Bagian Tiga: [Latihan Bagian Satu]

817 211 164
                                    

Jangan terlalu benci nanti suka

🎵🎵🎵🎵

HARI ini latihan pertama dimulai, karena lomba semakin dekat, tim sekolah Melody berlatih dengan giatnya. Hari ini dia datang lebih awal ke ruang musik untuk menenangkan pikirannya saat ini. Dia pun memainkan salah satu lagu dari Yiruma.

Setelah selesai memainkan lagu dari Yiruma, terdengar suara tepuk tangan di dekat pintu ruang musik. Wajah yang tak asing lagi bagi Melody. Kevin, kenapa selalu ada dia?

"Ternyata lo jago juga main pianonya," ujarnya. Entah Melody salah dengar atau apa, si Kevin beruang galak itu memujinya?

"Thanks, btw lo juga jago main piano." Melody yang tak sadar langsung menutup mulutnya.

"Kok lo tahu? Lo ngintip gue waktu seleksi ya? Ngaku lo!" tuduhnya sembari berjalan ke arah piano.

"Hah ... eh kan gue nggak tau siapa yang main, tahu kalau lo, gue langsung pergi," jawabnya bohong.

Kevin tak menjawab dan langsung duduk di samping Melody. Selama dua tahun ini dia tidak pernah sedekat ini dengan Kevin, dan sekarang Melody duduk sampingan? Tidak tahu kenapa Melody merasa ada yang berdetak cepat. Astaga!

Kenapa gue deg-degan duduk di samping Kevin?

Melody tak menghiraukan pikiran-pikiran terburuknya. Tidak mungkin Melody menyukai Kevin. Dari kapan? Pasti ada yang salah. Mungkin karena dia dengan Kevin sering bertengkar jadi rasanya beda. Ya, mungkin. Kevin pun memainkan lagu Secret Love Song , dan tanpa disadari Melody ikut menyanyi mengikuti alunan piano Kevin.

Why can't you hold me in the street?

Why can't I kiss you on the dance floor?

I wish that it could be like that

Why can't we be like that?

'Cause I'm yours

Tanpa disadari mereka berdua berduet, saking lelap dalam irama lagu, mereka berdua tak sadar diperhatikan beberapa pasang mata. Setelah mereka berdua selesai menampilkan pertunjukan secara spontan itu, tiba-tiba saja terdengar suara tepuk tangan yang meramaikan ruangan. Melody terlonjak kaget, ternyata mereka telah diperhatikan sejak tadi. Pak Adi pun tersenyum puas kepada mereka.

"Hebat Melody dan Kevin! Kalian partner yang bagus. Latihan kalian sangat memuaskan," puji Pak Adi.

Mereka yang kebingungan dengan pujian Pak Adi saling bertukar pandang, tadi hanya spontanitas saja bukan latihan.

"Terima kasih Pak," jawab mereka bersamaan.

"Kakak! Sumpah kerenn bangettt ngettt!!" Suara Clara yang khas meyadarkan Melody kalau dia juga di sini.

"Hah, apaan sih, Ra," bantahnya sambil pergi duduk di samping Clara.

Setelah kelompok Clara berlatih dengan lagu pilihan Pak Adi dengan eksekusi yang baik. Senyum yang terhias dari lesung pipinya itu merekah senang.

MELLIFLUOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang