[4]Rizal Pov

572 53 39
                                    

Part sebelumnya**

Mereka langsung memeluk ariel dan bertanya segalah hal dan mereka sadar kalau Ariel tidak pulang sendirian tetapi bersama remaja sma didepan mereka. Dengan wajah serius kedua orang tua Ariel menatap Rizal penuh curiga.

"Siapa kamu?" Tanya ibu Ariel curiga.

Apa yang terlihat di depan mata belum tentu sebuah kebenaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apa yang terlihat di depan mata belum tentu sebuah kebenaran.

Apa yang terlihat di depan mata belum tentu sebuah kebenaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ma, ini kak Isal dia baik ko dia udah nolongin Ariel ta-" Ariel menutup mulutnya sadar akan apa yang telah dikatakannya.

"Menolongmu dari apa Ariel? Jangan bilang kamu kabur dari supirmu lagi." Ibu Ariel terlihat sangat marah.

Rizal yang melihat Ariel dalam kondisi genting langsung angkat bicara, "Jadi begini tante,"

^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^

Kriinggg..kriiinggg...

Rizal Pov

Terlihat wajah para siswa yang tersenyum senang karena mendengar bunyi bel istirahat yang ditunggu-tunggu.

"Baiklah anak-anak silakan beristirahat!" Pak Tono merapikan buku lalu meningalkan ruangan.

"Minggir." Ucapku pada Zefa dan langsung keluar kelas, kulihat dia hanya menatap heran kearahku. Beberapa siswa perempuan langsung datang menghampiri mejanya dan masih dapat kudengar mereka mencemaskan dia seolah-olah aku baru saja melakukan kekerasan kepadanya. Itu hal biasa bagiku dan malah itu yang ku harapkan.

Kulangkahkan kakiku menujuh gerbang sekolah karena kutahu kalau saat ini katin tengah penuh sesak dengan lautan siswa. Saat aku hampir sampai ketujuanku, Es kelapa khas Lombok yang dicampurkan dengan susu kental putih dan ditambahkan perasan jeruk nipis. Sangat cocok untuk diminum di siang yang panas ini, namun langkahku terhenti saat melihat anak SMA yang terlihat seperti berandalan tengah membuntuti anak laki-laki kecil yang berpakaian anak TK sedang berjalan santai.

Melihat hal itu aku menundah makan es kelapa dan mengikuti anak SMA itu, cukup lama mereka berjalan dan aku semakin yakin kalau anak SMA itu ingin berbuat jahat karena saat anak TK itu berbalik anak SMA itu bersembunyi dan aku pun juga bersembunyi.

My Bullies MENWhere stories live. Discover now