Chapter 13 - Mahluk Songong

2.3K 204 15
                                    

Malam ini gue bolak balik kamar mandi dan ini gegara si Iqbaal, mahluk tuhan yang paling songong. Setelah yang kelima kalinya gue ke kamar mandi, sepertinya sakit perut gue ini sembuh dan gue kembali ke meja belajar karena gue harus belajar untuk UAS besok.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan membuka pintu lalu masuk membawa beberapa buku di tangannya. "Belajar juga lo." Aldi duduk di kasur.

"Iya lah, Bang, gue kan anak pinter," jawab gue dengan pede.

"Sok lo!" ledek Aldi. "Oh iya, pembicaraan lo sama si Iqbaal gimana?"

Gue berhenti membaca buku sejarah yang sesungguhnya membuat kepala gue pusing karena kebanyakan, lalu menatap Aldi. "Harusnya itu lo dong Bang yang ngobrol sama si Iqbaal, lo kan leader -nya."

"Emang kenapa, sih?"

"Asal lo tau ya, si Iqbaal nantang gue makan samyang, dan lo tau, gara-gara itu gue tadi bolak balik kamar mandi, Bang," omel gue kesal lebih kesal liat Bang Aldi malah ketawa.

"Lo, Dek, kasian amat adek abang," tawa Aldi sambil meledek.

"Sstt, gue mau belajar, besok pelajaran sejarah." Gue kembali menghadap buku paket sejarah yang tebal ini.

***

"Morning," ucap gue ceria lalu duduk di samping Aldi.

"Morning too," jawabl Aldi tak kalah ceria.

"Tumben anak Papa nyapanya pake bahasa Inggris biasanya enggak," ucap Papa menatap gue dan Aldi curiga.

"Pa, today UAS English."

"So, Must speak english," lanjut Aldi sambil mengoles selai strawberrynya ke dalam rotinya.

"Okey, good luck for UAS kalian," ucap Mama tersenyum kepada gue dan Aldi.

"Thanks, Mom," ucap gue dan Aldi kompak.

"Tumben kompak," ledek Papa.

"Kebetulan, Pa," jawab gue dengan tawa renyah.

***

"Morning, Gaes," sapa gue setelah bertemu teman-teman.

"Morning too, (namakamu)," jawab Salsha dengan senyumannya.

"Yess, today UAS english, my lesson favourite," ucap Bastian semangat.

"Eh, Peng  nanti kasih tau gue ya, secara bahasa Inggris lo meskipun acak-acakan, tapi mayanlah," ucap Aldi tersenyum kepada Bastian.

"Iya, Bas, jangan pelit lu ama gue," ucap Kiki merangkul pundak Bastian.

"Jangan sok budek lu kalau gue panggil," ucap gue menatap Bastian.

"What? Nyontek? Goceng dulu ama Mr. Bastian," ucap Bastian songong.

"Dihh, sokk lo, Peng, kagak jadi gue nyontek lo malesin mending ke Salsha aja," ucap Kiki melepaskan rangkulannya.

"Hooh, Salsha juga pintar kok bahasa Inggris-nya," ucap Gue melirik Salsha.

"Sal, kalau gue ngasih kartu peserta gue ke lo isiin, ya," ucap Aldi menatap Salsha dengan wajah yang di lucu-lucukan.

"Wajah aegyo lo gak ngaruh buat gue, makin jelek yang ada lu," ledek Salsha lalu kita berempat tertawa. "Tenang deh, kalau sempet nanti gue contekin."

Dua Saudara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang