sedang mandi. Aku juga ingin menyampaikan pesan dari Dad kalau beberapa bulan ke depan kita akan kedatangan tamu dari kelompok campuran. Mungkin beberapa dari mereka punya sihir gelap, kau diminta berhati-hati."

Kerja keras Dhe dan Yash untuk membentuk sekaligus mendaftarkan kaum campuran mulai memiliki titik terang. Mereka yang selama ini malu dan takut terekspos karena dianggap kaum ternoda mulai memunculkan diri.

Kebanyakan dari mereka tidak memiliki kemampuan yang kuat dan mencari perlindungan.

"Malam ini, mungkin akan jadi hari terakhirku tidur di kamar Alfie."

Faye tidak tersenyum. "Aku berharap kau mate-nya."

"Tapi aku bukan mate-nya."

"Harusnya kau tak mengiyakan permintaan Alfie yang memintamu jadi pacarnya. Puteraku sepertinya memanfaatkan kebaikan hatimu, Rein."

"Aku sama sekali tak keberatan." Rein tersenyum. "Alfie sudah seperti keluargaku."

Faye tersenyum kecil. "Kuharap kau juga bisa menemukan mate-mu, Rein."

"Aku seorang manusia, Paman. Bahkan bila mate-ku ada di depan mataku saat ini, aku tak akan mengenalinya. Seperti yang kalian tahu, manusia tidak bisa mengenali Takdir mereka."

Saat berkata itu, Faye menyadari ada yang berubah dari anak muda di depannya.

Kesedihan...

***

Alfie dan Rein berdiri berhadapan. Kedua keluarga mereka berdiri di sisi yang lain. Wajah sumringah Alfie tak bisa terbendung begitu detik jam dinding mulai mendekati angka 12. 

"Sepuluh detik lagi," bisiknya bersemangat, melirik jarum jam.

Rein hanya tersenyum kecil sementara Yash dan Dhe menggigit bibir. Xien dan Faye sendiri juga tidak sabar. Tapi di antara mereka tidak ada yang bicara.

Beberapa hari ini, Alfie yakin sekali kalau pemuda yang ada di depannya ini adalah mate-nya. Dia bisa merasakan emosi itu. Serigalanya--yang awalnya begitu skeptis--juga sudah mulai menyukai Rein dan berharap kalau Rein adalah mate-nya. Bahkan serigalanya mengerti bahwa kebaikan hati Rein bisa meluluhkan segala hal.

Alpha Addictedजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें