[Yoongi × Jiae] Because I miss you (2)

743 90 1
                                    

Siapa pun pasti akan terpesona dengan wajah terlelap seorang Min Yoongi, termasuk Yoo Jiae. Mata kecilnya yang terpejam, bibir yang sedikit terbuka, hingga rambut hitamnya yang berantakan berhasil membuat gadis berpiyama teddy bear itu jatuh pada pesona seorang Min Yoongi, lagi. Melihat Laki-laki itu terlelap disampingnya membuat Jiae semakin merindukan kekasihnya. Sudah lebih dari seminggu dia tidak mendengar suara rendahnya. Gengsinya masih tinggi untuk memaafkan kesalahan yang dibuat oleh Yoongi. Kemunculan Yoongi di mimpinya sudah cukup untuk membuat Jiae senang. Ah, Jiae tidak ingin cepat terbangun dari mimpi indahnya.

"Jangan menatapku seperti itu." Mata Yoongi terbuka, lalu mulutnya menguap lebar. Jiae bisa melihat ekspresi kelelahan dari wajah kekasihnya. Gadis itu jadi merasa sedikit bersalah pada Yoongi. Setelah bangun tidur mungkin Jiae akan menghubunginya.

"Kenapa diam saja?"

Tangan Yoongi bergerak merapikan rambut Jiae yang berantakan lalu menyentuh pipinya yang kemerahan. Jiae tetap diam. Mata bulatnya mengamati setiap pergerakan Yoongi. Telapak tangan Yoongi terasa begitu hangat di pipinya. Jiae ingin menangis. Mimpinya terasa begitu nyata. Bahkan Jiae bisa merasakan hembusan nafas Yoongi yang menerpa wajahnya saat laki-laki itu mendekatkan wajahnya.

Satu kecupan mendarat di bibir Jiae. Yoongi menatap mata bulat gadis itu dari jarak yang cukup dekat. Manik matanya yang berwarna cokelat gelap, bulu mata hingga alis Yoongi yang selalu nampak mengagumkan di mata Jiae. Betapa Jiae merindukan tatapan laki-laki itu. Juga aroma pinus bercampur mint dari tubuh Yoongi selalu membuat Jiae ingin dekat-dekat dengannya. Bolehkah Jiae menyesal karena telah mengabaikannya selama seminggu lebih dua hari?

"Maaf," bisik Yoongi pelan sebelum menyatukan kembali bibir mereka. Jiae memejamkan matanya dan membalas ciuman Yoongi. Bibir Yoongi bergerak pelan, mengecup dan melumat setiap sudut bibir Jiae. Jantung Jiae berdetak semakin cepat saat Yoongi menarik tengkuknya dan memperdalan ciuman mereka. Satu gigitan di bibir bagian bawah milik Jiae membuat gadis itu memberikan akses untuk Yoongi mengeksplor lebih dalam. Jiae mulai kehabisan nafas dan butir-butir keringat muncul dari pelipisnya.

Kehabisan nafas? Tunggu dulu, bukankah di dalam mimpi seseorang tidak bisa merasakan sakit dan kehabisan nafas? Mata Jiae terbuka lebar begitu menyadari bahwa Min Yoongi yang sedang menciumnya saat ini adalah nyata, tidak hanya mimpi. Hei, bukankah dia sedang perang dingin dengan Yoongi? Tangan Jiae serta merta memukul-mukul punggung Yoongi dan mendorong dada laki-laki itu.

Jiae meraup oksigen sebanyak-banyaknya begitu Yoongi menyudahi ciumannya. Jiae menatap ke sembarang arah asal tidak menatap mata kecil Yoongi. Pipi Jiae terasa seperti terbakar. Jiae menggigit bagian bawah bibirnya saat sadar sudah melakukan kebodohan besar. Bagaimana bisa dia mengira Min Yoongi yang ada di sampingnya adalah mimpi? Seharusnya gadis itu sadar saat Yoongi menyentuh pipinya tadi. Apalagi mereka baru saja berciuman diatas ranjang. Kata ranjang perlu ditebali dan digaris bawahi.

"Yoo Jiae."

Jiae menatap Yoongi sambil memasang ekspresi cemberut. Yoongi balas menatapnya dengan wajah bertanya-tanya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Tidur," jawab Yoongi singkat. Laki-laki berkulit pucat itu tersenyum hingga matanya menghilang. Satu lengannya memeluk pinggang Jiae dan menarik tubuh gadis itu agar mendekat ke arahnya. Lalu satu kecupan dia berikan di puncak kepala gadis kesayangannya itu. Jiae berusaha mati-matian untuk tidak tersenyum. Kenapa Min Yoongi manis sekali sih?

"Aku belum memaafkanmu, Min Yoongi." Suara Jiae teredam oleh dada Yoongi. Jiae berusaha melepaskan diri dari pelukan Yoongi tapi hasilnya nihil.

"Kau sudah memaafkanku," ucap Yoongi. Yoongi tahu Jiae sudah memaafkannya, hanya saja gengsi gadis itu yang tinggi selalu melarang Jiae untuk mengakuinya. Dan Jiae selalu merutuki kemampuan Yoongi untuk membaca dirinya. Min Yoongi terkadang bisa bertingkah seperti seorang cenayang yang mampu membaca pikiran Jiae. Namun Min Yoongi juga bisa menjadi orang yang paling tidak peka terhadap kode yang diberikan oleh Jiae. Laki-laki itu memang membingungkan.

"Kau menyebalkan!" Gengsi Yoo Jiae telah kalah pada keinginan hatinya. Tangan kecilnya perlahan tapi pasti melingkari pinggang Yoongi, membalas pelukan laki-laki itu.

Hening beberapa saat. Jiae bisa saja tertidur kembali jika mereka tetap diam selama lebih dari 10 menit. Apalagi sekarang hari libur. Bermalas-malasan di atas ranjang bersama orang tersayang adalah pilihan yang bagus untuk menghabiskan waktu bukan?

"Belum terlalu terlambat untuk merayakan anniversary kita. Sekarang masih bulan Mei," ujar Yoongi. Bagaimana pun dia tetap merasa bersalah karena melupakan anniversary ketiga mereka.

"Kau ada ide?" Tanya Jiae. Gadis itu melonggarkan pelukannya dan mendongak untuk menatap wajah Yoongi.

Yoongi nampak berpikir. Senyuman miring tercetak di wajah Yoongi. Jiae mulai merasakan aura tidak enak disekitarnya. Dan benar saja, Jiae memekik saat Yoongi tiba-tiba berguling hingga posisi tubuh laki-laki itu berada diatas tubuh Jiae.

"Y-yak! A-apa yang akan kau lakukan?"

"Bagaimana kalau kita menghadiahkan cucu yang lucu untuk kedua orang tua kita Yoo Jiae?" Bisik Yoongi. Mata Jiae membulat dan wajahnya merah.

"Dasar mesum!"

Dengan seluruh kekuatannya Jiae mendorong tubuh Yoongi hingga laki-laki itu jatuh ke lantai. Jiae bangkit dari ranjangnya dan melewati Yoongi yang mengaduh kesakitan.

Meskipun berakhir mengenaskan di lantai, tapi yang terpenting Yoo jiae sudah memaafkan Min Yoongi. Yoongi memang menyebalkan dan tidak peka bagi Jiae, tapi bagaimana pun juga Yoongi tetap menjadi orang yang paling mengerti dirinya. Semarah apapun Jiae pada Yoongi toh pada akhirnya gadis itu pasti memaafkannya. Yoo Jiae, apa kau begitu mencintai Min Yoongi huh?

BTS × Lovelyz OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang