18.3K 2.3K 671
                                    

Seperti biasa, jangan ragu untuk bilang jika ada yang mengganggu.

●●●

Kau pulang. Lebih cepat dari yang kau pikirkan. Ketika kalian akan mulai 'sarapan', ia menerim pesan dari Krystal yang mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke tempatnya.

Taehyung gugup dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, kau juga bingung namun ia memintamu pergi dengan sopan.

"Kita bicarakan ini nanti, oke?" Ia mencoba tersenyum tapi mencoba menyemangatimu cuma buang-buang waktu.

Tanpa mengatakan apapun lagi kau akhirnya pergi dan dalam perjalanan pulang kau melihat Krystal melangkah ke gedung di mana Taehyung tinggal. Ia tidak mengenalimu berhubung ia tengah sibuk dengan ponselnya, sangat beruntung bagimu. Dan untuk  Taehyung.

Keadaan ini terasa aneh. Taehyung merindukanmu, ia bilang begitu padamu. Ia ingin bersamamu lagi tapi ada Krystal yang berdiri di jalanmu. Kau jelas tahu kalau kau bersikap seperti iblis karena kau membiarkannya selingkuh dari krystal, namun sekali kau mengeluarkan perasaanmu tak ada cara lagi untuk menutupinya.

Wendy menunggumu di rumah dengan senyum di wajahnya. Ia tahu apa yang telah terjadi namun dengan cepat ia juga merasakan aura negatif.

"Apa yang sudah terjadi?" Ia bertanya padamu setelah kau duduk di sebelahnya.

"Kami... memiliki malam yang indah. Tapi mendapat gangguan dari... pacarnya."

"Kau tertangkap?" Wendy nyaris berteriak kaget.

Dengan segera kau menggelengkan kepala, menenangkannya, mengatakan bahwa Krystal tidak melihatmu.

"Krystal sedang dalam perjalanan ke tempatnya dan dia... menyuruhku pergi,." Kepalamu tertunduk karena penghinaan ini.

"Tidak mungkin!" Wendy terlonjak.

Sedihnya, kau mengangguk, memikirkan betapa menyedihkan dirimu yang merangkak kembali padanya. Tapi di sana masih ada perasaan yang sama di antara kalian, ia juga menginginkannya. Bukan hanya dirimu.

"Dia bilang kalau dia akan datang nanti untuk membicarakan soal ini."

"Dan kau bilang oke?"

"Aku tidak bilang apapun. Aku kecewa dan malu. Terkadang aku marah pada diriku sendiri dan terkadang juga padanya, perasaanku sangat rumit dan aku tahu kalau aku mencintainya tapi dia terus menyakitiku. Apa yang harus kulakukan, aku tidak tahu!" Nada putus asa terdengar jelas dalam suaramu.

Wendy memikirkan itu sebelum melingkarkan lengannya dan memelukmu erat. "Buat dia sadar kalau kau lebih baik untuknya ketimbang Krystal. Kaliam berdua harusnya bersama!"

Meskipun ada airmata yang jatuh di pipimu, kau mengangguk dan tersenyum. Wendy sangat hebat dalam memotivasimu.  Dan tidak gagal untuk memotivasimu dan membuatmu siap untuk masalah yang mungkin jadi masalah terberat sepanjang hidupmu.

Ketika Wendy akhirnya meninggalkanmu perlahan kau mulai merasakan pening menyerang. Hal ini sudah berlangsung beberapa minggu belakangan, tidak berhenti. Dengan langkah oleng kau berjalan ke kamar mandi ketika rasa mual itu menghantammu. Pasti ada sesuatu yang salah denganmu, kau menyalahkan stress yang baru-baru ini kau alami.

Sekitar pukul delapan malam kau mendengar bel berdering. Apa itu Taehyung? Saat kau membuka pintu kau terkejut tidak melihat Taehyung melainkan Jimin. Matamu terbelak dan kau rasakan pipimu memanas. Tubuhmu kaku dan ia menyadari keadaan canggung itu dengan segera.

"Bisa aku... masuk?" Jimin mengintip lewat bahumu untuk memeriksa jika tidak ada orang lain di dalam.

Kau langsung mengangguk dan membuka pintu untuknya. Ia melangkah masuk dan meletakkan sepatunya di tepat Taehyung biasanya meletakkan sepatunya yang mana membuat hatimu berdenyut. Bagaimana jika Taehyung datang saat kau bersama Jimin? Keadaan akan jadi sama seperti sebelumnya di mana dia harus memutuskan memilih kau atau Krystal. Keputusan soal apa yang akan kau lakukan, meskipun hatimu tidak memberitahumu, semuanya sudah jelas.

Perfect ➳ KTHWhere stories live. Discover now