Didedikasikan buat kalian yang sabar nunggu ini update T_T kalo ada yang aneh bilang aja, otakku lagi rada kurang loading dengan ini. Kalo baca aslinya kayaknya bisa paham juga deh.
●●●
Malam itu kau habiskan dengan Jimin. Tawanya tidak pernah gagal membuatmu tersenyum. Kalian berdua berdebat mengenai apakah kalian akan ke pantai akhir pekan yang akan datang atau pergi ke Jeju selagi kalian tengah makan di ruang tamunya.
"Apa kau tidak berpikir Jeju sedikit terlalu mahal buat kita berdua?" katamu saat menggigit pizzamu dan mengunyahnya dengan nikmat.
"Aku akan meminta orangtuaku membayarnya untuk kita." Ia berdiri dan pergi mengambil air dapur.
"Excuse me?" Kau juga berdiri mengikuti setiap langkahnya. "Aku akan membayar untuk diriku!"
"Aku kekasihmu!" Ia berbalik dan menaikkan alisnya. Seolah hal yang sangat normal untuk seorang lelaki membayar biaya perjalanan yang mahal untuk kekasihnya.
"Aku tahu tapi ..." ia memotong dengan meletakkan tangannya di pinggangmu, menarikmu ke arahnya.
"Tidak ada 'tapi'. Ada yang ingin kukatakan padamu sejak lama ...," ia mengangkat dagumu.
Kau menelan ludah. Ia tidak akan mengatakan itu 'kan? Berbohong padanya bukanlah hal yang ingin kau lakukan, namun jika ia mengatakannya, kau tidak bisa mengatakan yang ingin kau katakan juga. Berbohong setelah berbohong, untuk membuat hubungan yang palsu ini berjalan. Kenyataannya adalah bahwa hubungan ini pasti tidak bisa berjalan lebih lama. Meskipun Jimin adalah kekasih paling manis yang pernah ada dan sangat peduli padamu, demi kebaikan perasaanmu kau harus menghentikan itu sebelum dia sangat sakit hati. Namun waktu untuk mencegahnya mungkin sudah berlalu.
"Ku...kupikir aku perlu memberitahumu sesuatu juga." Matamu masih fokus padanya. Di saat matanya menunjukkan kasih sayang, matamu justru menunjukkan ketakutan.
Sekarang kau belum mematahkan sebuah hati. Taehyung adalah kekasih pertamamu, cinta pertamamu, segala yang pertama bagimu. Membuatmu tidak pernah putus dengan siapapun. Bagaimana kau mulai memberitahu orang lain, yang selalu menyemangatimu dan peduli padamu, apa sudah selesai? Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk melakukan sesuatu terhadap itu. Mereka bisa berusaha sekeras mungkin, namun perasaan tak dapat dipengaruhi.
"Kita katakan minggu depan, oke?" ia tersenyum padamu. Mungkin menunggu kata 'i love you' pertamamu.
Seperti biasa kau lari dari tanggung jawab. Bukannya mengatakan yang sebenarnya kau memutuskan untuk tetap menyembunyikannya. Selama mungkin menghindari situasi yang tidak nyaman. Jadi kau mengangguk, meninggalkannya yang berharap dan kau yang kehilangan harapan.
Wendy datang di hari Sabtu. Pada 30 menit pertama kalian berdua hanya berteriak, bercerita dan saling berpelukan. Ia mulai memberitahumu mengenai kehidupannya di Kanada dan kau mendengarnya dengan seksama. Wendy menyenangkan, gadis yang positif dan ambisius yang selalu mencari dan melihat hal baik pada semua orang dan apapun.
Ia sangat menikmati hidupnya namun di balik ribuan canda per menit dan senyum di wajahnya, ada banyak masalah. Keluarganya tersebar di dunia sehingga ia sering merasa kesepian. Pacar sialan yang ia cintai selama beberapa bulan menyembunyikan rahasia bahwa sebenarnya dia sudah bertunangan. Untungnya dia mengetahui hal itu dan akhirnya sekarang ia kembali untuk menghabiskan waktu berharganya denganmu.
"Apa yang terjadi sini? Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya dengan cara yang baik, tapi kau tampak seperti sedang melewati banyak hal buruk!" Ia menepuk kakimu, sedikit mengantisipasi apa yang akan kau katakan.
