Chapter 24

5.9K 415 15
                                    

Awas typo
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

Tiga minggu semenjak Kyungsoo menghilang tidak ada yang tahu kemana perginya gadis mungil itu. Semua sahabatnya dan keluarganya sudah mencarinya kemana-mana namun tidak ada yang tahu. sudah banyak waktu,tenaga dan pikiran yang terbuang namun hasilnya tetap nihil. Pihak detektivpun juga sama belum mendapatkan dimana keberadaan Kyungsoo. Walaupun beberapa waktu yang lalu mereka sempat menemukan penculik itu dan mengikutinya namun ditengah jalan mereka kehilangan jejak karena padatnya lalu lintas disaat jam pulang kantor. Ibu Chanyeol bahkan beberapa kali pingsan sehingga mengharuskannya untuk dirawat dirumah sakit.

Kai juga tak kalah memprihatinkan, lelaki itu sering mangkir dari kompetisi dance yang di ikutinya sehingga ia didiskualifikasi. Jika dulu Kai rajin sekali sekolah, kini tidak lagi , bahkan semenjak kenaikan kelas Kai sudah beberapa kali tidak masuk kelas sampai-sampai orang tuanya di panggil pihak sekolah. Orang tua Kai juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Kai sering keluar malam dan pulang saat semua sudah tidur. Kadang ia juga tak keluar kamar sama sekali.

Sehun dan Chanyeol meski mereka tetap masuk sekolah namun keadaanya tidak jauh beda dengan Kai. Jika dulu mereka selalu mengisi keributan di koridor sekolah ataupun kantin, sekarang kebiasaan itu seperti lenyap begitu saja.

Semua berubah semenjak Kyungsoo hilang. Tidak ada lagi keceriaan, tidak ada lagi tawa, tidak ada lagi canda, tidak ada lagi mata yang selalu berbinar di antara mereka semua. Seolah-olah bahagia mereka ikut terbawa menghilang dengan Kyungsoo.

Istirahat siang Kai berencana untuk pergi ketaman belakang sekolah. Ia berjalan seorang diri di lorong-lorong kelas. Pemandangan yang sulit ditemukan selama seminggu ini. Ia berjalan lesu tanpa ekspresi meski para penggemarnya meneriakkan namanya. Ia memilih acuh untuk itu, dan ingin cepat sampai di taman sekolah mungkin sekedar untuk tidur bukan ide yang buruk.

Luhan membasuh mukanya dengan air kran yang mengalir di wastafel. Matanya menatap dirinya sendiri lewat cermin. Terlihat sekali kantung mata yang menghitam diwajahnya. Yang disebabkan karena kurang tidur. Sebab akhir-akhir ini Luhan sulit sekali untuk memejamkan mata. Karena setiap matanya terpejam bayangan, ia memaki dan wajah sedih Kyungsoo selalu bermain di pikirannya.

Diambilnya sapu tangan di kantung rok sekolahnya. Matanya memandang sendu sapu tangan tersebut. Ibu jarinya mengusap lembut permukaan sapu tangan. Sambil menghembuskan nafas berat Luhan keluar dari kamar mandi sambil menunduk.

Tanpa sengaja Kai dan Luhan bertabrakan dilorong dekat toilet. Menyebabkan sapu tangan yang di pegang oleh Luhan terjatuh. Tangan Kai terulur untuk mengambil sapu tangan yang warnanya sedikit memudar. Dibukanya sapu tangan tersebut hingga membentang membentuk persegi. Ia sangat kenal dengan sapu tangan berwarna biru pudar itu. Kai tidak akan pernah lupa akan hal itu, untuk memastikannya Kai memeriksa sudut kanan bawah sapu tangan tersebut. Dan dapat ia lihat bordilan huruf KJ tercetak jelas disana dengan benang warna emas. Tidak salah lagi jika itu adalah sapu tangan miliknya pemberian dari sang nenek beberapa tahun yang lalu. Namun sapu tangan itu sudah ia berikan kepada gadis yang menjadi cinta pertamanya -sepuluh sebelas - tahun yang lalu. Jadi bagaimana bisa sapu tangan itu berada pada Luhan. Mungkinkan Luhan...

Luhan merasa binggung dengan sikap Kai yang seperti terkaget saat melihat sapu tangan itu.

"Dari mana kau mendapatkan ini?" Tanya Kai dengan nada yang terdengar sangat penasaran.

"Kembalikan padaku Kai" bukannya menjawab Luhan malah meminta balik sapu tangan tersebut. Bagaimanapun juga itu bukan miliknya.

"Jawab saja Luhan dari mana kau mendapatkan ini" bentak Kai dengan nada meninggi membuat semua murid yang ada disana mengalihkan matanya pada Kai dan Luhan dengan tatapan bingung begitupun juga dengan Sehun dan Chanyeol yang kebetulan berada di belakang tak jauh dari mereka.

WE [KAISOO]Where stories live. Discover now