Chapter 11 - Galau Bareng

2.4K 206 23
                                    

Gue dan Karel sedang berjalan di trotoar sambil memikirkan siapa orang yang sudah membayar hutang gue.

"Menurut lo Rel, siapa orangnya?" Gue melirik Karel sebentar lalu kembali memandang ke depan dengan pikiran yang sama.

"Menurut gue--"

"Oh My God, ini pasti kak Ari!" Gue berkata senang dan berhenti berjalan begitu pun Karel. "Kak Ari itu pasti Malaikat yang diturunkan dari langit untuk menolong gue, Wahh, hidup itu sungguh menyenangkan ternyata."

"Menurut gue mah si--"

"Kak Ari pasti, Rel!" Gue memotong perkataan Karel.

Karel terlihat kesal dan kembali melanjutkan berjalan dan gue pun kembali berjalan di samping Karel. "Gue yakin Kak Ari itu, soalnya pertama, Kak Ari yang bayarin es krim gue di taman kompleks gegara gue gak bawa dompet, kedua, Kak Ari nganterin gue pulang disaat gue gak punya duit dan Ketiga, Kak Ari yang bayarin hutang gue, jangan-jangan ...," Gue berhenti berjalan.

"Jangan-jangan apa, Rut?" Karel ikutan berhenti dan menatap gue heran.

"Jangan-jangan ... Kak Ari itu jodoh gue? Wahh, ini mah nasib anak sholehah nih." Gue tertawa semringah, sedangkan Karel menatap gue aneh.

"Curut, gue tau lo itu lagi jones, tapi pliss lo jangan ngehayal setinggi menara Eiffel!"

"Rel Kereta, This is Fact, gue udah dua kali ketemu Kak Ari dan di saat pertemuan itu Kak Ari jadi pahlawan gue."

"Bentar, bisa jadi lo itu jodoh kak Ari,(nam)." Karel menatap gue.

"Gue kan udah bilang, Rel Kereta."

"Tapi, kalau udah ketemu tiga kali." Karel mengangkat tiga jari kanannya lalu melanjutkan berjalan. "Katanya kalau lo ketemu sama orang yang gak dikenal sebanyak tiga kali kemungkinan itu jodoh lo."

"Oh yah? Ahh, gue berharap bisa bertemu Kak Ari satu kali lagi."

"Tapi gue selalu bertemu Caitlin tiap hari kok gak jodoh gitu ya?" Karel berkata lemas.

"Lo kan udah kenal sama Caitlin ogeb!"

"Ahh, harusnya gue gak kenal sama Caitlin." Karel menundukkan kepalanya frustasi.

***

Malam Minggu. Gue yang jones sih selalu berharap kalau malam minggu itu turun hujan, lo semua pasti tau kan alasannya? kalau yang jones sih pasti paham hehe. Gue lagi duduk manis di depan tv nongkrongin sinetron Anak Jalanan karena cuma sinetron itu yang menemani malam minggu gue. Aldi sibuk di kamarnya, keknya lagi telponan ama Tasya, papa sama mama juga di kamar.

Kak Ari kok belum add line gue ya? Aishh, kenapa coba kemarin gak gue aja yang minta id line nya Kak Ari?

Aldi mulai menampakkan wajahnya, Aldi menghampiri gue dan duduk di samping gue dengan memasang wajah bete.

"Lo kenapa, Bang? Muka lo udah jelek jan dibikin jelek lagi," ledek gue lalu menyantap cemilan gue.

"Eteb gue!" jawab Aldi lemas lalu mencomot cemilan gue. "Si Tasya lagi kumpul keluarga, gue jadi gak bisa ajak dia kencan di malam minggu ini."

Gue tertawa puas sampai-sampai gue keselek . "Ah, kualat lo, adek durhaka sih lo!" ucap Aldi jutek.

Dua Saudara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang