Kai kembali mengusak kepala Kyungsoo. Namun tangannya ditepis oleh Kyungsoo. Kai menghembuskan nafas geli dan meraih sesuatu yang tersembunyi pada kerah bajunya. Dikeluarkannya benda yang selalu melingkari lehernya sejak dulu. Sebuah kalung dengan bandul berbentuk cicin berwarna perak.

Kyungsoo melihat benda itu dengan pandangan tidak percaya. Tangannya meraih kalung yang masih melingkar di leher Kai dan memegang cicin itu. Matanya beralih memandang wajah Kai yang tersenyum kearahnya.
"Oppa, jangan bilang kau?"ucapnya ditahan dan memandang tepat pada kedua manik mata hitam Kai. " tidak mungkin, Jonginie oppa?" kedua tangannya membekap bibirnya dengan terkejut. Kai hanya tetap tersenyum dan meraih Kyungsoo membawa kepelukannya.

Tangannya dengan lembut mengusap rambut panjang Kyungsoo " benar, ini aku Kyungie. Maaf jika aku terlalu lama menemukanmu" akunya. Dapat Kai rasakan sebuah gelengan dari Kyungsoo. Dan ia merasa jika bajunya sedikit basah. Dengan pelan Kai melepas pelukannya dan menatap Kyungsoo yang sudah menitihkan air matanya.

"Hey kenapa kau menangis?" tanyanya bingung sambil menghapus air mata Kyungsoo.

Tangan mungil itu menggenggan tangan Kai yang berada dipipinya. " aku senang, aku sangat senang karena kita bisa bertemu lagi. Dan aku tidak menyangka jika kau adalah Jonginie. Aku sangat nerindukanmu" tuturnya dan kembali mengambur kepelukan Kai.

"Aku juga sangat merindukanmu Kyungie, sangat. Jadi jangan pergi lagi"

Kyungsoo mengangguk dengan antusias.

Langit sudah berubah warna itu artinya Kyungsoo dan Kai sudah terlalu lama berada diluar. Oleh karena itu Kai memutuskan membawa Kyungsoo kembali kekamarnya meski gadis itu sempat menolak karena masih ingin berada ditaman. Namun karena paksaan dari Kai akhirnya Kyungsoo menurut dan mau kembali kekamarnya. Banyak cerita yang terlontar dari diri mereka masing-masing. Mulai dari bagaimana mereka menjalani hari-hari mereka beberapa tahun ini. Dan membuka cerita kembali masa kecil, dari saat pertama kali mereka bertemu, dan berpisah. Baik Kyungsoo maupun Kai terlalu bahagia dengan pertemuan mereka. Karena mereka tidak pernah lupa sedikitpun dengan kenangan mereka saat masih kecil.

Flashback.

Kyungsoo kecil  bersepeda sendiri di kawasan sungai Han pada hari minggu yang ramai para pengunjung untuk sekedar joging, bersepeda ataupun hanya ingin menikmati waktu libur di akhir pekan.
Meski bersepeda adalah hobinya namun wajahnya terlihat murung dan tidak ada gurat ceria seperti biasanya. Matanya berkaca-kaca mengingat semua kenangan dengan sang kakak. Ditengah kegiatan melamunnya,tanpa sadar ban sepeda Kyungsoo terkena batu yang membuat sepedanya oleng. Karena terlalu tiba-tiba Kyungsoo tidak bisa mengendalikan keseimbangan sepedanya hingga membuat sepeda yang dinaikinya terjatuh begitupun juga dengan dirinya.

Kyungsoo meringis kesakitan dan merasa perih dibagian lutut kaki, siku, dan juga telapak tangannya. Yang ternyata terluka sehingga mengeluarkan darah. Kyungsoo lalu terduduk dengan kaki lurus dan menangis dengan kencang hingga membuat pengunjung lain mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo.

Jongin lelaki kecil dengan kulit berwarna tan, dengan semangat membawa langkah kakinya untuk menyusuri jalan di sungai Han. Berlari pagi adalah rutinitas yang ia lakoni dihari minggu. Keringat membasahi wajahnya sehingga membuat wajah dan lehernya terlihat mengkilat. Menambah kesan eksotis dalam dirinya. Saat sedang menikmati udara segar yang berhembus menerpa wajahnya, ia dikejutkan dengan bunyi dentuman yang sedikit keras lalu tak lama suara seseorang menangis dengan keras. Manik matanya langsung menatap seorang gadis yang menurutnya lebih muda darinya sedang menangis dengan keras di pinggir jalan. Dengan sepeda yang tergeletak roboh didepannya. Bajunya terlihat lusuh, dan jangan lupakan dandanan yang sangat berantakan. Dengan muka yang terlihat merah serta rambut yang awut-awutan.

WE [KAISOO]Where stories live. Discover now