37. Conscious

5.6K 245 11
                                    

Alice yang sedari tadi tertidur terbangun setelah merasakan tangan seseorang yang mengelus kepalanya dengan lembut.

Ia membuka matanya perlahan lalu mengangkat kepalanya. Ia tersenyum melihat Liam yang tengah menatapnya dengan tatapan was-was dan dengan perlahan menjauhkan tangannya dari kepala Alice.

Alice mengucek sebelah matanya lalu tersenyum simpul pada Liam.

"Oh, Liam. Kau sudah bangun." Gumam Alice pelan diakhiri dengan ucapan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Y-ya." Jawab Liam canggung. Alice mengangguk lalu tersenyum. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum ia akhirnya membulatkan kedua matanya sempurna menatap Liam dengan ekspresi terkejutnya.

Alice tiba-tiba saja meloncat dari duduknya. Ia menatap Liam dengan tatapan berbinar. Tatapannya begitu bercahaya. Tanpa ia sadari ia melompat-lompat kecil di tempatnya berdiri. Tangannya ia angkat lalu menunjuk Liam tepat didepan wajah Liam. "Liam! Kau sudah sadar!" Teriak Alice kencang. 

Liam tersenyum geli melihat Alice. Ia berusaha mengangkat kepalanya namun tidak bisa. Rasa sakit masih membanjiri kepala dan seluruh badannya. "O-oh! Kau tidak boleh bergerak. Aku akan memanggil dokter. Kau tunggu disini! Jangan bergerak secentipun!" Seru Alice penuh semangat lalu berlari keluar ruangan.

Apakah saking senang nya Alice sampai melupakan bahwa di samping kasur Liam ada sebuah tombol untuk memanggil dokter tanpa harus keluar ruangan? Liam tersenyum geli lalu memencet tombol itu oleh dirinya sendiri.

***

Dokter selesai memeriksa keadaan Liam. Ia membalikkan badannya lalu menghadap Alice dan tersenyum lebar padanya. "Suami mu akhirnya sadar, Mrs.Payne," Seru Dr. Cruise lembut. "Kau dapat tersenyum lebar sekarang." Lanjutnya. Alice hanya menganggukkan kepalanya pelan sembari tersenyum. Ia berbalik untuk menghapus air mata haru yang keluar dari matanya. Sangat tidak mungkin ia menunjukkannya pada Liam.

"Keadaannya, dok?" Tanya Alice pada Dr.Cruise.

"Mr. Payne baik-baik saja. Hanya mungkin ia masih merasakan rasa sakit pada sekujur tubuhnya, terutama kepalanya," Jelas Dr. Cruise pada Alice. Alice menganggukkan kepalanya mengerti. Dr. Cruise kembali membalikkan badannya pada Liam. "Kau harus banyak beristirahat, Mr. Payne. Jangan terlalu banyak bergerak." Liam menganggukkan kepalanya kaku sembari tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu saya keluar. Semoga hari kalian indah." Kata Dr. Cruise lalu dengan cepat segera keluar ruangan.

Suasana didalam ruangan terasa cukup canggung saat Dr. Cruise beranjak keluar ruangan. Alice terdiam gelisah di tempatnya tidak tahu harus melakukan apa. Sedangkan Liam, ia hanya menatap Alice dalam diam dengan ekspresi wajah yang tidak dapat dibaca.

"Oh- Aku lupa menghubungi orangtua kita,"

"Jangan." Kata Liam dengan suara serak nya.

Alice mengerutkan keningnya bingung menatap Liam, "Jangan?" Tanya Alice.

"Aku ingin memberikan kejutan untuk mereka." Jelas Liam sedikit ragu.

"Baiklah," Jawab Alice menuruti perkataan Liam. "Hm, Apa kau haus?"

Liam mengangguk pelan. "Ya. Tenggorokan ku terasa sangat kering." Jawab Liam.

Alice dengan cepat mengambil segelas air minum dan membiarkan Liam meminumnya sedikit demi sedikit dengan gelas yang berada di tangannya.

Setelah selesai, Alice menyimpan gelas itu diatas meja lalu menatap Liam hati-hati. "Kau ingin makan sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu."

"Bukankah aku terlalu merepotkanmu?"

AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang