[7]Rumah Rizal

Mulai dari awal
                                    

Walau masih sedikit kebingungan aku langsung membalasnya,

Zefanya Putri: Ok

Aku masih menatap tak percaya akan obrolan singkat dengan Rizal

Ting

Rizal pratama: Berhenti menatap ponselmu dan segera datang ke rumahku!

Aku mulai yakin Rizal memasang CCTV di rumahku

Ting

Rizal Pratama: Aku tidak memasang CCTV di rumahmu!

Karena tak mau pesan yang lainnya menyusul aku langsung bersiap-siap tentunya dengan cepat. Dua puluh menit telah kuhabiskan untuk bersiap-siap dan sekarang aku berjalan menuruni tangga menemui mama untuk meminta ijin pergi ke rumah Rizal.

"Ma, aku ke rumah teman yah mau kerja kelompok." Aku berkata pada mama yang sedang mengupas apel.

"Boleh tapi dimana alamatnya? Pulangnya jangan kemalaman yah!" Aku bersorak senang dan langsung memberi tahu alamat rumah Rizal setelah itu menyalim tangan mama dan aku bergegas ke rumah Rizal bersama pak Mahmud yang mengantarku.

Tok-tok-tok

aku mengetuk pintu kayu yang terasa familiar untukku dan karena belum ada yang membuka pintu aku berniat untuk mengetuk lagi, namun saat tanganku sudah siap mengetuk Rizal membuka pintu malas dan segera menariku masuk dengan kasar.

"NGGAK usah ngetuk lagi! Kita langsung ke kamarku buat ngerjain soal kimia! Kamu bawakan Lksnya." Kalimat terakhir itu peryataan melainkan pertanyaan karena Rizal langsung menarik tanganku seperti waktu itu.(Baca Edisi Natal)

Dikamar Rizal yang berwarnah putih dan beberapa benda seperti karpet dan kursi yang berwarna memberi kesan sangat dingin seperti orangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikamar Rizal yang berwarnah putih dan beberapa benda seperti karpet dan kursi yang berwarna memberi kesan sangat dingin seperti orangnya. Apalagi di tambah dengan dengan tv, komputer, laptop, serta segala miniatur anime jepang memenuhi lemari belajar yang berwarna putih itu dan jangan pikir dia hanya memiliki satu komputer karena komputernya lebih dari sepuluh WOW ucapku.

 Apalagi di tambah dengan dengan tv, komputer, laptop, serta segala miniatur anime jepang memenuhi lemari belajar yang berwarna putih itu dan jangan pikir dia hanya memiliki satu komputer karena komputernya lebih dari sepuluh WOW ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bullies MENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang