[12]Balas Dendam

230 26 10
                                    

Terkadang kau tak perlu berkata kau mencintaiku yang perlu kau lakukan adalah berada disampingku dan aku akan merasa dicintai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Terkadang kau tak perlu berkata kau mencintaiku yang perlu kau lakukan adalah berada disampingku dan aku akan merasa dicintai.

Terkadang kau tak perlu berkata kau mencintaiku yang perlu kau lakukan adalah berada disampingku dan aku akan merasa dicintai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author Pov

Rizal kini tidur di kamarnya menggunakan tangannya sebagai bantalan, ia bingung ingin melanjutkan permainan ini atau berhenti. Ia tau kalau dia salah melakukan ini permainan balas dendam yang direncanakan adik tirinya Nova. Ya Nova merupakan adik Rizal anak dari calon ibu barunya yang tidak pernah diakui oleh Rizal.

Bukan tanpa sebab Rizal menolaknya menggantikan wanita itu, ibunya. Hatinya telah terlalu beku karena dua wanita berharga dalam hidupnya pergi di dalam waktu yang bersamaan tanpa memberitahunya. Rizal kembali mengingat kejadian kejadian sebelas tahun yang lalu.

Rizal kecil yang masih berada di kelas 1 sd bermain riang dengan Zefa di taman di temani ibunya yang duduk di salah satu bangku taman, ibunya terkadang tertawa kecil melihatnya.

"Isal gimana kalau kita buat janji kalau kita nggak akan ninggalin satu sama lain" ucapan Zefa malah ditanggapi Rizal dengan tatapan bingungnya.

"Fanya kata-katamu kayak novel mama yang aku baca, kalo nggak salah judulnya 'ma bu..bu man'. Tapi aku nggak ngerti?"

"Ihh Isal masah nggak ngerti, maksudnya kita terus sama-sama dan novel itu judulnya bukan 'ma bubu man' tapi 'my bullies men' masa nggak tau sih, itu ka-" ucapan Zefa dihentikan oleh jari Riza.

"Ssstt.. aku ngerti kok sekarang dan aku edit dikit dah jadi kita terus sama-sama, tapi kalo misalnya terpaksa harus pisah harus kasih tau aku. OK?"

"OK." Jari keliking mereka berdua saling bertautan dan kemudian Zefa mencubit pelan pipi kanan Rizal hingga memerah kemudian berlari dan berteriak.

"DEAL!!"

"Hei ini tak adil! Aku akan membalasnya." Pekik Rizal kesal kemudian mereka saling mengejar dan tertawa bersama.

^>^

"Ayah kenapa tidak memberitahuku kalau kita akan pindah lagi. Aku belum sempat memberi tahu Isal." Zefa menangis terseduh karena ia yang baru bangun menyadari kalau ia berada di pesawat dan ayahnya memberi tahu kalau mereka akan pindah.

My Bullies MENWhere stories live. Discover now