10

4K 600 71
                                    

2016

Dan disinilah mereka sekarang. Duduk bertiga satu meja di sebuah restoran bergaya eropa dengan Jimin dan Yoongi yang duduk tepat di depan Hoseok. Ketiga orang itu sama-sama memegang buku menu di tangan mereka. Yoongi yang menjadi pihak awam mengenai makanan eropa pun merasa bingung harus memesan apa. Dan itu ditangkap oleh Jimin yang duduk di sampingnya.

"Bingung?" Tanyanya. Yoongi menoleh kearah Jimin dan Hoseok menoleh kearah Yoongi.

"Ne. Aku tidak tahu harus pesan apa. Bisa tidak aku pesan makanan dan minuman yang sama denganmu saja Min?"

Hoseok menunduk dan pura-pura melihat buku menunya lagi. Sedangkan itu Jimin mengambil buku menu Yoongi dan menutupnya. Ia menjentikkan tangannya untuk memanggil pelayan. "Iya Tuan?" seorang pelayan pun mendekat.

"Seperti biasa. Kau sudah tahu kan?"

"Baiklah Tuan Park. Dan untuk anda Tuan?" pelayan itu beralih pada Hoseok.

"Ah itu.." Hoseok bergantian menatap Jimin dan Yoongi. "Sama. Samakan saja dengan pesanan mereka." ucapnya akhirnya.

Pelayan itu membungkuk hormat dan pergi. Yoongi menoleh kearah Jimin. Ada yang mengganjal pikirannya.

"Kau bilang tadi pesan yang seperti biasanya pada pelayan itu. Memangnya kau sudah sering kesini ya?"

Jimin melirik Yoongi sejenak. "Bukan aku. Tapi kita."

"Kita? Maksudmu.. Pesanan kita selalu sama?"

"Hmm.."

Yoongi tersenyum lucu. Ternyata sebelum dia amnesia pun dia sudah sering memesan makanan yang sama dengan Jimin. "Yoongi-ah?"

Yoongi mendongak dan menatap Hoseok. "Apa?"

"Pinjam ponselmu sebentar."

Yoongi mengeluarkan ponselnya dan segera memberikannya pada Hoseok. "Kau mau apa dengan ponselku?" Tanya Yoongi.

"Mau memasukkan nomorku di ponselmu. Dan menyimpan nomormu di ponselku."

Yoongi hanya ber-oh ria mendengar ucapan Hoseok. Dan tidak lama dari itu pesanan mereka akhirnya datang juga. Yoongi langsung dengan semangatnya melahap makanannya. "Pelan-pelan, Yoongi-ah." Suara Hoseok terdengar.

Sementara itu Jimin hanya mengamati tingkah laku Hoseok dengan diam. Jimin masih tenang melahap makan malamnya tanpa terusik.

Hingga sesuatu terjadi dan benar-benar mengganggunya. Hoseok nampak mengelap sudut bibir Yoongi yang terkena saus dengan ibu jarinya. Jimin sudah mau melempar garpu nya pada Hoseok saat itu juga kalau saja Yoongi tidak langsung berdiri dari kursinya.

"Aku mau ke toilet sebentar." Ucap Yoongi.

"Apa perlu kutemani?" Tawar Hoseok.

"Hahh?" Respon Yoongi dengan wajah kagetnya.

"Jung Hoseok." Jimin memanggil nama Hoseok dengan nada yang sedikit lebih tinggi. Membuat Hoseok menoleh kearah Jimin. "Aku bercanda." Ucapnya membalas tatapan Jimin dengan tajam.

Yoongi tak peduli dengan dua orang itu. Ia pun langsung meninggalkan meja dan pergi. Sementara itu Hoseok masih menatap Jimin. Namun Jimin nampak acuh tak acuh dan terus melahap makanannya.

"Kau.. Kenapa kau masih mempertahankannya?" Hoseok bertanya pada Jimin. Lelaki bermarga Jung itu menatap lawan bicaranya dengan serius. Tatapannya nampak tegas tertuju pada Jimin.

Jimin mengangkat wajahnya dan ikut membalas tatapan Hoseok padanya. Pemuda berkulit putih pucat itu seketika menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya.

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang