Kau menggeleng sementara berusaha untuk menahan senyum yang hendak terukir di bibirmu. Taehyung berdiri dan beranjak ke ruang tamu. Saat ia melakukan itu kau masih berbaring di ranjangnya, menyaksikan orang-orang yang tergesa-gesa berteduh di bawah atap berhubung hujan semakin deras. Meskipun nampaknya aneh, kau menyukai aroma hujan di sore hari saat musim panas. Sama seperti aroma segar rumput yang baru dipangkas. Memiliki sesuatu yang menangkan namun juga menyegarkan.

Mengusik pikiranmu, Taehyung kembali dengan penutup mata. Karena kau mengenal kekasihmu sangat baik, kau bahkan tidak bertanya kenapa ia memiliki penutup mata. Dia adalah Taehyung, itu sudah cukup untuk menjelaskan.

Beberapa hari yang lalu kau mengetahui kalau ia memiliki keyboard yang memainkan lagu anak-anak. Dan ketika kau mengetakan kalau ia suka mendengar musik klasik sebelum tidur, atau musik jazz saat makan, semuanya tampak normal bagimu. Tidak bagi Amber, Irene, Wendy atau Jimin –hanya bagimu.

Kau suka pemikiran soal kau dan Taehyung yang memiliki dunia kalian sendiri saat bersama. Kalian berdua tak peduli sama sekali pada apa yang terjadi di sekeliling kalian. Dunia kecilmu, yang terasa seperti Taman Eden. Sebuah tempat untuk kalian berdua, sebuah jalan di mana kalian berdua selalu dapat jatuh ke dalamnya dan yakin di sana akan ada seseorang menangkapmu.

"Pakai ini!" Ia melangkah ke belakangmu untuk memasak penutup mata, "Kau bisa melihat?"

Sesungguhnya kau tidak dapat melihat apa pun tapi tampak seolah Taehyung sedang menggerakkan jemarinya di depan wajahmu. Bukannya menjawab, kau meraih tangannya lalu mengecupnya, dan mendapat pelukan dari Taehyung.

Setelah akhirnya ia selesai dengan persiapannya, ia menuntunmu ke luar. Pada titik ini kau beruntung karena tak dapat melihat apa pun karena orang-orang mungkin menatapmu. Taehyung menuntunmu ke mobilnya dan membantumu masuk.

"Jangan terlalu jauh! Aku hanya ingin sebuah ciuman yang sederhana!" Kau berkata ketika ia menyalakan mesin.

"Sederhana tidak ada dalam duniaku. Flamboyan yang lebih mendekati."

"Flamboyan,." Kau menirunya, membuatmu menerima pukulan kecil di paha yang justru membuatmu semakin tertawa.

Sebenarnya tidak terlalu jauh. Untuk kali ini ia benar. Ketika ia membuka pintu kau lega karena mendengar suara hujan. Tidak terdengar sederas sebelumnya tapi masih cukup kuat untuk menciptakan keadaan romantis yang selalu kau impikan.

Taehyung membantumu keluar. Ia langsung meraih tanganmu dan menempatkan tangan satunya di pinggangmu.

"Kau akan menangis." Ia tertawa saat mulai berjalan.

"Kenapa aku harus menangis?"

"Karena sejujurnya, apa yang kulakukan sekarang sangat lucu. Mungkin aku juga akan menangis."

Meski awalnya kau tidak berharap banyak, detak jantungmu mendadak berdetak semakin cepat. Walau tidak sungguhan, tapi rasanya seperti kau dapat mendengar denyut nadimu sendiri.

Hujan membuatmu basah namun Taehyung masih terus berjalan. Semakin lama tempatmu berpijak semakin tidak rata. Setelah beberapa waktu kau sadar kalau kau sedang berjalan di atas pasir. Dengan segera pemikiran soal di mana kau berada mendadak muncul meskipun kau berusaha menghentikannya jadi dengan begitu kau akan benar-benar terkejut.

