Story 1

2.3K 282 38
                                    

Hari Senin. Hari yang kebanyakan tidak disukai oleh banyak orang. Termasuk gue.

Mendengar ayam berkokok, gue dengan terpaksa membuka kedua kelopak mata ini. Selama beberapa menit, gue hanya berbaring di kasur yang empuk ini.

Dan gue hampir mau ke dunia mimpi kalau gak ada yang ngedor-dor pintu kamar gue.

Gue menoleh sebentar dan beranjak malas dari tempat tidur gue. Dengan muka yang masih lecek, gue pun membuka pintu kamar gue.

''Selamat pagi Dre!!"

Oh, Mas Baekhyun toh.

"Kenapa mas?" tanya gue dengan suara parau-parau seksi.

Mas Baekhyun hanya senyum-senyum saja. Gue melihat penampilan dia dari atas sampe bawah. Kemeja kotak-kotak dengan celana jeans harga 50K, dan rambut yabg sengaja gak dirapiin, khas anak muda. Dia terlihat rapi dan keren.

Beda dengan gue. Masih dengan baju tidur gambar minion, rambut masih berantakan, dan jangan lupa iler ada di sekitar wajah gue yang kusut.

"Ya ampun, loe kok masih kayak gini? Loe kagak kuliah apa?" omelnya sambil berdecak pinggang. "Lihat, gue aja udah ganteng."

Gue hanya memandang sinis sama Mas Baekhyun ini.

Karena masih pagi dan gue enggak mau membuang waktu berharga gue buat berdebat dengan Mas Baekhyun, gue memutuskan menutup pintu kamar gue sebelum dia berbicara panjang lebar dan tak berfaedah.

"Lah, kok ditutup! Oi, loe kuliah kagak?! Ayok bareng ama gue!"

Mas Baekhyun kembali memukul-mukul pintu gue. Tapi gue kagak peduli. ''Bodo ah!''

Dan gue kembali ke pulau kapuk dengan sukses tanpa mempedulikan teriakan Mas Baekhyun yang berisik kayak toa rusak.

●●●●

Author PoV
Mas Baekhyun terus memukul pintu kamar Andrea sambil meneriaki namanya.

Suara Baekhyun yang berisik, berhasil membangunkan Dyo yang persis di samping kamar Andrea.

"Oi Kampret! Loe bisa diem gak! Kampret, ganggu orang tidur aja."

Dyo melemparkan bantal ke muka Baekhyun.

"Woi! Bantal lu busuk!''

Dyo menggaruk-garuk kepalanya kesal dan mendengus kasar. Ia lalu melihat pakaian yang dipakai Baekhyun.

"Eh, loe mau kemana? Rapi banget?" tanya Dyo heran.

"Kampuslah, emang kemana? Sawah? Mikir."

Baekhyun menunjuk-nunjuk kepalanya dengan telunjuknya.
Dyo hanya mendengus kesal lalu berbalik dan menutup pintu kasar.

''Cih, dasar pendek! Sering-sering keluar kamar biar kena sinar matahari! Biar tinggi!" cibir Baekhyun.

"Mas Baekhyun! Bisa diem gak! Mau bobok ne!"

Baekhyun terperanjat kaget mendengar suara cempreng Andrea yang berasal dari kamarnya.

''Ye masih mending gue bangunin kalian. Huh, aku ngambek nih!''

Baekhyun baru saja hendak beranjak dari tempatnya berdir, tiba-tiba Dyo membuka pintu kamarnya dengan wajah kusut.

"Oi kampret, bantal gua! Kembaliin dolo!''

Baekhyun melihat bantal Dyo yang bergambar pororo itu. Ia lalu melemparnya dengan sekuat tenaga kepada Dyo dan membuat Dyo hampir jatuh.

"Nangkap bantal aja kaga bisa, dasar pendek."

Baekhyun segera kabur sebelum Dyo mengamuk dan berubah menjadi kyubi ekor 12.

●●●●


Andrea PoV
Gue melirik sebentar ke arah jam digital yang ada tepat di sampingnya.

"Anjir! Udah 9.00!"

Secepat kilat, gue bangun dari tempat tidur dan gue hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan semuannya. Mulai dari mandi sampe mengganti baju tidur dengan baju casual.

"Pagi, Bang Sehun."

Gue menyapa Bang Sehun, abang gue yang yang paling tampan+bolot di kos-kosan ini.
Wajahnya itu gak sinkron dengan otaknya (telmi).

"Oh, pagi Andrea. Tadi gue denger suara berisik. Mas Baekhyun ya?''

Gue mengangguk malas.

''Kamu ada kelas pagi?" tanya Bang Sehun.

''Iye bang. Abang gak ngampus hari ini?"

Bang Sehun menggeleng.

''Pantes masih berantakan. Tapi, masih ganteng kok."

Gue mengacungkan jempol tepat di wajah bang Sehun.
Bang Sehun hanya tertawa melihat tingkah konyol gue. Ia lalu mengacak-acak rambut gue yang udah rapi dengan gemas.

"Bang! Jangan! Sulit tau ngerapiinya."

Gue merapikan rambut gue yg mulai kusut. Bang Sehun masih tertawa.

''Makan yuk. Mas Dyo kayaknya buat nasi goyeng."

Bang Sehun segera berlari ke ruang makan seperti anak kecil. Gue sampe geleng-geleng kepala liatnya.

"Ya ampun, orang seganteng dia kok tingkahnya kayak gitu. Tapi, orang ganteng mah bebas."

Gue lalu mengikuti Bang Sehun dari belakang. Sampai di meja makan, sudah ada 5 piring berisi nasi goreng.

Dan di situ, ada Mas Dyo yang sibuk mengurus perlengkapan makan.
Disana juga, gue ketemu sama Kak Chaenyeol sama Mas Suho.

"Hei bro. Pa kabz?"

Mas Suho menyapa gue sambil mengangkat telapak tangannya.
Gue pun membalas sapaan dia.

"Baik yo," balas gue cekikikan.

Gue lalu beralih ke Kak Chaenyeol yang kalem banget. Dia menyapa gue lewat senyumannya yang manis.

"Ayo duduk."

Mas Dyo yang sudah membereskan semuanya mempersilahkan gue duduk di sampingnya.
Gue mengangguk mengiyakan.

"Demi mantan gue, nasi goreng buatan Mas Dyo enak banget!"

Bang Sehun memuji nasi goreng Mas Dyo. Ia lahap sekali memakan nasi goreng itu.
Sampai-sampai, nasinya berjatuhan dan membuat berantakan.

"Oi! Makan tuh santai aja," sela Mas Suho yang lebih berantakan dari Bang Sehun.

Gue udah biasa lihat yang beginian. Tampang memang gak menjamin segalanya.

"Lah, Kak Chaenyeol makannya kok sedikit?" tanya gue ketika melihat piring Kak Chaenyeol masih penuh dengan nasi goreng.

"Aku maunya dicuapin ama dedek Andrea," ujar Kak Charnyeol manja pada gue.

Gue, Mas Suho, Bang Sehun, dan Mas Dyo membulatkan mata tak percaya. Seorang Chanyeol bersikap manja seperti anak kecil. Jangan-jangan....

Gue inisiatif memegang dahi Kak Chanyeol. Hangat.

"Mas, Bang, kayaknya Kak Chanyeol demam."

●●●●

JanganLupaTinggalinCommentAnd VoteYa

Kuro menghargai saran dari para readers ^^

In De Kost ✔Where stories live. Discover now