Tantangan Kedelapan Belas

3.6K 377 36
                                    

Tantangan Kedelapan Belas

Happy Readingo

"Memangnya kenapa kalau bertemu denganku?"

Felix, Aria, dan Roy berbalik menghadap sumber suara. Berbeda dengan Aria yang sejak awal tidak terkejut sama sekali, Roy dan Felix sangat terkejut ketika mendengar suara yang mirip dengan Kepala Sekolah kini semakin terkejut ketika orang yang sejak tadi dibicarakan berdiri di depannya.

"Hai, senang bertemu kalian." Sapa Erliza dengan senyuman ramah. Erliza melihat gelang di tangan kirinya sebelum kembali berbicara, "Siswa nomor 120, Aria Vermillion. Siswa nomor 220, Felix Andromeda. Dan, siswa nomor 800, Roy Frighert."

"Darimana kau bisa tahu nama kami?" Tanya Felix kembali bersikap datar setelah berhasil menguasai dirinya dari keterkejutan.

Mendengar pertanyaan Felix, tawa Erliza pecah seketika. Dia tertawa dengan keras membuat ketiga orang di depannya mengernyit bingung. "Ahem. Maafkan aku. Hanya saja pertanyaanmu sangat lucu, Felix. Apa kau lupa bahwa aku Kepala sekolah disini? Tentu saja aku tahu nama kalian. Bahkan, masa lalu kalian." Erliza memandang penuh arti kearah Aria.

Jengkel dengan tatapan Erliza, Aria berniat menantangnya. "Benarkah? Aku tidak percaya ini. Kau menguntit kami? Benar-benar gadis memalukan." Cemooh Aria sinis.

Erliza tersenyum kecil menyadari Aria berniat memancingnya. "Terima kasih atas pujianmu. Rasanya senang dipuji oleh orang yang lebih tua dariku. Ah, tapi aku penasaran, kenapa kau tidak pernah memuji Kak Frey dan malah menghinanya terus?" Erliza balik memancing Aria, menerima tantangan Aria.

Dan rupanya dia berhasil memancing Aria. Aria yang marah ketika nama seseorang di masa lalunya disebut langsung maju menerjang Erliza dengan pisaunya.

Erliza hanya diam menatap Aria sambil tersenyum. Ketika jarak Aria hampir dekat sekali, suaranya kembali terdengar. "Dia tidak akan suka melihatmu seperti ini, Aria."

Aria berhenti. Menyisakan jarak yang sangat dekat antara dirinya dan Erliza. Perkataan Erliza rupanya berhasil menohok perasaannya. Aria sadar bahwa orang itu, Frey dia tidak akan suka melihatnya seperti ini. Tapi bukankah Frey telah membohonginya?

Erliza tersenyum semakin lebar melihat Aria mulai goyah. "Baiklah," katanya kemudian. "Aku kemari hanya ingin meminta kalian untuk segera menuju ke Zona Netral Timur. Siswa yang tersisa hanya sekitar 200 orang. Semoga berhasil." Erliza langsung melenggang pergi setelah urusannya selesai.

"Hanya 200 orang?" Tanya Aria tak percaya. Aria melihat gelang miliknya, tertulis angka '950' itu berarti dia kurang 50 poin lagi untuk dapat lulus dari sekolah ini.

"Aku rasa poin itu tidak cukup penting saat ini, Aria." Ucap Felix. Aria memandang Felix penasaran, "Jika kita bisa menyingkirkan dalang dari permainan ini, lalu siapa yang akan menghalangi kita untuk keluar dari sini?" jelas Felix.

Aria melirik pergelangan tangan Felix. Kurang 25 poin lagi. "Itu jika kita bisa membunuh Erliza, jika tidak bisa bagaimana?" Tanya Aria sinis.

"Bisakah kalian berhenti membicarakan tentang poin?" sungut Roy jengkel. "Lebih baik kita segera ke Zona Netral Timur. Kita harus mencari tahu apa maksud Erliza." titah Roy.

Aria memiringkan sedikit kepalanya, "Bukankah dia meminta kita untuk membunuh peserta lain? Makanya dia menyuruh kita kesana."

Felix menjitak pelan kepala Aria, "Apa kau lupa kalau dilarang membunuh di Zona Netral? Kecuali jika kepala pengawas mengadakan permainan." Ujar Felix sambil mengelus kepala Aria yang tadi dijitaknya.

"Lalu kenapa kita diminta kesana?" Tanya Aria kemudian.

Roy ingin sekali menjitak kepala Aria. Tetapi dia mengurungkan niatnya melihat Felix berdiri di sebelah Aria.

"Lebih baik kita langsung ke sana." Ucap Felix langsung berjalan sambil menyeret tangan Aria. Roy pun mengangguk dan mengikuti Felix. "Disana, kita akan tahu apa permainan selanjutnya."

°To be Continue°

Selamat Tahun Baru 🎉🎉💃💃
Semoga Tahun depan Psycho Game bisa lebih baik lagi. Amin 🙏
Dan semoga diriku bisa dapet pac–ekhem– maksudku semoga Tahun depan diriku bisa dapet hidayah untuk menjadi orang yang lebih baik lagi 😅🙏

Keasyikan bakar jagung, diriku lupa update cerita ini 😅
Jangan pada demo kalau gantung ya 🙏 Efek ga sabar liat doi ekhem maksudku kembang api 😅

Bubbbayyyy 😋😋🚁🚁🚁

31 Desember 2016 ©

Psycho GameWhere stories live. Discover now