"Aku penasaran kenapa tidak ada siapa pun di sini." Suara Taehyung terdengar penuh ironi.

Setelah beberapa langkah akhirnya ia berhenti. Ia melangkah tepat di depanmu dan menempatkan kedua tangannya di pinggangmu. Selain suara hujan kau juga dapat mendengar napasnya yang semakin cepat dan seperti biasa membuatmu tahu kalau ia gugup. Napas panasnya menggelitik kulitmu dan tangannya di pinggangmu tidak dapat mengatasi kegugupanmu.

"Kuharap kau suka." Suaranya tidak terdengar seperti biasa lagi dan kau bingung di mana kau sekarang.

Akhirnya ia membebaskanmu dari ketegangan yang melandamu dengan menyingkirkan penutup mata darimu.Matamu telah terbiasa dengan gelap, jadi butuh beberapa detik untuk menyesuaikan dengan cahaya. Tempat di mana kau berdiri sekarang menyentuh emosi terdalammu, seperti yang Taehyung janjikan.

Taehyung membawamu ke taman bermain di mana ia menyatakan cintanya padamu. Ayunan di mana ia memintamu menjadi kekasihnya berada tepat di sebelah kakimu.

Taman bermain ini memainkan peran penting dalam hubungan kalian. Ini adalah tempat di mana semuanya dimulai, tempat di mana kau memutuskan hadiahnya untuk hari jadi keenam bulan, dan tempat di mana kau melihatnya di mimpi memberitahumu untuk tidak membiarkannya pergi. Beberapa hari setelah mimpi itu, ia masuk ke coffee shopmu. Dan ketika mata kalian bertemu, kau merasa bahwa itulah awal yang baru bagimu.

"Taehyung...." Kau tidak dapat mendengar suaramu namun senyumnya menyakinkanmu bahwa tak perlu kata apa pun darimu.

Sebuah sikap sederhana, tidak sesederhana itu sebenarnya, sudah cukup untuk mengungkapkan jutaan kata. Secara hati-hati ia memegangmu erat, mencondongkan tubuhnya secara perlahan. Kau meletakkan tanganmu di dadanya, membantumu berjinjit agar semakin dekat.

Awalnya dengan hati-hati bibir kalian bersentuhan. Bibir lembutnya membuat kupu-kupu di perutmu berterbangan, bahkan sampai ke kakimu, membuatmu merasa seolah melayang. Ciuman itu semakin bergairah sementara hujan tak mengusikmu sama sekali.

Sebetulnya, apa yang terjadi ini berkebalikan. Tapi berhubung ini adalah ciuman yang kau inginkan, ditambah dengan jutaan perasaan di dalamya. Dan tentu saja, ide Taehyung soal tempat ciuman pertama kalian saat hujan, membuat semuanya lebih dari sempurna. 

💧💧💧

Ara's note: 

SELESAI >,< Demi kerang ajaib, aku lega ini akhirnya nyentuh ending. Well, thanks bby for created this amazing story sugarjm :3 You may check her another stories guys #gwngomongapasih. Fyi, ini lebih berat dari terjemahan yang satunya karena... kalian tahulah kalo ini isinya beda banget dan bahasanya emang lebih berat dari yang satu. Dan aku sendiri kadang pusing sama ini :"

Sebenarnya masih ada satu bagian tambahan, ada ending versi lain. Cuma karena aku gak bisa, jadi buat sekarang sampai sini aja. Temen-temen yang kadang bantuin aku juga pada sibuk semua jadi gak bisa minta tolong. Dan oh iya, kalau ada yang mau bantuin aku buat perbaikin ini silahkan inbox aku. Waktu itu kayaknya pernah ada yang inbox aku, cuma lupa siapa.

Jadi... makasih buat kalian semua yang nyempatin waktunya buat mampir ke sini. 

with love,
Ara.

12 Januari 2017

Perfect ➳ KTHWhere stories live. Discover now