Story 6 (Author PoV)

966 170 17
                                    

Baekhyun setengah berlari menuju kamar Dyo.
Ia memukul kencang pintu kamar Dyo .

"Oi berisik! Ganggu yang laen!"

Dyo membuka pintu kamarnya dengan malas. Tanpa diperintah atau disuruh, Baekhyun langsung masuk ke dalam kamar Dyo.

"Eh, sapa yg nyuruh loe masuk? Keluer gak? Loe kenapa sih?"

Baekhyun meringkuk di dalam selimut Dyo. Badannya sedikit gemetar.

"Kenapa? Woi!"

Dyo menggoyang-goyangkan badan Baekhyun yang sedang meringkuk.

"Ta-tadi gu-gue...."

''Yaish, kalau loe gak cerita mending loe keluer. Masih malem nih."

Dyo menarik kasar selimutnya dan melihat Baekhyun meringkuk ketakutan.

"Eh, kenapa loe? Baek! Oi pantat panci!"

''Berisik! Loe jangan nanya mulu! Mending loe keluar deh!"

Baekhyun beranjak dari kasur Dyo dan mendorong Dyo keluar kamar dan menutup pintu.

"Anju! Malah gue yang diusir! Oi, gue yang harusnya ngusir loe! Oi! Kutil mantan! Bukain pintunya!"

Dyo menggaruk kepala frustasi.

Sabar Dyo, mungkin ini cobaan! Untung gak gue tampol tuh bocah, kalo gak ntar kebiasaan!"

Ia kemudian menuju ke kamar Sehun yang ada di samping kamar Andrea.

"Hun, Hun!"

Dyo mengetuk pintu kamar Sehun dengan pelan namun masih bisa terdengar.

Dyo berusaha memanggil Sehun.

"Kampret! Ni bocah kaga bangun-bangun. Mati apa?"

Dyo menghela nafas berat karena merasa usahanya sia-sia.
Dyo pun memutuskan untuk turun ke bawah dan memilih tidur di sofa.

Sebenarnya, di lantai bawah ada kamar Suho dan Chanyeol. Tapi, ia takut untuk tidur di kamar Suho.

Takut di grepe-grepe sama si Suho.

''Ah! Dingin banget!"

Dyo merebahkan badannya di sofa dan kemudian menyelimuti dirinya. Baru beberapa menit dia menutup matanya, ia mendengar suara sayup-sayup memanggil namanya.

"Dyo... Dyo."

Dyo membuka matanya dan bangkit dari sofa. Ia melihat sekeliling ruang tengah yang gelap.

"Woi! Kagak lucu! Sapa to!''

Tidak ada jawaban. Senyap.
Dyo menggelengkan kepalanya kasar. Dyo berusaha membuang jauh pikirannya yang mulai mengada-ada.

"Hiks...hiks."

Suara itu terdengar kembali oleh Dyo.
Dyo memukul kasar sofa dan beranjak dari sofa. Ia perlahan melangkah menuju stop kontak dan menghidupkan lampu ruang tengah.

''Mas Suho? Sehun?! Yeol?!"

Tidak ada jawaban. Hanya suara Dyo yang terdengar.

''Kampret! Udah malem ni! Jangan main-main. Ntar kualat loh!"

Hening.

Dyo menggaruk kepalanya kasar dan kembali melangkah ke sofa.
Ia menaikkan selimutnya sampai menutup separuh wajahnya dan perlahan menutup kelopak matanya.

Namun, beberapa menit setelah ia menutup matanya, Dyo merasa ada sesuatu yang menyentuh wajahnya.

''Ah, geli."

In De Kost ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang