Bagian Lima: [Bazar Taman Kota]

711 191 105
                                    

Jika belum hafal lirik lagu, cobalah cari tahu liriknya, jangan bernyanyi dengan lirik yang salah. Seperti halnya, jangan menyimpulkan sesuatu terlebih dahulu sebelum tahu kebenarannya.

🎵🎵🎵🎵

Clara pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas, sang ibu pasti sedang menikmati sajian hiburan di televisi, sedangkan Melody masih berdiam diri di atas kasur empuknya. Membosankan. Jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam, dia masih merenung di kamar hingga dering ponselnya berbunyi. Terlihat nama penelepon dilayar ponsel. Nadira.

"Halo Dy, pergi yuk! Gue bosen di rumah, Kakak gue lagi pergi juga. Di rumah enggak ada siapa-siapa gue bosen, sumpah."

"Gak mau ah, mager Nad." Melody mencoba menggoda Nadira, dia tahu bagaimana sifat sahabatnya.

"Kok lo gitu sih Dy, gue ada di depan kamar lo, cepettt buka! Kalau enggak gue tendang pintunya."

Dengan perasaan malas, Melody membuka pintu kamarnya, terlihat sosok gadis tersenyum sinis langsung nyelonong masuk ke kamar Melody. Maklum dengan sifat Nadira, sahabat Melody sejak kelas 1 SD, orang tua mereka saling mengenal baik. Nadira bersandar di kursi, mengisyaratkan Melody duduk di atas kasur.

"Apaan sih lo Nad, main udah di depan kamar gue lagi! Enggak ngabarin gue kalau lo mau ke sini," ketus Melody sambil duduk di bibir tempat tidur.

"Cepetan ganti baju sana! Ayo, ke bazar taman kota," jelasnya sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Mager ah." Melody tetap pada posisinya, tidak berniat berdiri seperti yang dikatakan Nadira.

Tanpa segan Nadira menarik paksa Melody berdiri dan menyuruhnya segera mengganti pakaian rumahnya. Tak lama Melody sudah siap dengan mengenakan kaos polos berwarna navy serta celana jeans berwarna hitam. Sedangkan Nadira mengenakan dress berwarna silver.

"Kuy, berangkat!" Melody hanya menggeleng heran dengan tingkah sahabatnya yang absurd.

Bazar taman kota adalah event yang selalu diadakan enam bulan sekali, dan kali ini lebih meriah dari tahun lalu. Banyak street food, aneka permainan, accesories dan masih banyak stand-stand lain.

Di bazar pasti ada sebuah panggung yang berisikan berbagai alat musik, pasti akan ada yang mengisi acara untuk sajian hiburan. Uniknya, orang umum bisa mengisi acara bazar itu, hebat bukan? Para pengunjung menikmati suguhan acara dari band yang ditampilkan panitia bazar, semua orang ikut menyanyi termasuk dua sejoli yang sedang berdiri di depan panggung itu. Nadira bernyanyi dengan semangat karena lagunya bikin baper, lagu yang dimainkan Stars Band itu Panah Asmara-nya Afgan.

Setengah jam Melody dan Nadira menikmati suguhan berbagai musik, sekarang Melody merasa lapar. Perutnya sudah berbunyi sedari tadi. Dia berniat mencari makanan, sedangkan Nadira? Jangan tanyakan dia, karena lebih memilih stay di depan panggung untuk melihat vocalist band yang keren.

🎵🎵🎵🎵

"Laper, tapi antriannya gini banget, ya?" Melody bermonolog dengan dirinya sendiri. Dia bimbang, apakah harus mengantre sepanjang ini? Jika tidak, dia mau mengganjal perutnya dengan apa? Yang jelas semua street food ramai pembeli.

MELLIFLUOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang