Bagian Dua: [Pengumuman Seleksi]

1.1K 242 234
                                    

Jika sudah kehendak-Nya, kita bisa apa?

🎵🎵🎵🎵

SEMALAMAN Melody terus berdoa agar dia bisa lolos seleksi lomba musik, terlebih berdoa paling serius supaya tidak satu tim dengan Kevin. Namun, setelah Melody melihat pengumuman di mading sekolah, ternyata Tuhan berkata lain. Dia dan Kevin lolos seleksi. Kabar buruk datang di pagi hari.

Oh My God, kenapa harus se tim sama Si Beruang Galak itu sih

Melody pun pergi ke kelas dengan mood yang berantakan, tetapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Hasil seleksi itu tidak dapat diubah, meskipun dia ingin sekali mengubahnya saat ini juga.

Apalagi yang ingin Tuhan tunjukkan, kenapa semesta mendukung hal yang tidak ingin dia lalui bersama rivalnya itu.

Melody pun duduk sendirian di kelasnya, jam yang melingkar di tangannya menunjukkan pukul 06.15. Hari ini dia berniat datang pagi supaya bisa melihat keajaiban semesta dengan tenang, tetapi pupus sudah harapannya. Semesta punya rencana lain.

Suasana kelas masih sepi, hanya beberapa anak yang datang selain dirinya. Merasa bosan di kelas, juga sosok Nadira belum juga muncul, Melody memutuskan pergi ke perpustakaan sekolah untuk melihat-lihat buku yang bisa dia pinjam. Setelah mengisi data kunjung perpustakaan secara online, Melody langsung menuju rak buku tentang musik untuk melihat-lihat.

Dan dia tertarik dengan satu buku yang berjudul Menyatu Dengan Musik, ketika Melody hendak mengambilnya dari arah lain ada seseorang yang juga ingin mengambil buku itu. Melody menarik buku dengan sekuat tenaga, tetapi yang di sana juga tak mau kalah untuk mengambil buku itu. Melody melihat dari celah buku, dia memakai jaket nike hitamnya, sepertinya jaket itu tak asing untuknya. Kevin. Itu benar jaket milik Kevin. Segera Melody menyingkirkan beberapa buku yang ada di depannya.

"Heh, Beruang Galak! Gue duluan yang ambil buku ini!" tegas Melody sambil tetap menarik buku itu.

"Eh, cewek biang masalah! Enak aja, gue duluan yang ambil!" katanya tak mau kalah.

"Ngalah dong sama cewek, dasar Beruang!" Melody sedikit menaikkan suaranya satu oktaf, sampai tak sadar membuat keributan.

Penjaga perpustakaan pun memberikan isyarat untuk diam. Kevin pun melepaskan tangannya dan membiarkan Melody yang mengambil buku itu. Lalu dia pergi meninggalkan perpustakaan.

Dia lagi dia lagi

Setelah Melody meminjam buku yang sempat membuatnya bertengkar lagi dengan sosok Kevin, dia pun berjalan menuju kelasnya, ternyata sudah ramai sosok teman-teman sekelasnya. Melody melihat sosok Nadira yang tengah mengobrol dengan Ira yang duduk di belakangnya. Melody pun langsung duduk di samping Nadira dan menyimpan buku tadi ke dalam ransel miliknya. Nadira yang melihat sahabatnya langsung menanyakan berbagai pertanyaan untuk diinterogasi.

"Dy, lo dari mana aja? Kesasar, ya?" tanyanya sambil menatap Melody lekat-lekat.

"Gue baru dari perpustakaan minjem buku Nad," jawabnya sambil menujukkan buku yang dia pinjam tadi.

"Wih, kayaknya bagus, tuh, buku, kalau lo udah selesai gue pinjem ya, Dy," ucapnya sambil membuka halaman buku dengan asal-asalan.

MELLIFLUOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang