DUABELAS

19.3K 1.7K 111
                                    


Masa penangguhan penahan Arjuna telah berakhir, walau kecewa tidak bisa bertemu denagn Alif dan Bunga, akhirnya Arjuna cuma bisa pasrah. Selama masa sidang Arjuna mendekam dalam penjara. Sebelum ditahan Arjuna memilih mengundurkan diri dari perusahaannya dan melepas seluruh saham miliknya, kini tempatnya diisi oleh kakaknya. Tindakan itu diambilnya sebelum isu-isu buruk menimpa perusahaan yang dibangun oleh ayahnya itu.

Persidangannya berjalan selama lima bulan lebih, lebih cepat dari prediksi kuasa hukum Bunga. Sesekali pria itu berharap Alif dan Bunga datang namun hal itu hanya tinggal harapan saja. Sampai akhirnya pengadilan memutuskan menjatuhkan hukuman 7 tahun kepadanya. Arjuna menerimanya, dia pantas mendapatkannya.

"Tujuh tahun itu tetap masih tak sebanding dengan penderitaan adikku." Zu terlihat sangat sinis.

Ruangan pengadilan itu mulai sepi, semua orang sudah mulai keluar hanya menyisakan beberapa orang saja.

Arjuna menampakkan wajah datarnya. "Aku tahu." hanya itu ucapan terakhir dari Arjuna sebelum digiring ke dalam jeruji besi.

*

Bunga sedang berlari mengejar Alif. Bunga terlihat gembira begitu pula dengan anak tak berdosa itu. Keduanya begitu bahagia. Zu tersenyum tipis, dia mulai mendekati mereka.

"Kakak, udah pulang?"

"Assalamualaikum ...,"

"Waalaikumsalam."

Alif yang melihat Zu terlihat sumringah, bocah itu berlari kearah Zu.Dengan sigap Zu langsung menangkap bocah gembulnya masuk kedalam dekapannya. "Kangen bibi?"

"Anen." jawabnya polos.

Zu yang gemas langsung menghadiahkan keponakannya itu dengan ciuman bertubi-tubi. Damai, mereka akhirnya bisa tertawa begitu bahagia seakan semua masa-masa sulit itu hanya mimpi.

Bunga menggendong Alif, anaknya itu tertidur setelah lelah bermain.

"Tujuh tahun."

Bunga menghentikan langkahnya.

"Perusahaanya?"

Bunga sangat takut jika perusahaan itu hancur hanya karena masalah ini. Arjuna yang harus menggung dosanya bukan para pekerjanya.

"Dia mengundurkan diri dan melepas semua sahamnya sebelum persidangan itu dimulai. Dia sudah melepas semuanya, dan kakak benci untuk mengakui kesungguhannya menebus semuanya."

Bunga terdiam lalu memejamkan matanya. Bunga mengehembuskan nafasnya yang sejenak ditahannya. Bibirnya tersenyum tipis.

"Ayo pulang, abah dan ummi pasti nunggu kita." ucapnya.

Zu pun tersenyum lalu menyusul langkah Bunga. Semuanya memang berat dan semuanya kini sudah berakhir.

***

Kini 5 tahun sudah berlalu sejak mereka kembali ke desa ini. Dan sampai sekarang banyak hal yang terjadi namun semua cobaan itu di lewatinya dengan senyuman. Yah... sudah lama tangis itu telah menghilang dari hidupnya.

Kini dia tumbuh menjadi wanita yang semakin manis dan cantik. Wajahnya yang dibalut kerudung membuat semua mata selalu melihatnya kagum. Masa SMPnya dijalankan hanya 2 tahun karena kelas akselerasi, dan masa SMA dia jalankan normal selama 3 tahun. Sejak 3 bulan yang lalu kini gadis itu tengah menempuh jenjang yang lebih tingi yaitu S1 dia mengambil kebidanan. Sejak dirinya mengalami betapa sulitnya melahirkan dulu sejak itulah Bunga ingin menjadi seorang bidan yang bisa membantu wanita-wanita sepertinya. Biaya kuliah bukan lagi masalah, Bunga sendiri adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa jadi masalah itu bukan hal yang berat baginya. Namun Bunga tak pernah berubah terlalu banyak. Dia lebih suka menunduk dari pada membalas tatapan orang-orang yang melihatnya. Dia masih sangat rendah diri.

Little MotherOù les histoires vivent. Découvrez maintenant